Realisasi Dibawah Target, SKPD Belum Disiplin Serap Anggaran

by -128 views

Kupang, mediantt.com – Kamis (12/5), Pemerintah Provinsi NTT menggelar rapat evaluasi program dan kegiatan triwulan I APBD dan APBN NTT TA 2016, di Hotel Sylvia, Kupang. Dalam rapat itu terungkap bahwa capaian kinerja program dan kegiatan Pemprov NTT triwulan I Tahun Anggaran 2016, untuk belanja daerah terealisasi Rp 546.739.640.769 (14,02 persen) dari target Rp 584.788.583.550 (15 persen) dan deviasi sebesar 0,89 persen. Dari data itu, realisasi anggaran triwulan I TA 2016 lebih baik dari realisasi anggaran triwulan yang sama pada 2015.

Untuk pendapatan pada triwulan I TA 2016, terealisasi Rp 829.472.805.477 ( 21,40 persen) dari target Rp 3.876.204.961.500 (100 persen) dan deviasi sebesar 78,6 persen. Ini lebih rendah dari sisi pendapatan dibanding dengan tiwulan I tahun lalu tercatat 26,11 persen. Sedangkan untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan, realisasi triwulan I TA 2016 secara umum lebih baik dari realisasi anggaran pada triwulan yang sama tahun lalu. Khusus realisasi anggaran Anggur Merah untuk triwulan I TA 2016 ditargetkan pada 589 desa (100 persen), terealisasi Rp 560.750.000.000 untuk 277 desa (39 persen).

Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, ketika membuka rapat evaluasi itu mengatakan, secara umum capaian kinerja triwulan I TA 2016 masih berada dibawah target yang diharapkan. “SKPD belum disiplin dalam melakukan penyerapan anggaran untuk program dan kegiatan triwulan I. Saya minta setiap SKPD dapat pro aktif dalam penyerapan anggaran sesuai target yang ditetapkan dan kalau melampaui dari target juga tidak mengapa. Kita dituntut untuk meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun dengan kategori baik dan hal ini sudah diakui Kementerian PAN/RB,” katanya.

Menyinggung soal pengadaan barang dan jasa, Gubernur Lebu Raya meminta agar setiap SKPD memulai proses sesuai mekanisme pengadaan barang dan jasa di ULP (unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa) pada Biro Administrasi Pembangunan Setda NTT.

Ia berharap, proses pengadaan barang dan jasa paling lambat Juli 2016 sudah bisa dilakukan proses lelang (tender). Dalam tahun 2016 terdapat pengadaan barang dan jasa strategis dengan nilai diatas Rp 200 juta sebanyak 503 paket. Hingga triwulan I TA 2016, belum lelang 273 paket (54,97 persen) dan paket non strategis dengan nilai dibawah Rp 200 juta terdapat sebanyak 1.318 paket dan belum terealisasi sebanyak 977 paket (71,41 persen).

Sementara itu, realisasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan berdasarkan capaian kinerja realisasi keuangan dan fisik APBN di provinsi NTT keadaan akhir April 2016 terdiri dari realisasi keuangan dekonsentrasi 9,10 persen dari target 16,30 persen. Sedangkan untuk dana tugas pembantuan realisasi keuangan mencapai 7,49 persen dari terget 13,78 persen. (hms/st)

Foto : Para pimpinan SKPD lingkup Setda Provinsi NTT sedang mengikuti rapat evaluasi program dan kegiatan triwulan I APBD dan APBN NTT TA 2016,