Jokowi Lepas Guru Garis Depan ke Tujuh Kabupaten di NTT

by -166 views

Jakarta, mediantt.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (25/5/2015), melepas 798 tenaga pendidik yang akan ditempatkan di daerah-daerah terdepan Indonesia dan juga daerah pedalaman. Provinsi NTT mendapat jatah untuk tujuh kabupaten, yakni Manggarai, Manggarai Timur, Flores Timur, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Alor dan Sumba Timur. Jokowi mengingatkan bahwa pendidikan kini bagian beban yang ada di pundak para guru garis depan.

“Selamat bekerja dan berjuang untuk guru garis depan dan di pundakmu anak-anak bangsa saya titipkan pendidikannya,” kata Presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/5).

Dalam kesempatan itu Presiden sempat berinteraksi dengan Agustin asal Sragen yang ditempatkan di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Hidayat asal Padang Pariaman yang akan mengajar di Rotendau, NTT. Melalui dialog itu para guru menyinggung kualitas pendidikan yang masih senjang.

Presiden mengingatkan kualitas pendidikan tidak merata karena di daerah pedalaman, guru-guru terbatas kemampuannya hanya untuk mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu ketimpangan pendidikan terjadi antara Jawa dan luar Jawa.

“Jangan lupa berikan karakter mental yang baik untuk anak-anak kita. Bahwa anak-anak yang berasal dari daerah pinggir harus punya sebuah kebanggaan bahwa mereka juga Indonesia,” kata Jokowi.

Program Guru Garis Depan merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui program ini 800 guru akan disebar ke 38 kabupaten yang dianggap kurang dalam hal pendidikan.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, dalam acara pelepasan guru 3T yang dihadiri oleh perwakilan gubernur dan bupati dari tiga provinsi dan tenaga pengajar di Hotel Golden Boutique, Jakarta, mengatakan, tenaga pengajar 3T yang telah diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) akan ditempatkan di empat provinsi, yaitu Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, dan Papua Barat, yang mencakup 28 kabupaten yaitu, Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Alor, Deiyai, Flores Timur, Gayo Lues, Jayawijaya, Yapen, Kupang, Lanny Jaya, Manggarai, Manggarai Timur, Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Bintang, Raja Empat, Rote Ndao,Simeulue, Sorong, Sorong Selatan, Sumba Timur, Supiori, Tambrauw, Teluk Bintuni, Waropen, dan Yalimo.

Anies mengatakan, para guru tersebut merupakan lulusan dari proses seleksi abdi negara dengan formasi 3T, yang diikuti oleh alumni perserta serjana mendidik di daerah terluar, terdepan, dan terpencil (SM3T).

Anies mengungkapkan, formasi guru garis depan disahkan dengan adanya penerbitan kebijakan Permenpan-RB 26/2014 tentang formasi khusus kementerian atau lembaga tahun anggaran 2014 dengan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (menteri PAN dan RB) 762/2014 tentang formasi SM3T.

“Ini merupakan program guru seleksi abdi negara yang diikuti oleh sarjana mendidik di daerah 3T,” ujarnya.

Sementara pada waktu yang berbeda, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, tujuan program PNS bagi SM3T adalah untuk mendorong partisipasi dan keterlibatan anak muda untuk mencerdaskan daerah 3T.

Berdasarkan data, Nasir mengatakan, daya partisipasi semakin tinggi sehingga ke depan, tanpa lewat seleksi tes PNS para SM3T akan di-PNS-kan. “Mereka sudah menerima pendidikan yang berat menjadi guru, jadi ke depan langsung di-PNS-kan,” kata Nasir, usai menyaksiskan penyerahan simbolis CPNS dari bupati kepada peserta.

Nasir berpesan kepada guru 3T untuk tidak berkecil hati dan siap menerima tentangan dengan keikhlasan. Ia juga berbagi pengalaman, dengan mencontohkan dirinya dari kecil yang selalu berpikir untuk berbuat baik, sehingga akhirnya mendapat hasil yang baik dengan menjadi rektor dan sekarang menjadi menteri.

“Ditempatkan dimana saja sama. Pasti dua-tiga tahun ke depan akan jauh lebih baik, jika kita berpikir baik,” kata Nasir.

Mantan Rektor Universitas Dipenogoro ini mengapresiasi semangat anak muda untuk mau berpartisipasi membangun pendidikan didaerah 3T. “Sangat luar biasa. Kita memiliki putra putri yang mau membangun bangsa Indonesia,” ujarnya.

Menurut Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK), Sumarna Surapranata, seleksi guru garis depan ada tiga tahap. Pertama, tahap registrasi pendaftaran di panitia seleksi nasional dan seleksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud ) yang diikuti 1480 calon perserta.

Kedua, tahap tes kompetensi dasar (TKD) mencakup tes wawasan kebangsaan, tes intelegensia umum, dan test karakteristik pribadi. Ketiga, tahap penetapan nomor induk peserta (NIP) dan surat keputusan (SK) CPNS. “Akhirnya yang lolos ada 789 peserta, yang akan ditugaskan sebagai guru garis depan di daerah 3T,” ujar Pranata. (beritasatu.com/jdz)

Ket Foto : Pelepasan guru untuk mengabdi di wilayah terdepan, terluas, dan tertinggal, Jakarta, 24 Mei 2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *