Waspada Banjir Rob dan bandang.
KUPANG, mediantt.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terdapat area terindikasi Bibit Siklon Tropis di wilayah Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebabkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang hingga 18 Maret 2024.
“Yang dekat wilayah NTT saat ini masih area terindikasi Bibit Siklon Tropis,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Selasa, (12/3) malam.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan laut, terdapat area terindikasi Bibit Siklon Tropis di wilayah selatan NTT dan dua bibit siklon yang baru terbentuk yang mempengaruhi cuaca ekstrem di wilayah NTT.
Potensi Bibit Siklon Tropis 93P di Teluk Carpentaria sekitar Utara Australia menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah.
Sedangkan potensi Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia bagian Tenggara Barat Daya Provinsi Banten menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori sedang.
Melihat kondisi dinamika atmosfer saat ini yang juga didukung dengan aktifnya Gelombang Equatorial Rossby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), wilayah NTT berpotensi mengalami cuaca ekstrem disertai petir dan angin kencang hingga 18 Maret 2024.
Sti mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai curah hujan sedang hingga lebat dan ekstrem pada 22 kabupaten-kota di NTT.
Dia meminta para pemangku kepentingan kebencanaan terkait untuk meningkatkan upaya kesiapsiagaan terhadap potensi bencana.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kejadian tanah longsor dan banjir khususnya pada daerah curam dan bantaran sungai.
“Waspada potensi longsor saat hujan berdurasi panjang,” kata dia berpesan.
Waspada Banjir Rob
BMKG juga mengingatkan masyarakat pesisir agar mewaspadai ancaman banjir pesisir (rob) akibat cuaca ekstrem di empat wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Waspada dan siaga terutama saat fase pasang maksimum,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga di Kupang, Rabu, (13/33/2024).
Empat wilayah yang dimaksud yakni pesisir utara Pulau Flores-Alor, pesisir Pulau Sabu-Raijua, pesisir Pulau Sumba, dan pesisir Pulau Timor-Rote.
Yandri mengatakan, gelombang tinggi dan banjir rob disebabkan oleh peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang karena aktifnya dinamika atmosfer saat ini.
Gelombang laut dengan kategori sedang hingga tinggi serta gelombang pasang dan banjir rob ini diprakirakan bisa berlangsung hingga 16 Maret 2024.
Dengan adanya peringatan dini ini, Yandri berharap masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir terutama di area berpeluang terjadi gelombang pasang dan banjir rob untuk waspada.
Dia juga mengingatkan pemilik jasa pelayaran untuk memperhatikan risiko keselamatan saat berlayar.
Imbauan yang sama juga disampaikan kepada para nelayan agar mengamankan kapal agar tidak diterjang gelombang pasang dan banjir rob yang menyebabkan kerusakan dan kerugian.
“Yang melakukan perjalanan menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG,” pesan Yandri.
Sejumlah wilayah terdata telah terdampak banjir rob akibat cuaca ekstrem beberapa hari ini.
Untuk wilayah Kota Kupang, banjir rob menerjang wilayah Oesapa, Kelapa Lima, hingga pantai Lai-Lai Besi Kopan (LLBK). Air laut naik hingga ke jalan raya, juga menghancurkan penahan gelombang. (antara/jdz)