Lawan KNPI Alor, AMPP Minta Polisi Tangkap Dony Mooy

by -169 views

Kalabahi, mediantt.com – Berbagai aksi unjuk rasa yang dilakukan KNPI Alor selama ini, ternyata membuat geram Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan (AMPP) Alor. Untuk itu, sebagai bentuk perlawanan terbuka terhadap KNPI, Jumat (19/6/2-15), AMPP Alor menggelar aksi tandingan. AMPP dengan tegas meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap Ketua DPD KNPI Kabupaten Alor, Dony Mooy,S.Pd. Alasannya, aksi KNPI yang dilakukan berturut-turut selama ini telah mengganggu stabilitas pembangunan, serta mencoreng dan merusak citra masyarakat dan generasi muda Kabupaten Alor. Selain Ketua, Sekretaris, Dematrius Mautuka dan salah satu pengurus, Lomboan Djahamouw, juga harus ikut ditangkap polisi.

Dalam orasi AMPP yang dipimpin Andreas Gomang itu menegaskan, aksi KNPI dinilai telah menjatuhkan wibawa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor, karena menyinggung jabatan bupati, yang merupakan jabatan Negara. Menurut AMPP, KNPI mestinya berperan memberikan kontribusi bagi daerah berdasarkan pemikiran yang kreatif dan inovatif. “Hanya omong bupati punya bodok, tetapi dorang tidak tahu kalau dorang lebih bodok,” teriak Andreas Gomag dalam orasinya di depan kantor Bupati dan kantor DPRD Alor.

Menurut AMPP, aksi yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab itu sangat brutal, arogansi serta melanggar etika organisasi yang mestinya dijunjung tinggi, untuk menjaga harkat dan martabat daerah. Dan, bukan merusak citra masyarakat Alor dalam aksi protes terhadap kebijakan pembangunan, yang dilakukan pemerintah dalam bentuk aksi demonstrasi, lewat media massa, media sosial facebook (FB), dengan memfitnah Pemkab Alor.

Pada bagian lain aksi tersebut, sebagaimana disebutkan juga dalam pernyataan sikap yang diterima wartawan, mendesak aparat penegak hukum agar memproses Ketua KNPI, Dony Mooy yang kecipratan dua kali dana Bansos pada tahun 2012 senilai Rp 35 juta. Selain Dony Mooy, Lomboan Djahamouw juga dituding menerima dana Bansos Rp 30 juta untuk mengikuti kegiatan Apeksi, namun tidak ada pertanggungjawaban dana itu kepada Pemkab Alor.

“KNPI itu organisasi kepemudaan nasional yang membawahi seluruh OKP, bukan KNPI digunakan untuk meminta bupati dana Bansos dan sepeda motor,” tandas Gomang.

Andre Gomang menyatakan, KNPI Alor bukan organisasi penyidik yang seenaknya mengadvokasi masalah pembangunan proyek fisik sesuai versi hukum mereka. Sebab, Indonesia adalah negara hukum dan ada mekanisme yang diperankan aparat hukum, bukan KNPI. Karena itu, Ketua DPP KNPI Pusat dan Propinsi diminta segera memecat jabatan Ketua KNPI Alor, Dony Mooy, yang secara sadar telah melanggar etika, bahkan merusak citra organisasi. “Saudara Lomboan Djahamouw bukan pengurus KNPI, tetapi penyusup yang masuk untuk merusak citra organisasi, dengan mengatasnamakan KNPI,” tandasnya, sembari menegaskan, KNPI Alor sangat diskriminatif terhadap beberapa permasalahan yang tidak diangkat dalam aksi, yakni proyek pekerjaan pipa di hutan nostalgia.

Disaksikan wartawan, sebelum mendatangi kantor Bupati dan DPRD Alor, pengunjuk rasa juga melakukan aksi di kantor Kejaksaan Kalabahi. Di kantor Bupati Alor, mereka diterima Sekda Alor, Hopni Bukang,SH. Hopni Bukang berjanji akan menindaklanjuti tuntutan ini. “Terima kasih proficiat kepada Aliansi ini, semua permintaan dalam pernyataan sikap ini akan kami tindaklanjuti sesuai prosedur,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Alor, Marthinus Alopada,S.Ikom. Menurut Alopada, DPRD pada intinya menerima berbagai organisasi yang datang menyampaikan aspirasi. “Proficiat apa yang disampaikan Aliansi ini tidak anarkis, tetapi berwibawa. Kami terima dan menampung aspirasi ini. Perjuangan ini tidak akan berakhir, namun jalan masih panjang,” katanya. (joka)

Foto : AMPP Alor melakukan aksi tanding di Kalabahi, Jumt (19/6/2015).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *