Isue Pembekukan KNPI Alor, Ini Tanggapan Ketua KNPI NTT

by -135 views

Kalabahi, mediantt.com — Berbagai dinamika terhadap DPD KNPI Kabupaten Alor akhir-akhir ini menjadi persoalan serius yang harus dihadapi DPD KNPI Propinsi NTT. Ada yang mengapresiasi aksi unjuk rasa KNPI Alor terhadap sejumlah kebijakan pelayanan kemasyarakatan yang dilakukan Pemkab Alor. Tapi ada pula yang menilai aksi unjuk rasa KNPI dibawah kepemimpinan Dony Manase Mooy dan Demas Mautuka, terkesan arogan dan tidak beretika.

Pasalnya, sejumlah aksi unjuk rasa KNPI Alor belum lama ini membuat Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan (AMPP) cukup geram. Mereka pun terpaksa melakukan aksi tandingan, yang dikoordinir oleh Andreas Gomang. Nama besar organisasi kepemudaan Nusa Kenari mulai digoyang, bahkan buntut dari semua ini aksi saling lapor membanjiri Polres Alor. Tidak saja itu, DPD KNPI Alor dikabarkan terancam dibekukan atau dinonaktifkan. Benarkah?

Ketua DPD KNPI NTT, Hermanus Bok kepada wartawan di Kalabahi, Minggu  (5/7/15) menyatakan, pihaknya mengapresiasi aksi unjuk rasa yang dilakukan AMPP. Ini sebuah langkah baik, dalam dunia dinamika organisasi kepemudaan. Tentunya apa yang disampaikan itu telah dipertimbangkan secara baik. KNPI NTT menerima semua, serta mempelajari apa saja yang menjadi tuntutan AMPP.

Menurut Boki, aksi AMPP merupakan bagian dari bentuk kecintaan terhadap organisasi KNPI, terutama bagi daerah, itu hal yang positif dan luar biasa.

Dia menjelaskan, kehadiran dirinya di Alor  dalam rangka mengevaluasi KNPI. Secara garis besar, jujur bahwa belum sampai pada tingkat kesimpulan. Karena evaluasi yang dilakukan terhadap KNPI Alor, ada banyak hal yang menjadi catatan-catatan, baik yang bersifat internal maupun eksternal. “Secara tidak langsung, internal merupakan bagian pembenahan organisasi. Juga hal yang sama terhadap masalah eksternal organisasi. Karena itu terkait keberadaan DPD KNPI Alor, masih dalam taraf evaluasi dan belum sampai pada tingkat kesimpulan,” tandasnya.

Soal informasi yang beredar di media sosial (medsos), sebut Hery Boki, ada oknum-oknum atau pemuda Alor yang menilai negatif terhadap dirinya. Bahkan itu sudah dalam bentuk pembunuhan karakter terhadap Ketua KNPI NTT. “Saya hanya berpikir sebagai orang muda, kita hargailah. Tentu kita semua memiliki keterbatasan yang sama. Saya terpaksa menceriterakan semua ini, agar teman-teman media juga tahu,” katanya.

Di kamar nomor 105 Hotel Pelangi Indah, Hery Boki menceriterakan, pada Kamis (2/7/15) ia didatangi seseorang bernama Mel Laa bersama beberapa temannya yang saat itu menunggu di luar. Mel Laa datang mengetuk pintu dan meminta Boki untuk bertemu. Boki menanyakan, ada keperluan apa, Mel Laa jawab, kami dari gerakan tiga tujuh sepuluh (3 7 10) ingin menyampaikan pikiran kepada bapak. Massa kami sekarang ada tunggu di luar membawa tiga spanduk beserta dokumen. Kami mau serahkan ke bapak, karena kami tahu bapak datang di Alor untuk urus organisasi.

Boki menjawab, ini pikiran teman-teman yang baik, tetapi maaf tidak bisa dilayani. Dia hanya menyarankan kepada gerakan 3 7 10 untuk bertemu di Sekretariat KNPI Alor. Biarlah semua pikiran itu dibicarakan dalam forum.

Selanjutnya, jelas Boki, setelah sampai di Sekretariat KNPI, tidak ada satu orang pun yang datang menyampaikan maksud itu. Besok harinya ketika dirinya masih di hotel, dia didatangi lagi beberapa pemuda Mebung, termasuk beberapa pemuda di sekitar lokasi hotel. Saat sedang duduk bercerita, orang yang bersangkutan datang lagi bersama beberapa teman dengan maksud yang sama. Dia lalu menanyakan, kemarin itu kenapa tidak datang di Sekretariat, mereka jawab kami mempertimbangkan jangan sampai kita kesana dan terjadi konflik.

Gerakan 3 7 10 kemudian menyerahkan dokumen dan tiga spanduk kepada Ketua KNPI NTT, sambil memotret di depan kamar hotel itu. Dia mengapresiasi, karena ini maksud yang baik walaupun terkesan mendadak. “Saya terima di hotel ini, karena ini suatu penghargaan terhadap KNPI. Ada tiga spanduk yang mereka bawa tetapi saya hanya minta satu yang dibuka karena substansinya pasti sama,” ujarnya.

Dia menyatakan, pernyataan yang dilakukan beberapa oknum di medsos itu sebuah kekeliruan dan ada unsur fitnah terhadap dirinya. “Oknum tersebut datang cek di pihak hotel, dan pihak hotel menjelaskan bahwa saya yang menyuruh memasang atribut disini. Tetapi saya pikir sudah lah karena tidak terlalu penting,” kata Boki.

Ketua KNPI NTT ini mengaku, pihaknya sudah tegaskan kepada KNPI Alor, ada etika yang harus dipatuhi. Karena itu, sebelum kembali ke Kupang, pihaknya rampungkan semua informasi yang akan dibahas dalam rapat DPD KNPI NTT nanti. Hasil rapat itu, kemudian diteruskan ke DPP KNPI Pusat. “Sekali lagi saya belum sampai pada tingkat kesimpulan. Semua hasil evaluasi KNPI NTT, akan kami sampaikan dalam konferensi pers nanti,” ucapnya.

Dia mengaku, dari berbagai pertemuan ada yang mengapresiasi langkah-langkah KNPI dalam aksi unjuk rasa. Tetapi tidak sedikit yang mengecam bubarkan organisasi ini di Alor. “Dibekukan sajalah. Tidak terlalu hebat juga anak-anak itu. Yah, sudah ada pernyataan pada tingkat itu. Namun sebagai Ketua KNPI NTT, saya memahami pergumulan perasaan teman-teman. Mereka juga sudah resah dengan aksi-aksi ini. Resah karena aksi sudah diluar konten dan malah menyerang oknum-oknum tertentu. Bagi saya ini hal positif untuk pembenahan organisasi kedepan,” pungkasnya.

Menariknya, kata Hery Boki, isue pembekukan KNPI Alor adalah isue yang sangat murahan. Di medsos, sebut dia, pernyataan ini justru dari Sekretaris KNPI Alor Demas Mautuka. Dia membalas komentarnya, bahwa saya masih di Alor dengan berbagai tahapan, baik rapat internal maupun eksternal dengan para senior, tokoh pemuda maupun MPI. “Koq,, saudara Demas bilang KNPI Alor dibekukan, memangnya siapa yang bekukan. Mereka terlalu manilai miring terhadap sesuatu yang dilakukan. Ini ciri khas kader yang sedikit tidak baik. Mudah-mudahan ke depan, kita tingkatkan kualitas kaderisasinya. Karena kami yang sebenarnya mengambil langkah ke sana, ko kami justru sudah diingatkan. Tapi saya hanya bilang pikiran ini baik dan sangat menarik untuk dipertimbangkan dalam rapat DPD KNPI Propinsi nanti,” tandasnya.

Karena itu, sekali lagi, tambah Boki, DPD KNPI belum pada tingkat kesimpulan. Dan, satu hal KNPI Propinsi ketika memutuskan suatu kesimpulan, tidak akan terganggu dengan siapa pun yang memberikan masukan. “Kami akan memutuskan kesimpulan dengan seobyektif mungkin. Apalagi bilang ada titipan dari penguasa dan lain sebagainya. Itu tidak akan mungkin. Saya jamin itu, karena kapasitas serta integeritas organisasi dipertaruhkan. Buktinya saya sudah bekukan KNPI yang lain di NTT. Kalau melanggar kode etik organisasi tidak ada cerita kita bekukan saja,” tegasnya. (joka)

Ket  Foto: Ketua DPD I KNPI NTT, Hermanus Boki, menerima dokumen dari koordinator gerakan 3 7 10, Mel Laa, di depan kamar nomor 105 Hotel Pelangi Indah, Kalabahi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *