LABUAN BAJO – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta agar tanah milik Pemerintah Provinsi NTT dikelola berbasis ekologis. “Silakan bangun hotel dan area publik yang bisa diakses publik dengan berbasis ekologis,” tandas Gubernur VBL di depan Kepala Badan Aset Provinsi NTT, Dr. Sony Libing, M.Si dan para pejabat lingkup Pemprov NTT dan Ketua DPRD Manggarai Barat, Senin (22/6/2020), seperti dilaporkan Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Valeri Guru.
Menurut VBL, jika dalam proses pembangunan ditemukan ada pohon maka tidak boleh ditebang. “Bangunan harus sesuaikan dengan lingkungan,” katanya, dan berharap, bangunan yang ada di bibir pantai Pede harus bagus dan representatif.
“Bangun yang bagus. Jangan seperti ini,” sebut Gubernur sambil menunjuk bangunan yang ada di samping Hotel Laprima. “Jangan sampai Hotel Laprima lebih bagus dari hotelnya Pemprov,” sambung Gubernur VBL.
Ia juga meminta konsultan untuk mendesain bangunan Pemprov NTT meski biaya mahal. “Desain tempat ini dengan bagus. Biaya mahal tak masalah. Pokoknya harus bagus dan ketika semua orang datang ke tempat ini dia rasa nyaman. Pembangunan pariwisata harus berbasis masyarakat,” tegasnya.
Usai melihat kondisi aset di Pantai Pede, Gubernur VBL dan rombongan bertolak ke Pulau Padar dengan speed boat. Jarak tempuh diperkirakan satu jam. Dari Pulau Padar Gubernur VBL menuju Hotel Komodo.
Dilaporkan, Gubernur VBL melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Manggarai Barat, Senin (22/06/202).
Kunker diawali dari Labuan Bajo, menyusuri Ruteng, Borong, Bajawa, Mbay dan akan berakhir di Kabupaten Ende. Dan, akan kembali ke Kupang, Senin (29/6/2020) mendatang. (*/st)
