Gubernur Minta Bulog Gelar Operasi Pasar Bawang Merah

by -149 views

Kupang, mediantt.com – Melonjaknya harga bawang merah di sejumlah pasar Kota Kupang hingga Rp 45.000 per kg, memantik perhatian Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya. Ia meminta Bulog NTT untuk segera menggelar operasi psar bawang merah.

Hal ini disampaikan  Gubernur Lebu Raya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTT ketika memantau pasar di Kota Kupang, Rabu (8/6). Gubernur berharap Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog NTT, Sugeng Rahayu, menggelar operasi pasar bawang merah di sejumlah pasar yang ada di kota Kupang. “Harga bawang merah terutama di Pasar Oeba, cukup tinggi berada pada posisi Rp 45.000 per-kilogram,” kata Gubernur Frans Lebu Raya saat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTT. Divre Bulog Tenau, saat ini tersimpan  20 ton bawang merah yang siap dijual kepada masyarakat dengan harga Rp 28.000 per-kilogram dan Rp 24.000 per-paket.

Selain bawang merah, Gubernur Frans Lebu Raya bersama rombongan berkunjung ke Drive Bulog Tenau untuk memantau kesiagaan pangan salah satunya yaitu stok beras memasuki bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Kondisi ketersediaan beras di Drive Bulog Tenau sebanyak 33.000 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT selama 5 bulan 15 hari ke depan.“Saya melihat stok beras mencukupi untuk hari raya Idul Fitri. Tapi saya minta supaya Bulog dapat lakukan operasi pasar bawang merah agar harga bawang merah sedang melambung tinggi saat ini di pasaran dapat ditekan menurun hingga harga Rp 30.000 per kg,” pinta Lebu Raya.

Kata dia, ada sejumlah titik yang menjadi fokus kunjungan Gubernur Frans Lebu Raya bersama TPID NTT, diantaranya pasar Oeba, Bandara El Tari, PT Pertamina Aviation El Tari, gudang Divisi Regional Bulog Tenau dan Pelindo Tenau, Kupang. Turut serta dalam rombongan tersebut, Walikota Kupang, Jonas Salean, Dan Lanud El Tari, Kol. Pnb. Jorry S. Koloay, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Naek Tigor Sinaga, Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwael-Lapia, Kadis Perindag, Simon Tokan, Kadis Peternakan, Dany Suhadi, Kaban Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Haji Husein, Kasat Pol PP, John Hawula, Karo Ekonomi, Petrus Keron, Karo Humas, Semuel Pakereng dan General Manager Angkasa Pura, Wahyudi.

Gubernur Lebu Raya setelah memantau kondisi harga sembilan kebutuhan pokok di pasar Oeba,  menjelaskan, rata-rata harga barang tidak signifikan naik. Kondisi ketersediaan pangan mencukupi dan harga pasar tergantung suplay sehingga harus menjaga suplaynya. Untuk harga bawang merah masih melambung tinggi sedangkan daging, NTT sampai saat ini masih aman harga daging sapi yang berkisar Rp 85.000 sampai Rp 90.000 per-kilogram.

Pantauan tim TPID di Pasar Oeba, harga bawang merah Rp 45.000 /kg, sebelum memasuki bulan Ramadhan Rp 30.000/kg, bawang putih sebelumnya Rp 25.000, naik menjadi Rp 35.000/kg, wortel tanpa daun, Rp 30.000/kg, ayam potong per kilogram sebelumnya Rp 40.000/kg, daging sapi per kilogram, Rp 90.000/kg, telur ayam satu rak Rp 43.000, terigu gatot kaca Rp 7.000/kg, gula pasir Rp 18.000/kg, sebelumnya Rp 15.000/kg dan beras Sulawesi karung kuning Rp 9.000/kg dan tomat Rp 25.000/kg.

Pantauan di pasar Oeba, ada penjualan paket sembako murah Bank Indonesia dan Perbankan NTT Peduli Ramadhan  1437 H. Gubernur Lebu Raya secara simbolis menyerahkan paket sembako kepada masyarakat yang membelinya dengan harga satu paket Rp 80.000 dan telah disubsidi pihak perbankan sebesar Rp 30.000 sehingga harga per paket di jual dengan harga Rp 50.000. Paket sembako itu menyediakan minyak goreng 900 miligram, beras 4 kg, gula pasir 1 kg, terigu 1 kg dan indo mie sebanyak 4 bungkus.

Menyinggung soal transportasi udara di Bandara El Tari Kupang, Lebu Raya menjelaskan, harga tiket pesawat masih tetap dan harganya tidak bisa ditentukan oleh perwakilan maskapai di Kupang, tapi tersentralisasi di pusat. “Perwakilan maskapai di Kupang tidak memiliki otoritas untuk menaikan dan menurunkan harga tiket pesawat. Kendati dari hasil survey yang dilakukan Bank Indonesia, memang harga tiket pesawat memberikan kontribusi yang besar bagi investasi di daerah ini. Namun  dengan adanya tambahan penumpang setiap kali penerbangan untuk satu maskapai 200 orang maka melihat kapasitas bandara El Tari sebanyak 1400 orang dan setiap hari penumpang pesawat membludak hingga 4.200 orang maka perlu dilakukan pelebaran gedung di Bandara El Tari,” tutur Lebu Raya.

Ditanya soal posisi Inflasi di NTT, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Naek Tigor Sinaga,  menjelaskan, sejak Januari hingga Mei 2016, inflasi berada dibawah nasional. Kondisi inflasi secara nasional tercatat 0,4, persen, sedangkan NTT 0,29 persen. Sinaga berharap, inflasi NTT 0,29 persen bisa dipertahankan hingga akhir tahun. “Untuk inflasi dalam bulan Ramadhan yaitu bulan Juni berada dibawah 1 persen,’ katanya. (st/jdz)

Foto  : Gubernur Frans Lebu Raya tengah bercakap dengan penjual bawang merah.