80 Persen Guru Sekolah Swasta Sudah Mampu Menulis Artikel Populer

by -352 views

KUPANG – Sebanyak 50 guru sekolah swasta yang mengikuti Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah, yang diselenggarakan Badan Musyawarah Perguruan Swasta pada hari kedua, Kamis (5/11). Menariknya, sudah 80 persen mampu menulis karya ilmiah populer.

Saat diwawancarai di Lantai I aula Komodo kantor DPD RI Wilayah NTT, Fasilitator Pelatihan yang juga Pimpinan Umum Media Cakrawala NTT, Gusty Rikarno menyampaikan para guru yang menjadi peserta ini merupakan utusan dari setiap sekolah Swasta yang ada di Kota Kupang. Saat ini mereka sudah bisa memahami bagaimana cara menuangkan pikiran dalam suatu tulisan secara baik. “Itu yang memang kita lihat saat ini, saya secara pribadi dan Tim tidak merasa kesulitan,” katanya.

Ia mengatakan, setelah Rabu lalu dimulai dengan pre-test menulis kegiatan sehari, para guru sudah bisa menjembatani antara teks dan konteks. Sementara pada hari kedua, dengan materi tulisan artikel populer, para guru tentu harus mengeluarkan energi lebih untuk mengasah kemampuan menulis. Namun ia menilai para pengajar sekolah swasta di Kota Kupang ini sudah bisa mencapai target artikel populer yang baik.

“Puji Tuhan dari proses kemarin hingga sore ini, sudah 80% kalau dalam penilaian saya yang sudah menulis, artinya sesuai yang kita harapkan,” ungkap Gusty.

Ia pun menjelaskan, apabila artikel populer ini bisa dibuat secara baik, maka secara langsung akan menjadi dasar dalam menulis 10 jenis karya ilmiah. Karena itu, para pengajar ini pun sudah memiliki dasar kapasitas menulis atau literasi untuk dikembangkan kemudian hari yang nantinya bisa disalurkan kepada siswa di sekolah.

“Jadi ini dasar, dan saya pikir gerakan ini harus menjadi gerakan bersama, saya berharap yang hadir ini mereka menjadi promotor bagi gerakan literasi di sekolahnya,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peserta yang juga guru di SMA Swasta Tunas Harapan Kupang, Marsel Nurianto Tusi mengatakan, ia sangat mengapresiasi pelatihan tersebut, sebab secara langsung BMPS telah memberikan wadah abadi bagi mereka agar dapat terus memberikan karya setelah pelatihan ini.

“Memang hal ini menjadi keuntungan bagi kami, karena bukan hanya soal mengajar dan menulis, tetapi keuntungan agar dapat mengekspresikan karya-karya yang dimiliki, ada kelebihannya yakni karya yang dihasilkan bisa dibaca oleh masyarakat luas,” jelasnya.

Sama halnya dengan peserta dari SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, Yosefa Alberti Dalung, S.Pd.GR. Menurutnya, BMPS bersama Cakrawala NTT telah membuka suatu gerbang terang dalam dunia pendidikan di NTT. Karena itu, hal ini menjadi semangat untuk bisa menambah kemampuan guru, agar tidak hanya memaparkan materi namun mampu menganalisa dan menuangkan dalam suatu tulisan.

“Saya awalnya tidak terlalu tertarik dengan dunia menulis seperti ini, tetapi setelah diarahkan dan dibimbing akhirnya bisa menghasilkan suatu karya ilmiah,” jelasnya.

Yosefa pun mengungkapkan usai pelatihan ini, ia akan terus berkreasi bersama dengan media Cakrawala NTT, agar bersama dalam satu tujuan untuk meramaikan jalan sepi literasi di NTT. (*/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *