Kupang, mediantt.com – Kabar gembira bagi warga Rote Ndao. Terhitung mulai Juli 2020, Kapal Ferry Roro Garda Maritim III, bakal memulai pelayaran ke wilayah selatan NKRI itu, dengan mengusung konsep budaya lokal. Saat ini kapal telah selesai dikerjakan dari galangan kapal di Kuching Malaysia.
“Seharusnya kapal itu tiba di Kupang 15 Juli 2020, tapi karena pandemi Covid-19 yang mengharuskan Malaysia lock down, sehingga crew Garda Maritim tidak bisa menjemput kapal Garda Maritim III ke Malaysia. Tapi sudah dijadwalkan bulan Juli 2020 kapal kapal akan tiba di NTT dan mulai beroperasi,” kata Direktur Garda Maritim NTT, Yusak Benu, kepada wartawan, Rabu (24/6/2020), seperti dilansir harian Timor Expres.
Menurut Yusak, setelah penerbangan dibuka kembali, crew akan segera menjemput kapal Garda Maritim III di Malaysia dibawah ke NTT, untuk persiapan di NTT; mulai dari kepala cabang dan semua crew darat telah tiba dan sementara mempersiapkan adminstrasi untuk berlayar dan membuka kantor cabang di area Pelabuhan Bolok – Kupang, juga di Pantai Baru – Rote.
Yusak menjelaskan, survei internal yang dilakukan di Pelabuhan Bolok dan Pante Baru Rote mendapatkan respon positif dari masyarakat Kupang dan Rote. Karena kapal tersebut adalah kapal baru dengan kapasitas mesin besar.
“Kenyamanan dan fasilitas unggulan yang kami tawarkan berupa Car Deck dengan tinggi 4.5 meter, ruangan VIP dan Eksklusif dengan full AC, hiburan TV, mushala, klinik ruangan menyusui, cafetaria. Khusus di Cafetaria disediakan kopi gratis untuk semua sopir kendaraan roda empat tanpa terkecuali,” jelas Yusak.
Yusak juga mengatakan, kapal ini dipastikan akan memangkas waktu perjalanan karena menggunakan mesin berkekuatan 1000HP dikali 2 yang mampu berkecepatan 12 Knot, sehingga waktu tempu Kupang – Rote diperkirakan tidak sampai 3 jam. Selain itu, daya tampung mencapai 50 mobil dan 300 penumpang. Pelayaran Kupang – Rote akan menjadi sangat lancar dan dalam satu hari akan ada dua perjalanan pergi dan pulang.
Sentuhan Budaya Lokal
Ia menyebutkan, orang Kupang dan Rote akan merasakan kapal sendiri karena terdapat banyak sentuhan budaya lokal, yaitu spot dinding kapal bergambarkan sepasang orang Rote sedang bermain Sasando. Ada gambar destinasi wisata NTT. “Di atas kapal pun telah saya instruksikan untuk putarkan lagu-lagu daerah dan memutarkan video destimasi wisata NTT, bahkan ketika penumpang naik kapal akan disambut oleh crewe kapal yang menggunakan seragam dengan motif daerah,” tegas Yusak.
Yusak mengaku bangga sebagai orang NTT karena kecintaan dan dedikasinya untuk tanah kelahiran, dengan menghadirkan transportasi laut dengan cita rasa budaya NTT. Dan, dia juga sangat bangga mempromosikan budaya NTT. “Kalau bukan kami siapa lagi dan kami pastikan turis nasional dan internasional harus mendapatkan pengetahuan tentang hebatnya budaya NTT ketika menggunakan kapal kami ” katanya.
Ia menambahkan, bukan hanya brosur destinasi wisata yang disiapkan di atas kapal, pihaknya juga menyiapkan satu spot khusus yang bisa digunakan untuk menjual tenun daerah dan pernak-pernik budaya NTT. “Sebagai orang NTT saya dan semua crew Garda Maritim siap menjadi Ambasador budaya NTT untuk setiap penumpang. Kami mohon doa dari bapa, mama dan saudara semua agar Tuhan memberkati Garda Maritim dapat menjadi berkat untuk NTT,” imbuh Yusak. (cel/st)