FPG DPRD Sikka Menduga Ada Ijon Sejumlah Proyek Pinjaman Daerah

by -208 views

Maria Angelorum Mayestatis

MAUMERE – Proses pelelangan proyek-proyek pinjaman daerah hingga kini belum dimulai. Namun Fraksi Partai Golkar telah mencium dugaan terjadinya ijon atau kong kali kong oleh pihak-pihak tertentu.

Bau tidak sedap ini diungkapkan Ketua Fraksi Partai Golkar Maria Angelorum Mayestatis saat menyampaikan pendapat akhir fraksi terhadap Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2022, Selasa (5/10) malam, seperti dilansir suarasikka.com.

Mayestatis mengatakan, FPG mendapatkan informasi bahwa hampir semua proyek yang bersumber dari pinjaman daerah sudah di-setting untuk rekanan tertentu. “Kalau pun diadakan pengadaan barang dan jasa dalam proses tender, itu hanya sekedar formalitas, karena sudah ada setting-an rekanan tertentu yang menang,” ungkap dia.

Lebih dari itu, kata dia, informasi lain menyebutkan bahwa rekanan harus menyetorkan terlebih dahulu sejumlah uang kepada pihak tertentu, agar bisa memperoleh pekerjaan proyek-proyek pinjaman daerah.

“Rekanan yang dapat pekerjaan, tidak gratis. Mereka harus setor dulu, lalu bisa memperoleh pekerjaan,” ujar dia.

Fraksi Partai Golkar tidak menyebutkan secara jelas pihak-pihak mana yang diduga telah melacurkan hakikat dari pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

Karena itu, Fraksi Partai Golkar DPRD Sikka meminta aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan, untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut demi memastikan kebenaran informasi tersebut.

Untuk diketahui, Kabupaten Sikka mendapatkan pinjaman daerah dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 216.254.813.000.

Dana sebanyak ini digunakan untuk 4 kegiatan besar melalui 148 paket pekerjaan fisik dengan sasaran untuk memenuhi kebutuhan dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat.
Empat kegiatan besar tersebut yakni pembangunan sarana dan prasarana kesehatan senilai Rp 38.593.245.000 dan pembangunan infrastruktur jalan senilai Rp.118.284.120.000.

Selanjutnya pembangunan 50 jaringan air minum bersih dengan cakupan sepanjang 101.680 meter dengan sambungan rumah sebanyak 6.830 sambungan serta pembangunan 9 sumur bor, 6 bak penampung dan 3 unit mesin, dan terakhir perencanaan dan pengawasan senilai Rp 6.325.000.000.

Pinjaman daerah dilakukan dengan tujuan untuk pemenuhan hak-hak dasar yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Sikka. Juga untuk mendukung pemulihan ekonomi secara nasional dan mendongkrak pendapatan asli daerah. (ssc/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *