JAKARTA — Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) berencana mengundang Sri Paus Fransiskus untuk menghadiri pertemuan Kaum Muda Katolik Indonesia tahun 2016.
“Kami akan mengundang Sri Paus Fransiskus untuk menghadiri pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia,” kata Ketua KWI, Mgr. Ignatius Suharyo dalam jumpa pers di Kantor KWI, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2014).
Dalam kesempatan itu, Mgr. I Suharyo bersama Sekretaris Jenderal KWI, Mgr. Johannes Pujasumarta menyampaikan hasil Sidang Konferensi Waligereja Indonesia yang berlangsung, 1-13 November 2014.
Menurut Uskup Agung Keuskupan Jakarta ini, selain pertemuan Hari Orang Muda Katolik Indonesia tahun 2016 di Manado, KWI juga akan mempersiapkan dua peristiwa gerejani nasional dan internasional yaitu Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) tahun 2015 dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Orang Muda se-Asia tahun 2017.
Menurut Mgr. I Suharyo, Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia yang terakhir berlangsung pada Nopember 2010. “Itu berati tiba waktunya pada tahun ini Sidang Agung Gereja Katolik yang biasanya berlangsung sebelum Sidang Tahunan KWI,” kata Mgr. I Surharyo.
Mgr Suharyo juga menyampaikan Pesan Sidang Tahunan KWI tahun 2014. Dalam naskah Final Sidang Tahunan KWI, Mgr. I Suharyo menekankan Sukacita Injil sebagaimana Seruan Apostolik Paus Fransiskus, tanggal 24 November 2013, ditujukan kepada para waligereja, imam dan diakon, kaum religius serta umat beriman.
“Dengan penuh sukacita kami, para waligereja Indonesia menyambut seruan apostolik tersebut, mempelajarinya, membuka hati, budi dan pikiran untuk memahaminya. Kami merasa berkewajiban meneruskannya kepada seluruh umat, agar hati kita berkorbar untuk mewartakan sukacita Injil kepada Indonesia dewasa ini,” kata Mgr. I Suharyo.
Agar Injil dapat kita wartakan secara tepat, menurut Suharryo, kita perlu mengenal kenyataan Indonesia dewasa ini yang dari waktu ke waktu mengalami perubahan-perubahan semakin cepat, yang mencengangkan dan sekaligus mencemaskan.
“Dalam terang Injil kita ingin mengalami hati yang penuh sukacita karena perjumpaan dengan Kristus. Berkat dan daya Roh Kudus kita ingin menerima kasih Allah sebagai Bapa bagi semua. Sukacita Injil mewarnai cara baru menjadi Gereja Katolik Indonesia,” kata Mgr I Suharyo. (jurnas.com)