Ancam dan Larang SSB TRITONA FC, Kades Bakalerek Dilaporkan ke Polres Lembata

by -245 views

Manager SSB Tritona FC bertemu Kapolres Lembata Vivick Tjangkung.

BAKALEREK – Ada kejadian tak masuk akal di Desa Bakalerek, Lembata. Aksi positif klub sepak bola SSB Tritona FC yang mestinya diberi dukungan, justru diancam bahkan dilarang oleh Kepala Desa (Kades) Bakalerek Uhe Urbanus, untuk berlatih di lapangan desa.

Akibat ulah Kades yang tidak terpuji itu, Manager Tim dan Ketua Umum SSB TRITONA Petrus Asmumu Manuk melaporkan Kapala Desa Bakalerek Uhe Urbanus ke Polres Lembata pada Jumat, 24 November 2023, dengan nomor laporan: 001/SSB/TRITONA/PH/XI/2023.

“Kami (SSB Tritona FC) merasa diancam di depan Ketua BPD Desa Bakalerek dan Kepala Urusan Pemerintahan, pada hari Rabu, 21 November 2023 di ruangan Kepala Desa, saat manager memenuhi panggilan klarifikasi berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa Bakalerek dengan nomor: Pen. 140/211/DBL/XI/2023,” kata Asmumu Manuk.

Manager TRITONA Bakalerek merasa diancam dan dirugikan dengan sikap yang kurang bijaksana sebagai kepala desa di ruangan Kepala Desa dengan mengatakan akan mengeluarkan surat larangan kepada Sekolah Sepak Bola TRITONA Bakalerek untuk menggunakan fasilitas lapangan bola milik desa yang merupakan milik semua warga masyarakat desa. Dengan arogan yang bersangkutan berkata akan ketemu di pengadilan sehingga Manager TRITONA Bakalerek melaporkan Uhe Urbanus ke pihak kepolisian guna mendapat perlindungan hukum sebagai warga masyarakat yang punya hak dan kewajiban bernegara yang tunduk dan patuh di depan hukum.

“Hal ini saya ambil langkah sebagai ketua Umum TRITONA Bakalerek yang bertanggung jawab atas keberadaan generasi muda yang ada dibawa pembinaan SSB TRITONA Bakalerek. Saya kira apa yang dilakukan seorang kepala desa ini adalah sikap kurang terpuji dan berusaha menghalangi proses pembangunan manusia itu sendiri, khususnya generasi muda Desa Bakalerek. Bagaimana mungkin semua siswa yang ada di SSB TRITONA Bakalerek adalah anak-anak usia dini yang adalah warga Desa Bakalerek,” tandas Asmumu.

Menurut dia, perbuatan tidak menyenangkan dengan nada ancaman yang dilakukan Uhe Urbanus selaku Kepala Desa Bakalerek itu, dengan tegas menyatakan; “SSB TRITONA dilarang main di lapangan Desa Bakalerek dengan mengeluarkan surat larangan dan kita akan ketemu di pengadilan”.

Selanjutnya Uhe Urbanus meminta penjelasan dan klarifikasi tentang keberadaan SSB TRITONA Bakalerek yang secara resmi telah terdaftar di ASKAB Lembata dengan no: 02/ASKAB- PSSI LBT/IX/20223, kepada manager TRITONA Bakalerek.

Mendapat perlakuan terebut, Petrus Asmumu Manuk selaku manager TRITONA FC melaporkan Kepala Desa Bakalerek pada Jumat (24/11). “Dengan mengacu pada UU no 39 Tahun 199 tentang Hak Asasi Manusia maka saya selaku manager melaporkan kejadian dan perlakuan yang tidak menyenangkan didepan umum dengan nada ancaman.
Dan kenapa saya mengacu UU tersebut karena saya dan generasi muda Bakalerek yang menginisiasi, membentuk dan menghimpun anak-anak muda Desa Bakalerek mulai dari usia dini sampai dewasa serta menghimpun mereka semua dalam Sekolah Sepak Bola TRITONA Bakalerek, yang didirikan pada 24 Juni 2023, dengan memanfaatkan musim liburan dan fasilitas lapangan yang tidak terawat dengan baik untuk digunakan sebagai lapangan bermain dan latihan.

Sekolah Sepak Bola TRITONA Bakalerek yang didirikan oleh Petrus Asmumu Manuk dan inisiatif beberapa anak muda Desa Bakalerek tersebut, sudah secara resmi terdaftar resmi di ASKAB Lembata dan bibit-bibit SSB TRITONA sudah mengikuti turnamen sepak bola kelompok kategori seperti U13 Persikota 2023 dan rintisan dari SSB TRITONA Bakalerek juga mengikuti turnamen bergengsi di Lembata WANTED Cup V 2023.

Sekolah Sepak Bola (SSB) TRITONA Bakalerek sedang menyiapkan bibit-bibit pemain junior semua kategori utama berbagai turnamen dan kompetensi di tingkat klub dan kabupaten yang berada dibawa naungan ASKAB PSSI Lembata.

Niat mendirikan Sekolah Sepak Bola(SSB) TRITONA Bakalerek sejak tanggal berdiri 24 Juni 2023 dengan memanfaatkan masa libur panjang Sekolah anak-anak Desa Bakalerek itu dengan tujuan merubah pola pikir dan perilaku anak muda Desa Bakalerek yang selama ini tidak dibina dengan baik, sehingga SSB menjadi wadah pembinaan generasi muda Bakalerek. Mereka punya hak dan kewajiban mengikuti kegiatan-kegiatan positif guna pengembangan mental keperibadian demi melahirkan prestasi.

“Kita membutuhkan peran pemerintah baik di desa maupun di tingkat atas, namun sejak berdiri dan awal kegiatan yang diinisiasi kelompok muda, pemerintah desa Bakalerek tidak merespon dengan baik berbagai kegiatan yang diikuti oleh TRITONA FC Bakalerek. Bagaimana mungkin seorang pemimpin desa melarang dan mengancam serta memberhentikan kegiatan SSB TRITONA Bakalerek yang positif ini,” tegas Piter Manuk putra Bakalerek.

Karena itu, berdasarkan keputusan semua pengurus harian TRITONA FC Bakalerek, pihaknya melaporkan kepala desa Bakalerek dan meminta pihak kepolisian merespon dan memproses laporan tersebut. (che)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *