Ende, mediantt.com – DPRD Ende, khususnya Komisi III, memberi peringatan bagi Organisasi Perangkat Daerah selaku mitra komisi, karena pencapaian kinerja jauh dari harapan, bahkan minim prestas. Mitra kerja tersebut seperti, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendapatan serta RSUD Ende.
Penyerapan anggaran dan pendapatan tidak menunjukkan grafik peningkatan , malah sebaliknya ada kecenderungan untuk terus bergerak mundur.
Ketua Komisi III DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga, menyatakan hal ini dalam rapat kerja komisi III DPRD bersama mitra kerjanya, Kamis (31/8). Dia mengatakan, mitra kerja komisi tiga adalah mitra kerja besar. Dari empat OPD/SKPD, penyerap APBD terbesar di Kabupaten Ende ada pada komisi III,.
“Ada Dinas Kesehatan, Dinas P dan K, dan RSUD Ende. Namun hari ini sajian data dari SKPD menunjukan tidak ada kemajuan dan prestasi kerja. Pejabat lebih suka dengan kegiatan yang sifatnya seremonial dan hura-hura saja, mereka lupa pada tugas pokok,” kata Cesar Nonga. Dia menyebutkan, mestinya Bupati perlu mengevaluasi kinerja para bejabat yang sudah diberi kepercayaan, namun tidak mampu bekerja.
Menurut dia, para pejabat mestinya punya rasa malu untuk menduduki jabatan kalau mengetahui kemampuannya terbatas. Dia mencontohkan, Kabupaten Ende dengan begitu banyak pesona wisata dan begitu banyak potensi wisata yang bisa mendokrak PAD, pada kenyataannya Dinas Pariwisata Kabupaten Ende hanya menargetkan Rp 25 juta dalam setahun.
“Pejabat dan perangkat pada dinas ini tidur atau kerja. Begitu pun pada OPD/SKPD mitra komisi lainnya kondisinya sama saja. Angka yang ditampilkan sangat jauh dari target,” kritik Cesar Nonga.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Ende, Arminus Wuni Wasa, juga menyoroti kinerja pejabat yang sangat rendah dan menunjukan ketidak mampuannya. Menurutnya, banyak pejabat yang menerima jabatan namun dalam pelaksanaan kerja tidak maksimal dan berdampak pada rendahnya perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ya, kalau seandainya tidak mampu, mestinya yang bersangkutan menolak untuk menerima jabatan tersebut,” tegas Armin Wuni Wasa, sambil menambahkan, semestinya beberapa dinas yang ada di Kabupaten Ende menjadi ujung tombak dalam meningkatkan PAD, tapi kenyataanya berbanding terbalik dengan realisasi pendapatan yang ada saat ini.
“Saya sangat kaget dan heran dengan tampilan data yang disajikan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende. Dinas Pariwisata mestinya menjadi dinas yang ujung tombak dalam peningkatan PAD, malah dalam satu tahun target penerimaan hanya Rp 25 juta. Alokasi anggaran untuk pengolahan empat obyek wisata berbanding terbalik dengan target penerimaan,” tegas dia.
Untuk itu, Armin berharap,perlu adanya inovasi dan perubahan dalam kerja di tingkat SKPD. Dia merasa aneh Dinas Pariwisata hanya menargetkan pendapatan sebesar Rp 25 juta dalam setahun. “Saya minta supaya ditelusuri apa yang terjadi pada dinas tersebut. Kalau persoalannya pada ketidak mampuan pejabat, sebaiknya pejabat tersebut menolak jabatan yang diberikan,” katanya. (leksi)
Foto : Ketua Komisi III DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga