Gubernur VBL Minta Bupati Matim Proses Lanjut Pabrik Semen

by -965 views

Kabupaten Matim akan dapat Rp 80 miliar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Manggarai Timur akan memiliki pertumbuhan yang luar biasa.

POTA, mediantt.com – Di tengah gelombang protes dan penolakan terhadap pembangunan Pabrik Semen di Manggarai Timur, Gubernur NTT Viktor Bublngtilu Laiskodat, tidak gubris. Dia malah minta Bupati Managgrai Timur (Matim) untuk memproses lanjut pabrik semen tersebut sambil mengawal proses Amdalnya.

Permintaan Gubernur VBL itu dikemukakan ketika bertatap muka dengan masyarakat di Kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Matim, Kamis (25/6/2020) siang, dalam rangkaian kunjungan kerja di daratan Flores khususnya di Kabupaten Manggarai Timur.

“Kita bersyukur dengan pembangunan di Manggarai Timur (Matim), walaupun kita tahu bahwa ada polemik terhadap pembangunan pabrik semen,” tandas Gubernur VBL, seperti dirilis Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Valeri Guru.

Menurut Gubernur VBL, jika rencana investasi pabrik semen di Matim berjalan dengan baik maka Kabupaten Matim akan mendapatkan Rp 80 miliar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Jika semua dapat berjalan dengan baik, Manggarai Timur akan memiliki pertumbuhan yang luar biasa dari pabrik semen. Bupati akan mendapatkan Rp 80 miliar untuk PAD, belum termasuk tenaga kerja dan lainnya,” ungkap Gubernur VBL, disambut tepuk tangan hadirin.

Provinsi NTT, sambung Gubernur VBL, masih membutuhkan semen untuk mendukung proses pembangunan dan kebutuhan industri lainnya. “Saat ini NTT membutuhkan semen 1,1 juta ton per tahun untuk membangun jalan kita. Saya meminta bupati untuk proses berlanjut sambil kita kawal seluruh Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Setelah semua dapat dikawal dengan baik, saya mengharapkan agar pabrik semen ini bisa berjalan,” tegas mantan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI itu.

Gubernur menghargai perbedaan pandangan yang ada di dalam masyarakat terkait rencana pendirian pabrik semen di Matim. “Kita semua yang pro dan kontra ikut terlibat menjaga agar amdalnya itu bisa berjalan dengan baik; setelah semuanya selesai maka saya harapkan pabrik semen ini bisa berjalan. Sebagai gubernur saya sudah bertemu dengan pihak-pihak dan saya sudah pergi lihat masyarakat di sekitar sana; mereka hidup selama ini dari menjual kayu api. Tapi dengan industri itu masuk dengan tetap menjaga lingkungan hidup dan pembangunan yang inklusif, kita berharap agar pembangunan pabrik semen dapat tetap menjaga lingkungan agar tidak rusak,” pinta Gubernur VBL.

Dia menambahkan, “Sebelum saya mengeluarkan Amdalnya, kita harus hati-hati dan melihat dari berbagai aspek, dari segi ekonomi, lingkungan. Setelah semuanya terpenuhi, maka tentunya pemerintah akan memberikan ijin untuk majunya pabrik itu. Sekarang rebut-ribut ini baru sampai beli tanah. Lalu urus Amdal. Kita periksa lagi bagaimana cara kerjanya. Kalau kerjanya bagus kita tidak boleh melarang. Kalau amdalnya tidak sesuai, ya jangan,” ujar Gubernur.

Ia juga menegaskan, “Kalau orang kerja baik kita tidak boleh larang orang atau investor membawa rejeki ke daerah kita”.

Gubernur mengaku, tidak mengenal siapa investor pabrik semen di Matim. “Saya tidak kenal investornya. Tapi siapapun yang mau bikin pabrik semen di NTT, saya mau tanda tangan. Asal ikuti prosedur-prosedur dan menjaga agar pembangunan industri itu tidak merusak lingkungan,” pinta Gubernur. (jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *