Bupati Sikka Ijinkan SMA Katolik Monte Carmelo Sekolah Tatap Muka

by -1,232 views

Maumere, mediantt.com – Bupati Sikka Roby Idong telah mengeluarkan rekomendasi berisi izin kepada Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santa Maria Monte Carmelo Wairklau Maumere untuk kembali melaksanakan tatap muka di masa New Normal tanggal 18 Agustus 2020.

Kepala Sekolah SMAK Santa Maria Monte Carmelo Romo Benediktus Bani, O, Carm kepada media ini Senin (24/8) mengatakan, pembelajaran tatap muka tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pelaksanaan KBM, kata Romo Beni, berlangsung secara bergantian (shift) untuk Rombel kelas 10 dan 11 dimana setiap hari KBM berlangsung 4 jam dimulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 12.00 WITA.

Sebelum pembelajaran tatap muka, jelas Romo Beni, peserta didik dituntut untuk mengikuti protokol kesehatan. Berkaitan dengan hal ini pihak sekolah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sekolah.

“Setiap hari Satgas bertanggungjawab melaksanakan serta mengawasi jalannya pelaksanaan protokol kesehatan. Para guru dan peserta didik wajib mengenakan masker atau tameng wajah (face-shield), mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh sebelum masuk kelas,” ujar Romo Beni.

Bila peserta didik diukur suhu tubuhnya dan memiliki suhu tubuh melebihi 37 derajat, maka peserta didik tersebut dipulangkan.

Berkaitan dengan pembelajaran dalam kelas pihak sekolah telah mengatur jarak duduk antar peserta didik yaitu 1-1,5 meter. Peserta didik juga tidak diperkenankan berada di luar ruangan kelas pada saat istirahat.

“Menghindari kerumunan agar peserta didik tidak berkumpul atau bergerombol di koridor sekolah. Pihak sekolah menyiapkan Kantin Berjalan apabila peserta didik yang ingin membeli snack atau minuman akan dijajakan di masing-masing kelas oleh petugas kantin,” terang Karmelit asal Bajawa ini.

Kembali diadakannya pembelajaran tatap muka di lembaga pendidikan asuhan Ordo Karmel ini disambut antusias oleh para guru dan peserta didik serta orang tua. Hal ini karena proses pembelajaran via daring yang dilakukan selama masa pandemi mengalami banyak kendala.

Seperti penuturan Wakasek Bidang Kurikulum Fransiskus Dosi, selama pembelajaran dari rumah peserta didik kelas 10 dan 11 menerima modul dan tugas tiap mata pelajaran melalui WhatssAp Grup Kelas namun realitanya tidak semua peserta didik memiliki HP atau nomor WA yang menyebabkan tidak semua peserta didik menerima modul dan tugas sesuai jadwal.

“Untuk peserta didik yang tidak memiliki HP kami tetap memberikan modul dan tugas berupa hardcopy yang bisa diambil oleh peserta didik di sekolah namun masih ada saja peserta didik yang tidak mengambilnya,” kata Dosi. (ven)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *