Undana Diharapkan Jadi Kampus Toleran Untuk Semua Komunitas

by -139 views

Kupang, mediantt.com — Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, meminta seluruh komunitas kampus tersebut agar bersikap toleran kepada siapa pun. Hal ini demi mendorong universitas negeri tertua di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menjadi kampus yang toleran.

Permintaan tersebut disampaikan Fred ketika membuka lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Tingkat Undana tahun 2015 di Undana, NTT, Sabtu malam (13/6/2015).

Ketua Panitia MTQ Mahasiswa Undana, Ir. H. Jalaludin, dalam laporannya mengatakan, MTQ tahun ini mengambil tema “Dengan Semangat Ukhuwah Islamiyah, MTQMN XIV Menyiapkan Generasi Quran Menuju Indonesia Emas”. MTQ bertujuan meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi kandungan Alquran dan meningkatkan syiar dan ukhuwah Islamiayah antarperguruan tinggi se-Indonesia.

Menurut Jalaludin, dari 13 bidang yang dilombakan, Undana mengikuti empat bidang, yaitu membaca Alquran, Tartilil Alquran, lomba debat kandungan Alquran dalam bahasa Inggris, dan lomba karya tulis ilmiah kandungan Alquran.

“Kegiatan MTQ mahasiswa dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat fakultas dan tingkat universitas kemudian menuju tingkat nasional ke-XIV pada 31 Juli hingga 8 Agustus 2015 di Universitas Indonesia, Depok. Khusus di tingkat Undana, sembilan fakultas mengirimkan nama peserta, kecuali FKH dan FEB Undana yang tidak mengirimkan nama peserta,” katanya.

Menurut Fred, di NTT, bahkan di kampus Undana tidak boleh ada orang yang menganggap diri paling berhak untuk tinggal atau hidup di dalam komunitas ini. Tidak boleh menganggap dirinya sebagai anak kandung, dan yang lainnya itu hanya menumpang di rumah besar Undana atau rumah besar NTT. “Kita semua mempunyai hak yang sama untuk membangun kebersamaan di dalam lingkungan hidup kita masing-masing. Kita harus mendorong suasana pluralisme nilai-nilai kebersamaan di dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama di NTT,” kata dia.

Fred menambahkan, hidup di dunia kampus perlu memiliki kecerdasan sosial supaya di dalam membangun hidup, perlu peduli terhadap orang lain. Perlu adanya semangat membangun kebersamaan, karena dengan kecerdasan sosial ini ada energi sosial yang sangat besar yang menginternasi keberhasilan sebagai individu maupun sebagai komunitas.

“Kampus Undana sudah dicanangkan sebagai kampus antikorupsi pertama di Indonesia. Tetapi itu tidak cukup, kalau kita berefleksi pada kecerdasan sosial. Karena itu, ke depan, Undana perlu didorong sebagai sebagai kampus yang toleran bagi seluruh komunitas yang ada di daerah ini. Siapa pun punya hak yang sama di dalam kampus ini. Toleransi dan kepedulian harus ada di dalam kampus ini. Rasa toleran, kepedulian dan rasa iba terhadap sesama perlu dibangun di dalam kampus ini. Rasa peduli terhadap orang lain sebagai tujuan akhir hidup umat manusia,” katanya.

Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan MTQ tingkat mahasiswa Undana tersebut merupakan suatu upaya untuk terus meningkatkan spiritual para mahasiswa di lingkungan kampus Undana. Pada kesempatan itu ia menyampaikan apreasiasi khusus kepada jajaran pemimpin Undana yang telah memajukan universitas ini dari berbagai lini sehingga sudah berkembang sangat pesat saat ini.

Anwar juga berharap agar di lingkungan kampus Undana menjadi pusat pengembangan toleransi umat beragama di NTT. Jika dimungkinkan di lingkungan Undana dengan dukungan dana APBN, bisa didirikan tiga tempat ibadah, yaitu satu gereja Kristen Protestan, gereja Kristen Katolik, dan satu masjid di dalam kampus, guna membangun komitmen keberagaman agama.

Menjawab permintaan ketua DPRD NTT, Fred mengatakan, hal itu sudah dibicarakan dengan Menristekdikti, Prof. M. Nasir dalam kunjungan kerjanya di Undana beberapa pekan lalu. “Kami akan upayakan kehadiran tiga tempat ibadah di Undana, karena menristekdikti juga sudah menyetujui agar segera didorong kepada pemerintah pusat, supaya Undana canangkan kampus yang toleran bagi mahasiswa Kristen Protestan, Katolik, dan Islam,” kata Benu.

Acara tersebut dimeriahkan dengan Hikmah Tilawati Alquran yang disampaikan Ustadz Mukhsin Thalib, PSM-Bella Cantare Undana yang juga turut mengisi beberapa lagu pujian. Turut hadir menyaksikan para tokoh Islam Kota Kupang, pembantu rektor, dan anggota DPRD NTT. (sp)

Foto : Rektor Undana, Prof. Fredrik Lukas Benu, (ke empat dari kanan) dan Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, SH (ke empat dari kiri) bersama sejumlah tokoh muslim di Kota Kupang. (Suara Pembaruan/Yosep Kellen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *