Baru Dikerjakan Satu Tahun, Proyek Irigasi Oeliman Rusak dan Mubazir

by -8 Views

Agustinus Tulasi, SH, meninjau proyek irigasi Oeliman yang rusak dan mubazir, Senin 23 Agustus 2021.

UPFAON, mediantt.com – Proyek irigasi persawahan seluas 10 ha lebih di Desa Upfaon, Kecamatan Biboki Selatan di Manufui, mubasir. Irigasi saat ini dalam keadaan rusak dan tidak bisa digunakan, padahal baru dikerjakan tahun 2020 lalu.

“Dalam reses di wilayah Manufui Senin (23/8), saya menemukan fakta bahwa proyek saluran irigasi Oeliman, yang baru setahun dikerjakan mubazir, tidak terpakai karena rusak. Hal ini saya diketahui ketika saya bersama kepala desa Upfaon dan sejumlah tokoh masyarakat meninjau langsung areal persawahan Oeliman di Manufui,” jelas anggota DPRD TTU dari Fraksi Partai Golkar, Agustinus Tulasi, SH, kepada mediantt.com, Rabu (25/8).

Kunjungan kerja ke wilayah ini untuk melihat secara lebih dekat kebutuhan riil masyarakat dalam rangka reses menuju sidang II APBD-Perubahan Tahun Anggaran 2021.

Wakil Ketua I DPRD TTU ini juga merasa heran dengan kondisi fisik saluran irigasi ini yang sudah rusak. Padahal baru dikerjakan satu tahun yang lalu. Karena itu, kata dia, kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan ini dan terkesan asal jadi. Sebab saluran tidak terdistribusi secara baik kedalam area persawahan sehingga menyebabkan banjir yang dapat merusak tanaman padi dan tanggul petak sawah bobol sehingga tumpahan air tidak tersambung ke saluran induk di pinggir jalan raya. “Mungkin gambar di dalam RAB tidak sesuai keadaan topografi sawah yang ada atau pihak konsultan kurang teliti dalam kajian teknisnya,” ujarnya.

Dia berharap, dinas teknis dapat berkordinasi dengan kontraktor untuk memperbaiki bangunan fisik saluran irigasi ini. Apalagi masih dalam masa pemeliharaan agar ketika musim hujan tiba tidak berdampak besar bagi petani. “Saya ingatkan kontrkator wajib perbaiki kualitas irigasi dari fisik bangunannya yang rusak. Apabila diabaikan maka saya dorong ke ranah hukum untuk diproses lebih lanjut,” tegas mantan pengacara ini.

Rasakan Terang PLN

Dalam reses itu, Tulasi juga bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat bertemu di Lopo adat Oepoi-Lopis Desa Supun. Dia memantau jaringan listrik PLN yang telah diperjuangkan tahun lalu dan berhasil ditarik jaringan listrik PLN masuk jalur Lopis Desa Supun menuju Dusun 4 Oepoi Desa Sainiup.

“Masyarakat sudah merasakan terang itu sejak tahun lalu. Dalam pertemuan ini harapan masyarakat kepada pemerintah daerah agar memperbaiki ruas jalan Nikat-Oepoi menuju Oepoi Desa Supun, sebagai ruas jalan usaha tani untuk menunjang dan memperlancar akses ekonomi petani menuju pasar Manufui. Tanahnya subur dan hasil pertanian setiap tahun mencukupi kebutuhan warga, namun akses jalan perlu lancar menuju pasar Manufui,” tutur Agus, mengutip harapan warga Oepoi, Kamilus Taeki.

Selain itu, Agus Tulasi juga reses di Desa Sainiup-Haumeni. Kebutuhan masyarakat Desa Sainiup adalah penerangan listrik PLN. Sebab, hingga saat ini Desa Sainiup belum terpasang jaringan listrik PLN. Karena itu, sebut dia, ini menjadi agenda prioritasnya ke depan. “Semoga dalam tahun ini bisa terpasang jaringan ke semua rumah penduduk dan Sainiup sudah menyala terang keseluruhan, bukan hanya terang di satu dusun saja melainkan terang di Desa Sainiup keseluruhan,” janji Agus. (jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *