Cuaca Buruk, Sopir Truk “Terdampar” di Pelabuhan Bolok

by -128 views

KUPANG –– Keputusan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menutup rute penyeberangan kapal karena cuaca buruk, membuat sopir terpaksa harus parkir kendaraan di pelabuhan hingga belasan hari. Namun, pihak ASDP menyatakan mulai Senin (12/1), sejumlah kapal mulai beroperasi.
Marthen misalnya, sopir mobil truk Sinar Abadi yang mengangkut bahan sembako dari Kupang menuju Rote Ndao, mengaku sudah memarkir kendaraannya di pelabuhan, sejak 31 Desember 2014 dan harus merayakan malam pergantian tahun bersama sang kondektur.
“Sejak kapal Fery tujuan Rote Ndao tak beroperasi, kami terpaksa parkir mobil di pelabuhan dan tidur di dalam mobil ini selama 12 hari. Sejak berada di pelabuhan, banyak pengeluaran untuk biaya makan, minum dan rokok, sehingga untuk sehari kami keluarkan Rp 100.000 untuk saya dan kondektur,” kata Marthen di Pelabuhan Bolok, Kupang, Minggu (11/1/2015) sore.
Padahal, kata Marthen, uang yang diberikan oleh majikannya yang berasal dari Kabupaten Rote, untuk biaya kebutuhan konsumsi selama berada di Kupang hanya Rp 250.000. Jumlah itu tentunya tidak cukup. Sudah 12 hari dia tertahan di sana dan sudah mengeluarkan uang lebih dari Rp 1 juta.
Marthen pun terpaksa harus meminjam uang kepada sesama teman sopir. “Kami tidak bisa tinggalkan mobil sendirian di sini karena di atas mobil ini terdapat banyak sekali barang sembako yang nilainya mencapai ratuan juta rupiah. Karena itu, kami harus stand by 24 jam di atas mobil ataupun di sekitar mobil,” kata dia.
Hal senada disampaikan Stef Bantaika yang mengaku sudah 10 hari berada di Pelabuhan Bolok. Dia membawa sejumlah barang meubel yang dibawa dari Kupang menuju Kabupaten Sabu Raijua. Dengan kondisi seperti ini, Stef yang juga adalah sopir mobil truk mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
“Pengeluaran saya sehari bisa sampai Rp 200.000 karena membawa tiga kondektur sekaligus untuk menemani saya. Kami harap secepatnya cuaca normal kembali supaya kami bisa segera mengantar meubel ini. Kalau di sini terus, kami lama kelamaan tidak bisa makan dan minum,” kata Stef.
Sementara itu, Kepala ASDP Kupang, Arnoldus Yansen yang ditemui di kantornya, mengatakan mulai Senin (12/1/2015) besok, sejumlah kapal mulai beroperasi yakni lintasan Kupang-Rote pergi pulang menggunakan Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Ranaka dan Umakalada dan juga untuk lintasan Kupang-Sabu-Waingapu dengan KMP Ile Ape.
“Kita mulai tutup semua lintasan penyeberangan yang ada di NTT sejak 1 Januari 2015 dan rencananya baru akan dibuka besok dan itu pun untuk beberapa rute saja. Sementara untuk rute yang lain akan menyusul karena cuaca sudah mulai membaik,” kata Yansen.
Seperti disaksikan, sebanyak 24 truk bermuatan berbagai macam peralatan, mulai dari sembako, peralatan rumah tangga, meubel hingga material bahan bangunan berjejal di sebelah selatan Pelabuhan Bolok. (kompas.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *