Desa Bean Yang Melimpah Rumput Laut

by -134 views

Bean, mediantt.com — Masyarakat Desa Bean, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, mulai terkenal sebagai daerah yang melimpah rumput lautnya. Sebab, mayoritas penduduk di desa itu yang tergabung dalam Kelompok Tani Pesisir Rumput Laut, membudidayakan rumput laut diatas lahan seluas 6 hektare, dengan hasil sekali panen setiap 40 hari mencapai 14-18 ton.

Ketika bersama wartawan memantau lokasi rumput laut belum lama ini, Ketua BPD Bean Hapsa Abdul Rasid menuturkan, lokasi itu sangat produktif. Petani rumput laut mengelolah mulai dari pembibitan melalui bantuan pemerintah sesuai anggaran yang dibagikan sebagai dana pendukung bagi kelompok-kelompok tani.

Menurutnya, harga jual rumput laut satu kilogram Rp 120.000. “Harga ini tidak stabil, tapi masyarakat ini tetap berjuang untuk kesejahteraan ekonomi keluarga,” katanya.

Ia berharap kepada pemerintah khususnya perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lembata untuk menentukan harga pasar yang baik dan benar. “Kami petani Bean tetap membudidayakan rumput laut, karena pesisir pantai dengan komponen pasir putih ini mengandung iklim yang nyaman dan berisi dari usaha industri atau virus dari dalam laut,” katanya.

Desa Bean berada di bagian selatan Kecamatan Buyasuri dan Kecamatan Omesuri. Bean berhadapan langsung dengan Pulau Rusa, Pulau Buaya dan Kepulauan Alor lainnya. Banyak masyarakat Alor datang di Desa Bean untuk membeli hasil pertanian, di antaranya, kelapa, pisang, buah-buahan dan lain-lain.

Pohon Natu

Desa Bean dikenal juga adanya hutan lindung yaitu pohon “Natu”. Pohon ini hanya tumbuh di salah satu areal yang unik dan khusus di Desa Bean. Pohon Natu tidak bisa ditanam di pekarangan lain, atau pindah tempat, karena pohon Natu ini memiliki sejarah hanya bertumbuh di tanah yang sudah diberikan oleh alam semata.

“Manfaat dari kayu natu ini untuk membuat gagang sekap dan ukiran patung. Pohon ini hanya tumbuh di Pulau Bali dan Lembata. Sampai saat ini pemerintah Desa Bean melarang seluruh warga memotong atau membakarnya, tapi manfaatkan buah natu untuk makan. Kawasan pohon natu sudah dijadikan hutan lindung berdasarkan undang-undang atau hukum kepemerintahan desa Bean,” tegasnya.

Kepada Bupati Lembata ia berharap agar melihat secara baik ekonomi masyarakat Bean. Unsur-unsur pertanian dan potensi laut sudah sangat kaya. Namun BPD dan masyarakat membutuhkan infrastruktur yang bagus untuk memudahkan para petani memasarkan hasil mereka keluar dari Desa Bean.

Hal senada disampaikan Camat Omesuri, Nasrun Nebaq. Ia mengatakan, ekonomi masyarakat Omesuri ini sudah bagus, apalagi dunia pasar bekas sudah menjamur dimana-mana.

Ia berharap kepada masyarakat agar revolusi mental dan revolusi ekonomi, harus pelan-pelan dibenahi, karena masyarakat harus membangun konektifitas dan ketergantungan dengan desa lain. “Pada tahun 2015, wilayah selatan Omesuri tetap dibangun konektifitas dalam hal infrastruktur. Mudah-mudahan kepala desa dan BPD tetap satu hati, satu pikiran,” tegas Nasrun. (rofinus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *