KUPANG – Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang dan Bank NTT menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk melaksanakan transaksi non tunai, yang lebih difokuskan pada sektor penerimaan dan pendapatan.
“Transaksi non tunai merupakan salah satu usaha Pemerintah Kota Kupang untuk mencegah kebocoran anggaran. Jadi saya minta semua transaksinya non tunai saja. Tidak usah repot-repot. Ini usaha kita untuk mencegah kebocoran dan mengurangi korupsi di Kota Kupang,” kata Wali Kota Kupang, Jefirston Riwu Kore saat penandatanganan kerja sama itu di Hotel Kristal Kupang, Senin (17/2).
Walikota yang populer disapa Jeriko ini menjelaskan, dengan transaksi non tunai, Pemerintah Kota Kupang pastinya dipermudah dan dilindungi sekaligus menutup peluang oknum-oknum tertentu bertindak menyimpang dari aturan.
“Satu tantangan yang paling berat adalah bagaimana menerapkan transaksi non tunai dalam hal penerimaan dan pendapatan. Pasti orang tidak mau. Karena itu kita harus memberikan punishment kepada mereka yang tidak mau,” tegas Riwu Kore.
Walilota Jefri yakin jika semua proses transaksi non tunai bersama Bank NTT berjalan lancar, maka target Pendapatan Asli Daerah Rp 200 Miliar pasti tercapai.
“Tahun ini, kita diberi target Rp 200 miliar. Padahal PAD kita sudah mencapai Rp 180 miliar. Caranya bisa sampai ke sana, kita harus kerja sama dengan Bank NTT untuk menggunakan mesin-mesin transaksi non tunai di Kota Kupang,” tegasnya.
Dia juga berharap, program transaksi non tunai ini didukung oleh seluruh jajaran Pemerintah Kota Kupang. “Bila perlu honor untuk tenaga kontrak juga ditransfer saja,” ujar Riwu Kore.
Mantan anggota DPR RI Komisi X ini juga menyampaikan apresiasi kepada Bank NTT yang telah melakukan MOU transaksi non tunai bersama Pemerintah Kota Kupang.
“Terima kasih banyak untuk Bank NTT. Mari kita dukung program ini agar target kita bisa tercapai. Bila perlu lebih dari Rp 200 miliar,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho mengatakan, Bank NTT telah siap untuk bersinergi dengan Pemerintah Kota Kupang.
Bank NTT akan terlibat langsung dalam proses penerimaan berbasis peningkatan PAD pada sembilan pajak daerah seperti retribusi hotel, restoran, reklame, parkiran dan retribusi lainnya.
“Kita sudah sangat siap dari sisi software dan hardware. Kemudian dari sisi edukasi dan pendampingan, Bank NTT sangat siap,” ujarnya.
Ia berharap, kedepan semua Pemerintah Daerah di NTT bisa menerapkan transaksi non tunai seperti yang telah dilakukan Bank NTT bersama Pemerintah Kota Kupang guna peningkatan PAD. (*/st)
Foto : Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, Alex Riwu Kaho saat diwawancara.