Tidak Ada Lagi Bekas Pejuang Timtim, Anda adalah WNI dan Tidak Ada Dikotomi

by -9 Views

Wagub Nae Soi pose bersama para eks pejuang Timtim usai menerima Pin Bela Negara.

KUPANG – Setelah menanti bertahun-tahun akhirnya para eks pejuang Timtim menerima piagam penghargaan dan Pin Bela Negara dari Kementerian Per5ahanan dan Keamanan RI. Kamis (4/3), penghargaan itu diserahkan oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi (JNS), di Hanggar Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) El Tari, Kamis (4/3/2021).

Wagub Nae Soi juga mengingatkan bahwa tidak asa lagi bekas pejuang Timtim, karena kalian adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di NTT dan tidak ada lagi dikotomi.

Wakil Gubernur Nai Soi juga meminta para penerima Piagam dan Pin Bela Negara untuk memperkuat Sistem Senjata Sosial (Sissos) terutama dalam membangun NTT menuju sejahtera.

“Bela Negara tidak selamanya identik dengan angkat senjata untuk berperang yang kita kenal dengan Sistem Senjata Teknologi (Sistek). Tetapi bagi kita yang sipil, kita harus gunakan Sissos dengan bekerja keras dan membangun NTT untuk bangkit menuju sejahtera sesuai profesi kita masing-masing. Itulah salah satu bentuk bela negara,” kata Wagub JNS pada Penyerahan Piagam dan Pin Bela Negara bagi eks pejuang Timtim itu.

Menurut Nae Soi, konsep Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) masih relevan dengan keadaan negara sekarang, terlebih dengan Sissos. Karena sekarang tidak lagi perang fisik, tapi perang untuk melawan penyakit-penyakit sosial.

“Kita harus perkuat Sissos dengan menjaga Nusa Tenggara Timur, Nusa Terindah Toleransi dan Nusa Tanpa Terorisme. Karena matahari terbit dari Timur, kita bangun Indonesia dari NTT. Membangun kerukunan civilius, bukan kerukunan semu. Tidak hanya toleransi dogmatis artinya keyakinan saya tidak boleh diganggu gugat, tapi juga membangun toleransi civilius ketika berhadapan dengan dan berinteraksi dengan orang lain yang tidak sesuku dan seagama,” kata pria asal Ngada tersebut.

Mantan anggota DPR itu memberikan apresiasi khusus kepada para penerima penghargaan dari kalangan masyarakat eks pejuang Timor-Timur. Kesetiaan dan perjuangan untuk tetap memilih jadi Warga Negara Indonesia dan menetap di NTT merupakan suatu bentuk kecintaan kepada NKRI.

“Mulai saat ini, saya tidak mau dengar lagi bahwa ini bekas pejuang Timor-Timur. Tetapi anda adalah warga negara Republik Indonesia, titik. Tidak boleh ada dikotomi di NTT bahwa ini berasal dari ini, itu dari situ. Anda adalah WNI yang berdomisili di NTT dan menjadi penduduk NTT. Saya minta kepada masyarakat NTT, tidak boleh ada dikotomi lagi dengan saudara-saudara kita ini. Saya yakin perhatian Pemerintah Pusat tidak hanya sebatas kertas piagam penghargaan,” jelas politisi Golkar tersebut.

Kader Bela Negara

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan), Mayjen (TNI) Dadang Hendrayudha mengatakan, pemberian penghargaan dan Pin Bela Negara merupakan salah satu wujud penghargaan negara kepada kepada warga negara Indonesia yang berjasa dalam bentuk bela negara. Menegakan dan mempertahankan keutuhan NKRI serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan dapat tumbuh-kembangkan semangat bela negara bagi semua komponen bangsa.

“Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat NTT khususnya para penerima penghargaan yang pernah berjuang di Timor-Timur. Kesetiaan saudara-saudara kepada NKRI diwujudkan dengan tetap memilih jadi WNI setelah jajak pendapat tahun 1999. Karenanya (saudara-saudara) berhak untuk terima penghargaan atas jasa dan pengorbanan ini. Piagam dan Pin ini merupakan bentuk komitmen pemerintah serta mengukuhkan saudara-saudara sebagai kader bela negara,” kata Prabowo dalam sambutan tertulisnya.

Berdasarkan Keputusan Menhan Nomor Kep/1189/M/XII, terdapat 11.485 warga eks pejuang Timtim yang menerima piagam penghargaan. Penghargaan ini diberikan secara bertahap selama 4 kali sampai dengan bulan Agustus 2021. Untuk tahap pertama diberikan kepada 328 orang. (aven/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *