Desa Banae Janjikan 80 Persen Suara untuk Paket KITA SEHATI

by -378 views

Warga Desa Banae sedang menyerukan yel-yel KITA SEHATI saat berdialog Selasa (17/11).

BANAE – Pasangan cabup Kristiana Muki dan Cawabup Yosef Tanu atau populer dengan sandi politik KITA SEHATI, terus mendapat dukungan luas. Di Desa Banae, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, warga berjanji memenangkan paket ini 80 persen suara.

Hal ini terungkap saat paket KITA SEHATI melakukan tatap muka terbatas dan berdialog dengan masyarakat Desa Banae, Selasa (17/11/2020).

Pasangan Calon Bupati TTU dan Calon Wakil Bupati TTU dari Paket KITA SEHATI Nomor Urut 1, Kristiana Muki dan Yosef Tanu, menuai dukungan luar biasa di Desa Banae. Sebab, masyarakat Desa Banae menganggap Paket KITA SEHATI sebagai anak dalam rumah sehingga masyarakat berani menjanjikan 80 persen suara untuk paket KITA SEHATI.

Calon Wakil Bupati TTU Yosef Tanu dalam orasi politiknya menjelaskan visi dan misi Paket KITA SEHATI. Ia disambut tepuk tangan meriah dan warga yang duduk di dalam tenda sempat meneriakkan 100 persen menang. Tetapi Yosef Tanu sambil tersenyum menuturkan, 100 persen itu hanya milik Tuhan, manusia hanya boleh 99 persen. Tetapi untuk Desa Banae, Yosef Tanu optimis bakal menuai 80 persen suara.

“Saya yakin Tuamau pasti 80 persen. Saya datang ke Tuamau sama dengan saya datang ke Letneo dengan Nansean. Dalam program-program, kami lebih prioritaskan air minum. Kalau di kampung ada sumber air maka kita tarik air dengan mengadakan pipa untuk masyarakat. Tetapi kalau tidak ada maka kita akan buat sumur bor. Kita juga akan lestarikan sumber air yang terdapat pada oe kanaf dan faut kanaf sehingga kemudian anak cucu kita dapat menikmatinya. Artinya kita akan mendanai setiap suku untuk membantu Pemerintah Daerah dalam melestarikan oe kanaf dan faut kanaf. Dengan menanam pohon atau reboisasi di kitaran oe kanaf dan faut kanaf maka akan menuai airnya dalam beberapa tahun mendatang. Ini yang kita rencanakan untuk mengembalikan kearifan adat dan sekaligus memanen air untuk kebutuhan masyarakat. Kita juga akan buat sumur resapan untuk menampung air di dalam tanah. Bayangkan saja kalau setiap kali hujan kita menampung seribu liter air ke dalam tanah maka beberapa tahun kemudian di sekitar kita pasti ada banyak air,” jelas Yosef Tanu.

Tanu menegaskan; “Lalu berkaitan dengan peternakan, kami akan adakan peningkatan gen sapi kita dengan kawin suntik (inseminasi buatan). Kita akan tempatkan satu penyuluh peternakan untuk membantu masyarakat setiap kali sapi minta kawin. Jadi berkaitan dengan peternakan ini saya sendiri pelihara sapi sehingga saya tahu bagaimana meningkatkan berat badan sapi. Jangan kemudian kita hanya baca hasil penelitian. Kita pelihara sapi ini harus tahu dengan baik daripada kita hanya baca tanpa praktek. Kemudian program perumahan ini kami tidak pakai kontraktor untuk membangun rumah. Kami langsung serahkan 40 juta kepada masyarakat yang berhak. Sehingga segala kekurangan dan kelebihannya itu menjadi tanggung jawab masyarakat. Artinya kalau uang yang lebih itu menjadi keuntungan bagi masyarakat.”

Dalam sesi dialog, Wilhelmus Watu menanyakan apa strategi yang bakal dilakukan Paket KITA SEHATI dalam penanganan Covid-19 dan juga strategi pengawasan terhadap bantuan rumah yang diberikan kepada masyarakat? Dan langkah apa yang ditempuh dalam program latihan kerja kepada anak-anak milenial yang ingin mendapatkan pekerjaan karena kebanyakan anak-anak kita mendaftar tetapi banyak yang gagal di tingkat kecamatan”.

Menanggapi pertanyaan itu, Calon Bupati TTU Kristiana Muki mengatakan, “Kita tidak tahu sampai kapan Covid ini berakhir tetapi sistem yang diterapkan oleh pemerintah saat ini sudah sangat tepat sehingga bakal kita lanjutkan. Tetapi kita sebagai masyarakat juga perlu membantu pemerintah dalam hal menggunakan masker dan mencuci tangan setiap kali keluar atau masuk rumah. Juga kita berharap agar masyarakat dapat melaporkan saudara-saudara yang baru saja tiba dari tempat yang dinyatakan zona merah. Kita harus laporkan ke tim gugus tugas di desa untuk diperhatikan dan diberikan waktu karantina”.

Soal strategi untuk pembangunan rumah, menurut dia, pihaknya akan memberikan secara tuntas apabila memasuki satu wilayah kecamatan. Sehingga untuk pengawas, akan ditambahkan biaya Rp5 juta sehingga pengawas dapat membantu Pemerintah Daerah dalam mengawasi pembangunan tersebut. Masyarakat juga harus mengontrol setiap bahan yang turun agar dapat diganti apabila tidak tepat guna. Misalnya batu merah harus benar-benar kuat sehingga rumah yang dibangun itu kuat dan berkualitas.

“Tentang anak-anak milenial akan kita berikan pelatihan sehingga dapat bekerja secara profesional. Cara perekrutannya bakal kita siapkan mekanismenya untuk dapat mendaftar dengan lebih mudah dan tidak berbelit-belit,” katanya. (suluh/sta)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *