JAKARTA – Bareskrim Polri memastikan penyelidikan atas laporan terhadap pimpinan KPK terus berjalan. Penyelidikan akan ditindaklanjuti dengan peningkatan status menjadi penyidikan sekaligus penetapan tersangka. Termasuk laporan terhadap Ketua KPK Abraham Samad.
Samad dipastikan bakal bernasib sama dengan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kabareskrim Irjen Budi Waseso menjelaskan, penetapan tersangka terhadap Samad sepenuhnya hak penyidik. ”Nanti pertimbangan penyidik bagaimana, tapi pasti jadi (tersangka) ya,” ujar Budi di gedung Bareskrim, hari ini (3/2).
Budi belum bisa memastikan kapan Samad akan dipanggil dan dalam kapasitas apa dia dihadirkan ke Bareskrim. ”Bisa langsung sebagai tersangka atau bisa juga sebagai saksi (terlapor),” lanjutnya.
Namun, Budi buru-buru menambahkan bahwa tidak ada kriminalisasi atas penetapan tersangka terhadap para pimpinan KPK.
Samad menjadi terlapor atas dua kasus. Pertama, soal dugaan permainan politik jelang pilpres 2014. Kedua, soal dugaan pemalsuan dokumen saat pembuatan paspor atas nama Feriyani Lim di Makassar pada 2007. Feriyani mencatut nama Samad setelah dia menjadi tersangka dalam kasus tersebut di Polda Sulsel.
Pemeriksaan Tuntas
Pemeriksaan terhadap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) sebagai tersangka kasus mengarahkan saksi dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat dinyatakan telah selesai. BW menjawab sekitar 140 pertanyaan yang dilayangkan penyidik selama 12 jam pemeriksaan yang berakhir pada Selasa (3/1) jelang tengah malam.
Namun meskipun penyidik telah memberitahu BW bahwa pemeriksaan sebagai tersangka sudah tuntas, masih mungkin ada pendalaman jika diperlukan. “Tapi apakah nanti ada pemeriksaan lebih lanjut itu hak penyidik untuk menentukan lebih lanjut,” tutur BW seusai pemeriksaan di Bareskrim Polri, Selasa (3/1).
BW dan tim kuasa hukumnya kini diberi kesempatan untuk menghadirkan saksi a de charge atau saksi meringankan serta saksi ahli. Kini pihanya tengah mendiskusikan siapa yang akan disorongkan ke Bareskrim untuk memperkuat pembelaannya. ” “Dalam waktu sesingkat-singkatnya akan diberitahukan kepada penyidik setelah didiskusikan bersama,” tuturnya.
Dalam pemeriksaan, BW juga membantah dugaan yang mengatakan pernah satu mobil dengan mantan Ketua MK Akil Mochtar. BW mengatakan dirinya dizalimi atas proses rekayasa tersebut. “Iya di dalam (saat pemeriksaan, Red) jawaban saya mengatakan seperti itu,” kata BW. (jp/jk)
