Gubernur VBL dan Pelindo III Sepakat Tenau Jadi Pelabuhan Internasional

by -339 views

Gubernur Viktor Laiskodat dan Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), Boy Robyanto.

KUPANG – Jajaran PT Pelindo III membuktikan keseriusannya membangun Provinsi NTT di sektor pelabuhan laut. Usai pemaparan visi membangun konektivitas jalur transportasi laut serta membenahi fasilitas pelabuhan laut di NTT, diantaranya Desain Pelabuhan Tenau sebagai Hub-Port atau Gateway pada Jumat (27/8), di Pantai Otan, Semau, maka Rabu (1/9), PT Pelindo III bertemu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL).

Sebagai bukti atas komitmen mereka, maka dilakukanlah penandatanganan Kerjasama antara PT Pelindo III dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat tentang Sinergi Pengembangan Kawasan Pelabuhan dan Pengelolaan Potensi Bisnis Pelabuhan di Wilayah NTT.

Hadir saat itu, Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), Boy Robyanto didampingi General Manager Pelindo Cabang Kupang, Agus M. Nazar.

Gubernur Laiskodat mengatakan, pentingnya optimalisasi konektivitas pelayaran dalam daerah dan membuka ruang bagi investasi pihak swasta di Pelabuhan Tenau Kupang.
“Pelabuhan Tenau Kupang harus dibenahi lagi dan membuka kesempatan kepada para investor swasta untuk bersaing bebas di pelabuhan Tenau Kupang. Hal ini penting untuk memperlancar distribusi semua komoditi dari seluruh pulau-pulau bisa terkumpul di Kupang agar pelayaran yang keluar dari NTT itu bisa berjalan dengan baik,” jelas Gubernur Viktor.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pelindo III (Persero), Boy Robyanto mengatakan, sebagai BUMN, Pelindo III berkomitmen untuk mendukung program Pemprov NTT melalui berbagai program. “Pemerintah Pusat memiliki program Tol Laut, dimana ada 30 jalur tol laut. Dan 80 persen rute awalnya dari Surabaya ke Indonesia Timur. Tol laut memiliki biaya yang besar, sehingga Pelindo telah menyampaikan kepada Menteri Perhubungan agar kapal Tol laut bisa juga melayani dalam Provinsi NTT,” jelas Boy.

“Tol laut itu biaya besar, saya sudah sampaikan ke Menteri Perhubungan, kenapa tidak merubah konsep kapal tol laut sebagai vide. Seperti Pelabuhan Tenau Kupang jadi Hub maka kapal tol laut itu bisa melayani hanya di sekitar Kupang seperti Rote, Sabu, Sumba, dan Lembata dengan melibatkan kapal swasta yang harganya bersaing sehingga menekan cost turun, dan beban pemerintah turun,” tandasnya.

Jadi Pelabuhan Internasional

Yang lebih menarik lagi dari pertemuan itu adalah, menurut Boy Robyanto, Pelabuhan Tenau bisa jadi pelabuhan Internasional karena punya kedalaman yang mampu menerima kapal-kapal besar. Namun, masih disesuaikan dengan kemampuan logistik di Kupang.

“Pelabuhan Tenau Kupang harus dibuat jadi Hub untuk kapal-kapal Tol Laut di bagian Indonesia Timur. Sehingga semua kapal dari tol laut bisa melayani di NTT. Selain itu bisa melibatkan kapal swasta agar menekan cost,” jelas Boy.

“Kami terus menata pelabuhan Tenau Kupang. Masih banyak tempat yang bisa dioptimalkan. Kami bersyukur pemerintah bisa mendukung kami untuk mengoptimalkan pelabuhan yang ada di NTT,“ tegasnya.

Ia menegaskan, Pelindo berkomitmen tetap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk melaksanakan berbagai program kerja di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia. “Selain pelabuhan Tenau, Pelindo juga sedang fokus mengembangkan pelabuhan Wae Kelambu di Labuan Bajo yang rencananya diresmikan Presiden Jokowi akhir September 2021. Kami juga fokus kembangkan pelabuhan Waingapu di Sumba Timur sesuai arahan Gubernur NTT. Karena, di sana sudah ada pabrik gula, pabrik Sampoerna, dan masih banyak perusahaan multinasional yang punya lahan di sana. Kami juga mendukung program Gubernur di bidang Peternakan pengembangbiakan sapi Wagyu, juga fokus mengembangkan pelabuhan di Kalabahi, karena di sana terkenal sebagai tempat diving yang sangat indah, dan menarik wisatawan. Begitu pula dengan Pelabuhan Reo, Wini, dan Atapupu juga kami fokus untuk kembangkan. Dua pelabuhan ini juga menarik karena berbatasan langsung dengan Timor Leste yang kebutuhan logistik juga bagus. Kalau Reo dipersiapkan untuk mem-back up pelayanan di Wae Kelambu Manggarai Barat,” jelasnya.

Nazar Paparkan Potensi

Untuk diketahui, pada 27 Agustus lalu, pada momentum pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-kabupaten/kota di NTT, GM PT Pelindo III Cabang Kupang, Agus M. Nazar, memaparkan apa saja yang akan dilakukan oleh PT Pelindo III untuk mewujudkan NTT Bangkit dan Sejahtera.

Di hadapan Gubernur VBL, Wakil Gubernur Nae Soi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Otoritas Jasa Keuangaan NTT, Robert Sianipar dan para bupati serta Sekda se-NTT, Agus Nazar menjelaskan, Pelabuhan Tanjung Lontar Tenau Kupang akan dibenahi menjadi pelabuhan yang layak, yakni menjadi pelabuhan eksport import. Penguatan kapasitas pelabuhan dengan dibangunnya pelabuhan modern dan seluruhnya dengan sistem digital akan dimajukan ke Oktober 2021. Padahal sebelumnya direncanakan baru akan dilaksanakan pada tahun 2024.

“Terima kasih karena sudah mengijinkan kami hadir untuk memaparkan bahwa posisi Pelabuhan Tenau sangat strategis untuk memangkas jalur transportasi misalnya barang kita tidak usah dari Merauke mau ke Australia, harus ke Jakarta, Singapura baru ke Australia, melainkan transitnya bisa dari Kupang. Kalau mau dihitung, jaraknya sangat jauh. Mengapa tidak dipangkas saja jalurnya, tokh kita sangat dekat dengan Australia, cuma beberapa ratus kilometer saja dibanding ke Singapura, ribuan kilometer,” tegas Agus Nazar.

Dia menambahkan, yang menjadi fokus untuk dipikirkan adalah, saat kapal itu singgah di Kupang, apa yang harus disiapkan. Agar kembalinya tidak kosong.

“Karena itu, anak-anak muda kita harus siap. Saya dari Pelindo menyiapkan akses itu. Juga kepada Bank NTT, terima kasih karena pelabuhan kita pun sistemnya akan sempurna setelah kita bekerjasama dalam berbagai sistem pembayaran. Kalau di Jawa Timur, Pelindo disana bisa kerjasama dengan BPD Jatim, mengapa di NTT tidak? Pak Alex (Dirut Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho), terima kasih atas pertemuan luar biasa ini. Mari kita jalan sama-sama demi kemajuan NTT,” tegas Agus disambut tepuk meriah tamu undangan.

Sementara itu, masih dari Pemprov NTT dilaporkan, masih di hari Rabu, Gubernur VBL menerima audiensi dari Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Mayjen Purn (Mar) Buyung Lalana bersama pejabat Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Bharto Ari Raharjo di ruang kerjanya.

Dalam kesempatan tersebut, staf khusus Menteri Perhubungan, Buyung Lalana menjelaskan, sejak diluncurkan pada tahun 2015, Tol Laut telah mampu menurunkan biaya logistik sampai 30 persen karena ada subsidi dari pemerintah dan juga menekan disparitas harga antar daerah. Misi utama program tersebut adalah efisiensi biaya pengiriman bahan pokok penting dan muatan balik potensi daerah.

Menanggapi hal itu, Gubernur Viktor Laiskodat meminta Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Perhubungan untuk menjadikan dan menetapkan Pelabuhan Tenau Kupang sebagai salah satu pelabuhan ekspor. Sehingga berbagai potensi unggulan di NTT dapat langsung dikirim ke negara tujuan.

Terkait tol laut, Gubernur juga minta agar dibuka tol laut antar pulau di NTT. Di NTT, ada sekitar lebih dari 50 pelabuhan dan 15 bandara. Dengan adanya kapal yang setiap hari mengelilingi pulau-pulau di NTT, perdagangan akan bisa bertumbuh pesat. (*/st)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *