Bulan Puasa Jadi Lahan Rezeki Bagi Penjual Kelapa Muda

by -441 views

Maumere, mediantt.com – Di bulan puasa bagi umat Islam seperti saat ini, es kelapa muda jadi incaran minuman buka puasa. Momentum bulan puasa ini menjadi lahan rezeki bagi penjual kelapa muda.

Seperti yang dilakoni Matilde (55) janda dua anak asal Desa Nelle Lorang, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka, setiap hari mangkal di jalan Anggrek Perumnas Maumere.

Di bawah pohon kersen Matilde menjajakan kelapa muda di atas trotoar. Ketika disambangi Sabtu, 2 Mei 2020, ia mengatakan, di bulan puasa ini setiap hari ia membawa 150 buah kelapa muda dan menjualnya dengan harga per buah Rp 5000,. “Tidak sampai sore sudah terjual habis,” ujarnnya.

Matilde mengisahkan ketika ia berada di kelas V SD di tahun 1985 selalu mengikuti mamanya menjual kelapa muda di Pasar Maumere sebelum gempa dan sekarang menjadi pasar tingkat dan pasar Alok.

Karena sudah lama menjual kelapa muda sebagai sandaran ekonomi keluarga, maka Matilde memiliki banyak pelanggan baik etnis keturunan maupun pemilik warung di Kota Maumere dan sekitarnya.

Dalam sehari, lanjut Matilde, bisa meraup uang hasil penjualan kelapa muda berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu. “Kalau bulan puasa seperti ini hasil penjualan bagus. Sehingga tiap hari saya bawa 150 buah kelapa muda dan laris manis,” ujar kader posyandu Desa Nelle Lorang ini.

Dengan bermodal jualan kelapa muda, janda yang telah dicerai mati suaminya tahun 1990-an ini berjuang sekuat tenaga untuk menghidupi kebutuhan hidup dua buah hatinya dan pendidikan mereka.

“Puji Tuhan anak yang pertama kuliah di Universitas Nusa Nipa Maumere semester 4 jurusan Akuntansi dan adiknya kelas X SMA Negri 2 Maumere. Hanya dengan jualan kelapa muda saya bisa sekolahkan mereka,” ungkapnya.

Sementara Ibu Pince penjual kelapa muda yang mangkal di pasar tingkat Maumere mengaku memilih jualan kelapa muda dadakan di masa puasa ini karena laris manis. “Sebelumnya saya jual sayur segar tetapi dengan adanya Corona ini sayur saya banyak yang tidak terjual karena tidak ada pembeli, akhirnya rusak dan saya rasa rugi. Akhirnya saya jual kelapa muda dan hasilnya lumayan,” kata ibu asal Nita ini. (ven)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *