Oleh Frans Sarong Koordinator Tim Media Partai Golkar NTT
TIDAK ada yang salah kalau vaksinasi massal yang dikoordinasikan oleh Yellow Clinic Partai Golkar NTT selama tiga-empat hari berturut turut sejak Rabu (1/9/2021), dilukiskan sebagai kerja politik “partai kuning”. Jika kemasannya seperti ini, maknanya tentu saja terkesan mengerdil. Seakan bonus bagi Golkar menjadi target paling utama. Tidak sekerdil itu. Wujud sejatinya adalah aksi kemanusiaan yang dikemas sedemikian rupa hingga terasa tepat mengena. Kehadirannya langsung menghalau dahaga dan kecemasan warga di tengah ancaman pandemi Covid-19!
Simak misalnya, respons Bupati Manggarai, Heribertus Nabit. Ketika menghadiri pembukaan vaksinasi massal (secara virtual) untuk wilayah Flores – termasuk Manggarai – Jumat (3/9/2021), bupati yang adalah kader PDI Perjuangan itu tak ragu melukiskan, “Golkar NTT luar biasa. Terima kasih atas inisiasinya!” Ia bahkan berniat mengajak partai lain mengikuti jejak Golkar NTT yang telah membantu warga Manggarai dan juga kabupaten/kota lain di NTT menggelar vaksinasi massal bagi warga. Alasan dia karena inisiasi seperti ini merupakan terobosan konkrit dan luar biasa yang langsung merespons harapan masyarakat di tengah ancaman pandemi.
“Terima kasih Partai Golkar. Izinkan saya mengajak dan berkoordinasi dengan partai lain agar melakukan hal sama karena jangkauan vaksinasi di Manggarai masih sangat terbatas,” sapa Heribertus Nabit.
Harapan Bupati Heribertus Nabit agar partai atau pihak lain juga menjejaki inisiasi Partai Golkar, memang sangat beralasan. Diakui, animo masyarakat menjadi peserta vaksinasi, sangat tinggi. Namun pihaknya belum bisa berbuat banyak akibat ketebatasan vaksin. Kabupaten Manggarai kini berpenduduk sekitar 312.855 jiwa (2020). Dari jumlah itu, sebagaimana diakui Heribertus Nabit, baru sekitar 35.000 orang di antaranta yang sudah divaksin. “Yang sudah divaksin masih sangat terbatas, baru sekitar 10 persen,” jelas Bupati Heribertus Nabit yang didampingi wakilnya, Heribertus Ngabut dan Ketua DPD Golkar Manggarai, Yoakim Jehati.
Pengakuan senada antara lain dilontarkan oleh dr Cindy Mada dan dr Feny Dondu. Keduanya masing masing sebagai koordinator pelaksanaan vaksinasi massal salah satu titik pelayanan di Rote Ndao dan Sumba Tengah. Kata mereka, kendala vaksinasi yang digerakkan Dinas Kesehatan sejauh ini tidak hanya keterbatasan stok vaksin. Persoalan lain yang tidak kalah seriusnya adalah kesulitan memobilisasi warga mengikuti vaksinasi. Karena itu, keduanya secara terpisah menyampaikan terima kasih kepada Partai Golkar atas inisiasi menggelar vaksinasi massal di seluruh kabupaten/kota. “Kami merasa sangat terbantu,” ungkap dr Cindy Mada.
Respons dan apresiasi Bupati Heribertus Nabit serta berbagai pihak lainnya tentunya menempatkan vaksinasi yang digerakkan oleh Partai Golkar NTT itu lebih sebagai aksi kemanusiaan. Yang namanya urusan kemanusiaan bila aksinya dilandasi semangat pengabdian lintas sekat. Golkar NTT di bawah kepemimpinan Melki Laka Lena merealisasikan semangat dan aksi kemanusiaan itu.
Wujudnya, sebanyak 30.012 orang warga NTT terlayani melalui aksi vaksinasi massalnya. Faktanya pula, puluhan ribu peserta yang terlayani itu tidak hanya kelompok warga besimbol kuning. Beda warna baju partai tidak menjadi portal pembatas. Tidak terkecuali. Siapa pun warga yang membutuhkan vaksinasi, dilayani. Bahkan sosok manusia yang mungkin setengah setan pun, tetap mendapatkan pelayanan jika yang bersangkutan bersedia dan siap divaksin.
Lebih dari itu. Respons dan apresiasi positif dari para pejabat, nakes, kalangan rohaniwan, tokoh masyarakat dan berbagai pihak lain di lapangan, adalah kemasan lain dari sebentuk pengakuan terhadap Partai Golkar. Berbagai kalangan itu setidaknya telah menyaksikan bahwa aksi vaksinasi massal yang dikoordinasikan Yellow Clinic Partai Golkar merupakan terobosan nyata membantu pemerintah tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di NTT secara bersama berupaya mencegah/mengatasi penularan Pandemi Covid-19.
Bagi NTT – dan juga daerah lainnya – terobosan nyata seperti ini sangat ditunggu karena terlampau sulit bisa secara cepat menanggulangi penularan pandemi Covid, jika hanya berharap dari upaya pemerintah. Tantangan lainnya, jangkauan vaksinasi massal di NTT masih sangat terbatas.
Data yang diperoleh menyebutkan hingga Sabtu (4/9/2021), vaksinasi dosis pertama di provinsi ini baru menyentuh 21,4 persen. Sementara untuk dosis kedua jauh lebih rendah lagi, baru mencapai 12,4 persen.
Ternyata jangkauan vaksinasi dosis pertama mencapai 21,4 persen itu sudah termasuk 30.012 warga peserta baru dari vaksinasi yang digerakkan Partai Golkar NTT. “Kontribusi itu tergolong sangat tinggi karena hingga dua pekan lalu vaksinasi dosis pertama di NTT baru sekitar 12 persen,” jelas Anggota Fraksi Golkar DPRD NTT Muhammad Ansor, Senin (6/9/2021) petang. (***)
Response (1)