Ramai Hoax Seputar Nyamuk Wolbachia, Menkes Beberkan Alasannya di Komisi IX

by -141 views

Suasana setelah rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan.

JAKARTA, mediantt.com – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa teknologi inovasi nyamuk wolbachia dapat menjadi sebuah angin segar penanganan demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

Dia menuturkan bahwa setiap tahunnya, kasus DBD terus meningkat walaupun berbagai intervensi telah diupayakan untuk menangani penyakit mematikan tersebut. Mulai dari intervensi lingkungan dengan 3M, fogging, hingga pemberian vaksin dengue pada masyarakat.

Menurut dia, setidaknya ada sekitar 900-1000 orang yang meninggal dunia karena DBD di Indonesia. Mayoritas dari kasus kematian tersebut adalah anak-anak.

“Jadi selama 50 tahun terakhir pemerintah sudah melakukan segala macam menghabiskan ratusan miliar sampai triliun tapi nggak turun-turun DBD. Ini ada intervensi di lingkungan vektor, manusia, kita sudah lakukan, kenyataannya nggak turun-turun,” ucap Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (28/11/2023).

Lebih lanjut, Menkes Budi menyoroti banyaknya kabar hoax soal nyamuk ber-wolbachia yang banyak muncul di media sosial. Ia mengakui bahwa salah satu penyebab munculnya hal tersebut adalah masih kurangnya komunikasi aktif dari Kementerian Kesehatan pada masyarakat.

Karena itu, pihaknya akan segera melakukan perbaikan komunikasi pada masyarakat berkaitan dengan inovasi teknologi wolbachia.

“Memang saya lihat masukannya ini lebih ke komunikasi. Ini akan kita perbaiki memang karena agak ketinggalan. Kebetulan meledaknya itu bukan di programnya Kemenkes pada saat itu dan kita harusnya masuk sejak awal untuk menghindari risiko ini,” jelas Menkes Budi.

“Karena terlanjur begini jadi agak susah ngebalikinnya. Kita mengakui harus segera memperbaiki komunikasi terlebih beritanya sudah ke sisi yang lain,” sambungnya.

Menkes Budi juga meyakinkan masyarakat bahwa program wolbachia ini aman untuk dilakukan. Selain itu menurutnya program ini baik segera dilakukan untuk menekan angka kasus DBD.

“Program ini saves lives, apapun yang orang omongin saya berusaha menyelamatkan orang. Saya lebih takut sama yang di atas. Kalau ada yang meninggal karena DBD saya nggak mau tanggung dosanya,” pungkasnya.

Perbaiki Komunikasi

Sementara itu, Wakil Ketua Komiai IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, mengatakan, sejak Selasa siang sampai petang, kemarin, Komisi IX sudah rapat tentang nyamuk wolbachia dengan Menkes, peneliti UGM dan Kadinkes DIY serta WMP sebagai inisiator program ini di berbagai negara.

“Semua isu krusial yang berkembang di masyarakat sudah kami dan teman-teman tanyakan dan dijawab oleh berbagai pihak yang kami undang terkait mutasi genetik, peran bill gates dan isu lainnya. Pengalaman di DIY yg sudah berjalan lebih 10 tahun, efektif menekan demam berdarah dan tidak terjadi hal hal membahayakan sesuai isu yang berkembang,” tegas Politisi Golkar ini.

Dia juga mengatakan, isu ini bermula di Bali dan sudah bisa diedukasi denga baik. Program ini ke depan di 5 kota dan ke daerah lainnya akan dievaluasi dan monitoring secara ketat oleh Menkes dan jajaran, dengan komunikasi publik yang lebih baik. Prinsipnya bahwa program ini bagus untuk kendalikan demam berdarah di Indonesia, khususnya NTT,” imbuh Laka Lena. (*/dtc/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *