Tour de Timor 2017 Juga Tonjolkan Aspek Budaya

by -148 views

Kupang, mediantt.com – Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Jelamu, bahwa pariwisata di Timor belum memiliki branding yang kuat, maka Tour de Timor menjadi ajang mengangkat dan mempromosikan potensi pariwisata di Timor. Hal ini ditegaskan lagi oleh Kepala Biro Humas NTT, Semuel Pakereng. Bagi dia, Tour de Timor adalah ajang mempromosikan obyek wisata dan budaya PulauTimor.

Ketika menggelar Konferensi Pers di ruang Biro Humas, Rabu (6/12), Karo Humas mengatakan, balap sepeda internasional Tour de Timor yang akan berlangsung pada 9-12 Desember 2017, bertujuan untuk mempromosikan spot-spot wisata di Pulau Timor.

Ia menjelaskan, aspek yang paling ditonjolkan dalam Tour de Timor terutama untuk para peserta atau funbikers, adalah aspek budaya, selain obyek-obyek wisata yang ada di Pulau Timor. “Artinya, di setiap etape yang disinggahi para pebalap, masyarakat akan menyambut dengan atraksi budaya, seperti tarian Likurai, Tebe. Bonet, dan atraksi budaya lainnya. Ini yang akan lebih ditonjokan dalam ajang Tour de Timor 2017 ini kepada pesera balap,” terang Semuel Pakereng.

Menurut dia, Biro Humas yang juga masuk dalam panitia Tour de Timor 2017 sebagai humas, berupaya memperkenalkan even ini agar diketahui publik, agar yang berminat untuk ikut touring sepeda bisa mendaftarkan diri ke panitia di Dinas Pariwisata NTT.

Ia juga merincikan, Tour de Timor 2017 ini akan melintasi empat etape, dengan titik star dari Betun, ibukota Kabupaten Malaka menuju Atambua, Belu. Etape kedua dengan titik star dari Motain, wilayah perbatasan menuju Kefamenanu (TTU) setelah menyinggahi Pelabuhan Wini dan Tanjung Bastian. Eape ketiga mulai dari Kefamenanu menuju Soe, Timor Tengah Selatan (TTS), dan etape terakhir (4), dari Soe menuju Oelamasi (Kabupaten Kupang) dan Kota Kupang.

Ia menambahkan, di setiap etape yang dilintasi para pebalap dan juga funbikers, akan menyinggahi obyek-obyek wisata, dan berkesempatan mengambil gambar. Dari hasil foto tersebut, panitia akan menentukn tiga yang terbaik dan akan mendapatkan hadiah berupa uang. “Siapa saja bisa ikut dalam lomba foto ini, tentu dengan spot wisata yang unik dan menarik,” ujarnya.

Ditanya soal peserta Tour de Timor 2017 ini, Karo Humas menuturkan, sesuai laporan dari panitia, hingga Rabu (6/12), peserta yang siap hadir adalah 53 orang, berasal dari Aceh, Jakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Bali, dan juga dari negara tetangga, Timor Leste. “Memang peserta untuk sementara hanya 53 orang, tapi ada juga pebalap lokal yang ikut melakukan touring, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan orang,” kata Pakereng. (jdz)