Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery Diperiksa KPK

by -3,467 views

Herman Herry

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya melakukan pemeriksaan terhadap Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry pada hari ini, Jumat (30/4).

Dilansir wartaekonomi.com, Herman Herry diperiksa sebagai saksi dalam perkara penyelidikan pengembangan perkara bantuan sosial (bansos) sembako Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos).

Herman Herry tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 09.30 WIB tadi.

Hingga berita ini diturunkan, politisi PDI Perjuangan itu tengah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di penyelidikan ini.

Nama Herman Herry sebelumnya disebut di dalam persidangan penyuap Juliari Peter Batubara yang merupakan mantan Menteri Sosial. Herman Herry disebut mendapatkan jatah kuota bansos sembako.

Sempat Hilang Nama

Sebelumnya tempo.co memberitakan, nama Herman Hery hilang dari surat dakwaan eks Menteri Sosial, Juliari Batubara. Padahal, namanya sempat terseret dalam kasus perkara dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial atau bansos Covid-19.

Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu diduga meminjam bendera sejumlah perusahaan untuk memperoleh kuota pengadaan bantuan kebutuhan pokok.

Sejumlah perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Herman, mendapat kuota pengadaan bansos sebanyak 7,6 juta paket senilai Rp 2,1 triliun. Setelah sejumlah perusahaan itu menerima anggaran, mereka kemudian mentransfer sebagian besar uangnya ke rekening PT Dwimukti Graha Elektrindo, perusahaan milik Herman.

Herman Hery pun membenarkan bahwa PT Dwimukti Graha Elektrindo menjalin kontrak dengan PT Anomali Lumbung Artha, salah satu penyedia bansos Covid-19. Namun, ia mengklaim kontrak itu semata-mata urusan bisnis. “Kalau dirasa memang ada yang dilanggar, kan sudah diperiksa KPK, Dwimukti sudah digeledah juga,” kata Herman pada Januari 2021.

Adapun perusahaan lain yang diduga terafiliasi Herman Hery yang muncul dalam dakwaan adalah PT Anomali Lumbung Artha, PT Junatama Foodia Kreasindo, PT Mesail Cahaya Berkat, PT Integra Padma Mandiri, PT Cipta Mitra Artha, PT Famindo Meta Komunika dan PT Tara Optima Primagro.

Herman Hery membantah mendapatkan 7 juta paket bansos Covid-19 di Kemensos. “Itu hanya isapan jempol, harus ditanya dari mana datanya,” kata dia seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi Maret 2021. “Selama menjadi anggota DPR sejak 2004, saya tidak pernah duduk sebagai pemilik perusahaan,” kata dia. (*/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *