Maumere, mediantt.com – Nasib apes dialami Arnoldus Donde Conterius, politisi PDI Perjuangan Sikka. Rumah permanen miliknya di RT/RW 01/01 Jalan Don Juan, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Minggu (6/3), rata tanah setelah dilalap api. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.00 Wita itu. Sumber api masih diselidiki.
Peristiwa ini berlangsung begitu cepat sehingga tidak ada dokumen penting yang bisa diselamatkan. Sebuah mobil roda empat jenis Honda Matic dengan nomor kendaraan EB 7682 AB yang diparkir di garasi pun ludes. Arnoldus Donde Conterius bersama keluarga pun hanya mengenakan pakaian di badan.
Kini Arnoldus Donde bersama istrinya Yunarti Rera, ibu kandungnya Anselmia da Ara dan seorang putri semata wayang Nadya Conterius dievakuasi ke rumah tetangga. Ratusan kerabat mendatangi korban dan menyampaikan rasa prihatin.
Anselmia da Ara, saksi mata peristiwa ini menjelaskan, saat itu dia sedang berada di dapur. Dia melihat ada api yang menyala dari gudang di samping dapur. Perempuan 83 tahun ini spontan memanggil Arnoldus Conterius yang sedang menjaga kios. Letak kios di depan rumah, persisnya di bagian kanan. Beberapa kali dia memanggil anaknya tapi tidak kedengaran, karena terganggu bunyi dinamo air.
“Saya keluar rumah lewat pintu depan, dan panggil anak saya, sampaikan ada api menyala di gudang. Lalu dia masuk rumah, dan saya lihat api menyala begitu cepat,” cerita dia.
Arnoldus Conterius pun segera berlari ke dalam rumah. Api sudah mulai menjilat sampai ke ruang makan. Dalam kepanikan dia berusaha mengeluarkan mobil dari garasi. Namun kunci mobil ada di dalam rumah, sementara api cepat menjalar hingga ke ruang tamu.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena api cepat sekali menjalar. Mama yang mau masuk lagi ke dalam rumah saya cepat cegah, dia sempat tersambar api di tangan kanan dan punggung belakang. Anak saya yang ada di depan rumah pun sempat saya selamatkan,” terangnya.
Saat api berkobar besar Nadya Conterius sedang asyik menyapu teras depan rumah. Dia pun langsung menjerit meminta tolong ayahnya. Gadis kecil 10 tahun yang duduk di Kelas IV SDK Kota Uneng ini pun sempat disambar api di tangan kanan.
Sementara itu, Narty Rera saat peristiwa ini sedang mengikuti ibadah di Gereja Katedral Maumere. Dia pun bergegas pulang usai mendapat informasi naas ini. Tak kuasa menahan haru, dia pun menangis melihat rumahnya sudah ludes terbakar.
Pejabat Sementara Kasubag Humas Polres Sikka Margono yang ditemui di lokasi kebakaran mengaku belum tahu sumber api. Kata dia, aparat kepolisian belum mengolah tempat kejadian perkara. Sementara ini masih dilakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dan informasi.
Bantuan Manual
Masyarakat sekitar yang mengetahui peristiwa kebakaran ini pun langsung memberikan pertolongan secara manual. Beberapa orang yang melintasi Jalan Don Juan pun ikut memberikan bantuan. Puluhan anak muda menyiram api dengan air yang diambil dari sumur-sumur tetangga. Namun upaya ini belum cukup untuk memadamkan api, apalagi saat itu angin cukup kencang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka langsung menurunkan mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Dalam sekejap para petugas berhasil memadamkan api, meskipun seluruh bangunan rumah tinggal itu tidak bisa diselamatkan lagi.
Peristiwa ini hanya tunggal menelan rumah Arnoldus Donde Conterius, anggota DPRD Sikka periode 1999-2004 dari Fraksi PDIP. Bangunan kios miliknya masih bisa diselamatkan dari amukan api. Begitu pun beberapa rumah tetangga di samping kiri, kanan, dan belakang, tidak terkena kobaran api.
Begitu banyak kaum kerabat korban yang mendatangi lokasi kejadian untuk menyatakan simpati. Tampak di lokasi kejadian antara lain Ketua DPC PDIP Alexander Longginus, anggota DPRD Sikka dari Fraksi PDIP Alfonsus Ambrosius, dan sejumlah pengurus DPC PDIP. Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera dan Ketua DPRD Sikka Rafael Raga pun sempat menemui korban di rumah tetangga. (vicky da gomez)
Foto: Rumah tinggal milik Arnoldus Donde Conterius di Jalan Don Juan Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok, Minggu (6/3) sore, dilalap api hingga rata tanah.
