Atambua, mediantt.com — Di tengah kisruh politik Partai Golkar yang masih belum menunjukkan tanda-tanda berdamai antara kubu ARB dan Agung Laksono, Ketua DPD Partai Golkar NTT Drs Ibrahim Agustinus Medah, mengambil sikap bijak mendinginkan suasana politik di tingkat lokal. Ia meyakinkan bahwa sejatinya tidak ada dualisme Golkar, karena yang terjadi adalah perselisihan pendapat para elit atau pimpinan di tingkat DPP Partai Golkar. Artinya, tegas Medah, Golkar tetap satu dan utuh, termasuk dalam memproses pilkada serentak di 9 kabupaten.
“Partai Golkar tetap utuh dan tidak terpecah belah. Yang terjadi hanyalah perselisihan pendapat para pimpinan di DPP,” tegas Medah ketika membuka Rapat Pleno diperluas pemaparan visi dan misi calon bupati Belu di kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Belu di Atambua, Senin (25/5/2015).
Medah mengatakan, dalam menghadapi Pilkada di daerah-daerah, Partai Golkar tetap satu dan utuh dalam memproses calonnya. “Nanti di pusat mengarahnya seperti apa kita turuti, kita di daerah berkewajiban untuk mempersiapkannya, soal nanti di KPU seperti apa dan di DPP Golkar seperti apa, akan kita turuti,” kata politisi senior NTT ini, mengingatkan.
Itu pasalnya, ia selalu berpesan dan menegaskan kepada seluruh DPD II se-NTT yang akan menggelar Pilkada agar terus melakukan proses penjaringan calon kepala daerah. “Karena itu, dalam proses ini yang diatur dalam Juklak kita agar siapa saja yang mau mencalonkan dirin dan siapapun figur yang berpotensi, namun tidak mendaftar namanya di Golkar, maka kita invetarisasi lalu diberi kesempatan untuk paparkan visi misinya untuk diproses lebih lanjut,” katanya.
Medah juga meminta agar para kader dan simpatisan di daerah jangan menengok perselisihan di pusat, tetapi tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat di daerah. “Golkar ingin agar kepentingan masyarakat daerah terakomodir dan jika Golkar tidak ikut Pilkada, maka yang rugi bukan Golkar tetapi masyarakatnya yang rugi karena masyarakat ingin pemimpin yang mampu mensejahterakannya melalui Partai Golkar,” tegas Ketua DPRD NTT periode 2009-2014 ini.
Anggota DPD RI dari NTT ini menambahkan, dalam setiap keputusan untuk mengusung seseorang menjadi calon kepala daerah, pasti Partai Golkar menseleksinya dari sekian banyak kader yang potensial sehingga seperti apa akhir perbedaan pikiran di DPP Golkar tidak berpengaruh terhadap calon kepala daerah yang ditetapkan saat ini.
“Para pimpinan pusat yang berselisih itu pasti punya pemikiran yang sama untuk kepentingan masyarakat sehingga siapapun yang ditetapkan pasti akan didukung,” ujarnya.
Mantan Bupati Kupang dua periode itu mengharapkan, dalam forum pleno diperluas itu tidak boleh ada voting melainkan dimusyawarahkan secara mufakat untuk dihasilkan calon yang dapat memayungi masyartakat.
“Prinsipnya untuk menyatukan pendapat bersama agar kader yang dihasilkan itu tidak menimbulkan maslaah untuk Golkar dan masyarakat.,” katamya.
Medah juga berpesan agar jangan mengajukan calon kepala daerah hanya karena berdasarkan suku, daerah, keluarga atau agama, tetapi pilih yang benar-benar diharapkan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. “Belu punya potensi yang besar tergantung pemimpinnya,” kata dia.
Ketua Golkar Belu Epy Nahak mengatakan, hingga digelarnya pleno diperluas itu, tercatat ada lima paket dan dua orang secara perseorangan mendaftar di Partai Golkar. “Semua figur yang mau maju di Pilkada Belu mendaftar di Golkar dan hari ini memaparkan visi dan misinya. Ini bukti bahwa Golkar masih sangat dicintai karena kompak,” katanya.
Untuk diketahui, lima paket yang mendaftar di Golkar Belu adalah, 1. Drg. Valens Parera-Siprianus Temu, SIP. 2. Willybrodus Lay-Drs. J T Ose Luan. 3. Drg Gregorius Mau Billy-Servas Manek. 4. Vence Abanit-Bona Bowe. 5. Apoli Nario Da Silva-Herman Ulu. Sedangkan dua nama yang mendaftar masing-masing adalah Jonisius Mali (balon bupati) dan Robertus Bere (balon wakil bupati). (laurens leba tukan/jdz)
Ket Foto: Ketua DPD Golkar Provinsi NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, pose bersama para paket bakal calon bupati Belu usai membuka Rapat Pleno Diperluas DPD II Golkar Kabupaten Belu di Kantor Golkar Belu, Senin (25/5/2015).