Kupang, mediantt.com – Marjo Nahak (28) diserahkan pacarnya sendiri, Anggi Binaisuri (20) ke Direktorat Reserse Polda NTT karena membawa pistol, lencana polisi dan mengaku sebagai anggota Polda, meski dia hanya berprofesi sebagai seorang satpam.
Berdasarkan, informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, Senin (28/9/2015), peristiwa itu bermula ketika, Marjo yang baru sebulan berpacaran dengan Anggi dengan percaya diri mengaku anggota polisi yang bertugas di bagian Intelkam Polda NTT.
Pada awalnya Anggi dan keluarga percaya pengakuan itu karena Marjo, pemuda asal Kabupaten Malaka itu, sempat menunjukan lencana penyidik dan sepucuk pistol. Bukan hanya Tipu muslihat Marjo mulai terendus, ketika beberapa hari lalu, Anggi memberitahukan identitasnya pacarnya itu kepada sepupunya, Fridus Metom yang bertugas di Polda NTT.
Setelah diperiksa, ternyata tidak ada anggota Intelkam Polda NTT bernama Marjo Nahak, sehingga Anggi dan keluarganya sepakat untuk melaporkan pria itu ke polisi. Di saat yang sama, Marjo datang ke kediaman Anggi, pada Minggu (27/9/2015) dengan maksud untuk mengajak gadis itu pergi ke sebuah pesta.
Anggi yang duduk bersama keluarga dan sepupunya Fridus, lalu menanyai Marjo yang kemudian mengaku kalau dirinya adalah polisi gadungan. Karena merasa ditipu, Anggi dan keluarganya kemudian melaporkan Marjo ke Polda NTT yang lalu mengamankan pemuda itu.
Dari tangan Marjo, polisi menyita sejumlah barang bukti yakni sebuah lencana Polri, sepucuk replika senjata pistol, sebuah sarung senjata, sebuah telepon genggam merek Asus, sebuah ATM bank BRI dan sebuah kartu rental mobil.
Marjo yang ditemui sejumlah wartawan di sela-sela pemeriksaan mengaku berprofesi sebagai petugas keamanan di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta. Dia menyatakan siap bertanggung jawab atas perbuatannya itu. “Saya memang salah dan siap terima risiko. Saya kerja sebagai sekuriti di Jakarta dan datang ke Kupang karena sedang cuti,”kata Marjo. (*/jk)
Foto : Marjo Nahak (28) polisi gadungan, menunjukan lencana dan pistol mainan kepada wartawan.
