Imigran Gelap Diberi Uang dan Kapal oleh Tentara Australia

by -171 views

Kupang, mediantt.com – Sejumlah imigran asal tiga negara yang terdampar di Pulau Landuli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku dihadang tentara Angkatan Laut Australia, saat tiba di Pulau Pasir, pulau yang masih menjadi sengketa antara Australia dan Indonesia.

Dua orang imigran yakni Kayuran asal Sri Langka dan Raguvarman asal Bangladesh kepada sejumlah wartawan di hotel Ina Boi, Kota Kupang, NTT, Selasa (2/6/2015) mengaku dihadang oleh tentara Australia dan diusir agar kembali ke wilayah Indonesia.

Mereka mengatakan, pada waktu diusir, enam orang anak buah kapal (ABK) yang mengangkut mereka sempat diberi dua unit kapal baru, makanan, uang, dan bahan bakar minyak seadanya. Tetapi pada saat mereka berlayar menuju Pulau Rote, kedua kapal tersebut kehabisan bahan bakar sehingga akhirnya terdampar.

“Kami mau mencari suaka di Australia untuk memperoleh kenyamanan hidup karena di negara kami tidak nyaman dan aman. Kami dikasih uang, namun yang terima uang itu adalah ABK yang bawa kami. Dua orang ABK melarikan diri dengan menggunakan speed boat dan empat ABK ditangkap polisi saat kami terdampar,” kata Kayuran.

Sementara itu, Raguvarman mengatakan, mereka berangkat dari Malaysia menuju Cisarua untuk melanjutkan perjalanan menuju negera Australia melewati perairan Indonesia selama 10 hari untuk tiba di Pulau Pasir.

“Tapi akhirnya kami terdampar di Pulau Rote setelah diusir oleh tentara Australia. Beruntung para nelayan membantu kami dengan memberi makanan dan pakaian seadanya,” kata Raguvarman.

Dua kapal pengangkut 65 orang warga negara asing asal tiga negara, yang hendak mencari suaka di Australia, terdampar di Pulau Landuli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (1/6/2015).

Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Polisi, Hidayat, merinci 65 imigran itu yakni dari satu orang berasal dari Myanmar, Bangladesh 10 orang, dan Srilangka sebanyak 54 orang.

“Dari 65 orang imigran itu, perempuan sebanyak empat orang dan anak anak ada dua orang dan satu balita. Mereka menumpang dua kapal dan mengalami kerusakan mesin serta kandas karena air surut. Kapal tersebut akhirnya didorong dari Australia menuju ke sini (Rote Ndao),” ungkap Hidayat.

Menurut Hidayat, dua kapal ini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Selain itu juga, polisi telah menangkap dua anak buah kapal (ABK), sedangkan dua anak buah kapal lainnya berhasil melarikan diri.

“Dua ABK yang berhasil kita tangkap yakni berasal dari Ambon, Maluku dan dari Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan 65 imigran ini kita tampung sementara di markas Kepolisian Resor Rote Ndao dan besok akan dibawa ke imigrasi Kupang,” kata Hidayat.

65 imigran pun hari ini telah tiba di Kota Kupang, NTT, dan karena Rumah Detensi Imigran Kupang yang sudah penuh, maka merek akhirnya ditampung sementara di Hotel Ina Boi. (kompas.com)

Foto : Ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *