Sayembara Ayo Bangun NTT Siap Digelar

by -142 views

Kupang, mediantt.com – “Sayembara Ayo Bangun NTT” yang diinisiasi Yayasan Tunas Muda Indonesia, yang dinahkodai E. Melkiades Laka Lena, telah siap untuk digelar. Masyarakat NTT di seluruh kabupaten/kota pun sangat antusias mengikuti sayembara ini. Mereka siap beradu kecerdasan dalam debat dan lomba paduan suara dalam sayembara ini, sekaligus mencari tokoh teladan NTT untuk bisa menjadi panutan.

Sayembara Ayo Bangun NTT ini akan dilaunching secara resmi di Kota Kupang pada 9 April 2017. Sejumlah daerah melaporkan telah mempersiapkan secara baik sayembara ini, para peserta pun telah menyiapkan diri untuk berkompetisi dalam sayembara cerdas yang baru pertama kali dihelat di Provinsi NTT.

Koordinator Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Dionisius Ulan, mengatakan, ada sejumlah tim yang telah mendaftarkan diri sebagai peserta untuk kategori lomba debat dan paduan suara. Bahkan, mereka telah mengikuti technical meeting di Sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) TTU.

“Meskipun cuaca sedikit ekstrim saat itu, namun technical meeting tersebut dapat berjalan dengan baik,” ujar Dionisius Ulan.

Ia menambahkan, kemungkinan masih ada peserta yang bakal mendaftarkan diri. Sampai saat ini, kata dia, panitia masih membuka ruang bagi para peserta sebelum pelaksanaan lomba pada tanggal 9 April 2017 maksimal dua hari sebelumnya.

Koordinator Panitia Kabupaten Sumba Tengah, Iko Melby juga melaporkan, hingga Selasa (4/4) sudah 20 kelompok yang mendaftarkan diri sebagai peserta sayembara.

“Peserta lomba paduan suara yang mendaftar sudah 10 tim, sedangkan lomba debat ada 10 tim. Persiapan panitia sayembara distrik Sumba Tengah sudah mencapai 75 persen. Kami sudah technical meeting pada 31 Maret 2017 dan dihadiri oleh para dewan juri debat dan paduan suara serta peserta lomba kegiatan,” jelas Iko.

Di Kabupaten Malaka, sudah ada 11 kelompok paduan suara dan 11 kelompok debat yang akan mengikuti kegiatan sayembaya ini. 11 kelompok paduan suara tersebut terdiri dari kelompok tokoh masyarakat, pemuda dan mahasiswa. Sementara, 11 kelompok debat terdiri dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa.

“Sampai saat ini 22 kelompok sudah siap mengikuti lomba paduan suara dan debat, dengan rincian 11 kelompok untuk lomba paduan suara dan 11 kelompok debat. Pendaftaran terus dibuka sampai dengan tanggal 8 April. Kami harap kelompok yang sudah daftar silakan mempersiapkan segala kebutuhan untuk kegiatan nanti. Kami juga menginformasikan bagi kelompok masyarakat yang ingin mendaftarkan diri kita masih membuka pendaftaran”, jelas Koordinator Panitia Kabupaten Malaka, Antonius Yosef Mau.

Dari Kalabahi, Alor, juga dilaporkan, 4 sekolah di Alor, telah mendaftarkan diri. Keempat sekolah itu adalah SMA Negeri 1 Kalabahi dan SMA Negeri 2 Kalabahi, untuk SMA Negeri Tamalabang di Pulau Pantar mendaftarkan diri pada jenis mata lomba debat, sementara SMA N 2 Mola Kalabahi mengikuti lomba paduan suara.

“Selain keempat sekolah itu, juga dari kelompok pemuda untuk lomba paduan suara diikuti pemuda Tribuana Voice, Mutiara Quayer, Galed Otvai serta Advent Maimol. Sementara untuk lomba debat unsur pemuda telah didaftarkan dua tim yaitu, pemuda Kemah Injil dan Forum Anak Indonesia,” kata Ketua Panitia Alor, Imanuel Ouw.

Ia menjelaskan, rincian keseluruhan jenis lomba yang telah didaftarkan yakni paduan suara 7 tim, debat 10 tim dan lomba tulisan gagasan dan ide 20 peserta. “Banyak sekolah yang rindu mendaftar tapi lagi siap diri untuk Ujian Nasional, Perayaan Paskah serta penyelenggara O2SN,” ujarnya.

Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI), Melkiedes Laka Lena, kepada wartawan belum lama ini menjelaskan, Sayembara Ayo Bangun NTT di gelar dalam rangka mensyukuri HUT NTT ke-58.

“Dalam Sayembara ini kami mengundang siapa saja baik pribadi maupun kelompok di NTT, Konsolidasi pikiran-pikiran baik dan orang-orang baik untuk pembangunan di NTT,” kata Melki, yang juga politisi Partai Golkar ini.

Menurut dia, untuk lomba gagasan para peserta akan membuat tulisan berdasarkan sektor atau bidang, dengan tema kembangkan potensi daerah, atau tema spesifik lainnya seperti bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, pariwisata, kelautan perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian, ekonomi kreatif, serta bidang lain yang penting dikembangkan.

“Para peserta bisa memilih salah satu pembangunan berbasis wilayah yang secara konkret dilakukan di desa, kelurahan, atau tema spesifik lainya seperti kemandirian energi, perdagangan manusia, dan lainnya,” pungkas Melki. (tim media)