MAUMERE, mediantt.com – Langkah berani Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo memberlakukan New Normal, terus menuai kritik. Setelah dikritik oleh Marianus Gaharpung, kali ini dari Fraksi PAN DPRD Sikka. Ketua Fraksi PAN, Philips Fransiskus, juga mengecam kebijakan Bupati itu karena tidak ada kajian.
“Kami merasa kecewa dengan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo yang mengambil kebijakan tanpa ada kajian apapun. Saya harus sampaikan bahwa secara lembaga DPRD Kabupaten Sikka sudah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Sekretaris Daerah menyikapi keluarnya Instruksi Bupati Sikka terkait pemberlakuan New Norma,” tegas Philips kepada wartawan, Selasa (2/6).
Menurut dia, dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP), DPRD merekomendasikan kepada Bupati untuk mengkaji ulang dan menunda tahapan pemberlakuan New Normal sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan Kementrian Kesehatan dan Gugus Tugas Nasional Pencegahan Covid-19.
“Ada beberapa alasan mendasar di balik rekomendasi tersebut yakni; sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Sikka merupakan daerah dengan jumlah pasien positif Corona terbanyak di NTT dan sesuai surat terakhir dari Presiden bahwa Sikka bukanlah Kabupaten/Kota di NTT yang diperbolehkan melaksanakan New Normal, kecuali hanya kab/kota yang masuk zona hijau,” tandas Philips.
Ia juga mengatakan, proses penetapan New Normal di Sikka tidak sesuai Protap yang ditetapkan oleh Gugus Tugas Nasional karena tidak melibatkan DPRD Sikka, juga semua yang punya Kompetensi dalam pencegahan virus ini serta pihak-pihak yang berkepentingan. (meylan)
