Paus Kecam Budaya Sampah dan Konsumerisme

by -134 views

VATIKAN — Setelah mengungkapkan bahwa topik konsumerisme akan menjadi tema utama dalam ensiklik mendatang, Paus Fransiskus pada Kamis menyampaikan pidato mengecam limbah makanan dan ketidakpedulian negara ketika dihadapkan dengan topik kelaparan.

“Statistik mengenai limbah yang sangat memprihatinkan: sepertiga dari produk makanan berakhir di bawah judul ini,” kata Paus kepada para anggota Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dalam audiensi pada 11 Juni.

Komentar Paus Fransiskus ditujukan kepada para peserta konferensi tahunan FAO, yang diadakan di Roma mulai 6 hingga 13 Juni.

Hanya lima hari sebelumnya, Paus mengatakan kepada para wartawan dalam penerbangan pada 6 Juni saat kembali dari Sarajevo bahwa tema relativisme dan konsumerisme akan fokus dalam ensikliknya mendatang tentang ekologi manusia, yang akan diterbitkan pada Kamis depan, 18 Juni.

“Kita tahu bahwa konsumerisme adalah kanker dalam  masyarakat dan relativisme adalah kanker masyarakat dan ini saya akan berbicara dalam ensiklik mendatang,” katanya.

Dalam pidatonya kepada para anggota FAO, Paus Fransiskus mengatakan bahwa pengurangan limbah di seluruh dunia “sangat penting,” dan menyerukan individu membuat perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam rangka mengurangi jumlah sumber daya yang mereka konsumsi.

“Mari kita membuat komitmen yang lebih tegas mengubah gaya hidup,” katanya.

Paus juga menyesalkan bahwa tampaknya ada orang “mengundurkan diri dari publik, tertarik atau bahkan tidak ada banyak orang, bahkan negara” tentang topik kelaparan.

“Kadang-kadang  kelaparan merupakan topik yang tidak populer, masalah tak terpecahkan, yang tidak menemukan solusi dalam mandat legislatif atau presiden,” katanya.

Paus menyerukan para pemimpin dunia mengembangkan kosa kata baru berdasarkan “kebijakan  lain,” yang meningkatkan solidaritas antar bangsa.

Paus juga mengangkat topik perubahan iklim, mengatakan bahwa itu terkait dengan “pemindahan paksa penduduk dan banyak tragedi kemanusiaan” yang saat ini sedang dialami karena kurangnya sumber daya, dimulai dengan air.

“Ini tidak cukup mengatakan bahwa perjuangan untuk air tanpa ada tindakan   berkelanjutan menghilangkan limbah,” katanya.

Dia juga berbicara tentang perlunya  memastikan “kondisi lingkungan yang lebih sehat.”

Peningkatan kesadaran di seluruh dunia tentang nutrisi yang dibutuhkan. Namun, ia mencatat bahwa baik kualitas dan kuantitas nutrisi yang terbebani oleh rasa tidak aman karena iklim, peningkatan permintaan dan ketidakpastian harga.

“Perubahan iklim benar-benar mengkhawatirkan kita, tapi kita tidak bisa melupakan spekulasi keuangan,” kata Paus, menjelaskan bahwa keadaan kelaparan pengaruh pasar dunia untuk lebih baik atau buruk.

Menurut studi FAO, harga produk makanan telah berfluktuasi sejak tahun 2008, pertama kali lipat dan kemudian stabil, “tetapi selalu dengan nilai-nilai yang lebih tinggi dari periode sebelumnya,” tambah Paus.

“Harga stabil sehingga mencegah orang termiskin  untuk maju atau  mengandalkan gizi minimum,” katanya, seraya menjelaskan bahwa penyebabnya “banyak.”

Ketahanan pangan adalah sesuatu yang harus dicapai bahkan jika orang berada di lokasi geografis  berbeda, situasi ekonomi atau budaya makanan, kata Bapa Suci.

Paus Fransiskus menyimpulkan dengan meyakinkan organisasi itu bahwa Gereja berjalan di samping mereka dengan pengetahuan penuh “bahwa sumber daya bumi terbatas dan pemanfaatan berkelanjutan mereka benar-benar mendesak untuk pembangunan pertanian dan pangan”.

“Karena itu, Gereja berkomitmen mempromosikan perubahan dalam sikap yang diperlukan untuk kebaikan generasi mendatang.” (ucannews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *