Jika Staf Tak Bisa Kerja, Kaban Perpustakaan Siap Mundur

by -125 views

Kupang, mediantt.com — Kepala Badan Perpustakaan Daerah (Bapusda) Provinsi NTT, Drs. Benyamin Lola, M.P.d mengatakan, jika Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Bapusda NTT tidak bisa mengerjakan hal-hal yang telah menjadi temuan pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI maka dirinya akan melepas jabatan Kepala Bapusda karena dianggap tidak sanggup dalam memimpin.

”Hasil rapat evaluasi bersama Gubernur NTT, ada dua temuan yang wajib ditindaklanjuti untuk dievaluasi kemajuannya. Kalau tidak bisa kerja maka saya mundur. Itu sudah menjadi komitmen saya. Karena itu, saya minta teman-teman untuk mendukung dan menyelesaikan pekerjaan tersebut secara bersama-sama. Saya mengharapkan dukungan positifnya,” tandas Benyamin Lola dalam arahannya saat memimpin apel kesadaran di aula lantai 1 Bapusda NTT Jalan Tompello No 1 Kupang, Rabu (17/6/2015).

Temuan pertama, sebut dia, terkait penghapusan barang milik daerah. ”Sesuai data temuan ada Rp 80-an juta lebih barang milik daerah yang harus dihapus dari Bapusda NTT. Tetapi saya sudah lapor ke Pak Gubernur, kami di Bapusda NTT sedang memproses penghapusan barang milik daerah senilai Rp 109 juta lebih. Ini barang-barang yang sudah tidak fungsional lagi,” jelasnya.

Temuan kedua, kata dia, buku yang tercatat sebanyak 261 ribu lebih eksemplar. ”Sementara dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) yang ada di Bapusda NTT buku kita tercatat sebanyak 241 ribu lebih. Pada saat kita melakukan stock opname tercatat 43 ribu lebih judul buku dan 65 ribu lebih eksemplar. Sedangkan pada saat kita entry tercatat 20 ribu lebih judul buku dan 50 ribu lebih eksemplar buku yang masih ada di Bapusda NTT hingga saat ini. Saya telah melaporkan ke Pak Gubernur dan beliau sudah tahu,” sebut mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT.

Ia juga menjelaskan, pihaknya pun telah melaporkan keberadaan buku-buku yang tidak sesuai lagi dengan jumlah yang tertera dalam KIB. ”Saya sudah laporkan ke Pak Gubernur, bahwa sudah 20 tahun kita tidak pernah lakukan stock opname dan entry buku sehingga proses hilang, rusak ringan dan rusak berat sudah tidak tercatat dengan baik dan benar. Karena itu, tugas kita sekarang adalah secepatnya lakukan entry data guna mendapatkan data yang valid untuk menghitung nilai aset yang ada dalam buku. Ini pekerjaaan rumah yang harus kita tindak lanjuti dan dilakukan secara singkat; taruhannya adalah jabatan saya,” papar Benyamin Lola.

Menyinggung soal perubahan mindset (pola pikir) dan cultureset (budaya kerja) di lingkungan Bapusda NTT, menurutnya, secara perlahan mulai ada perubahan.”Sebagai abdi masyarakat dan abdi negara, maka sikap kita harus benar dalam melayani para pemustaka. Para pemustaka adalah raja. Karena itu, mari kita ubah pola pikir aparatur yang ingin dilayani ke aparatur yang melayani dengan ikhtiar yang kuat bahwa saya bekerja bukan untuk siapa-siapa tapi saya bekerja untuk Tuhan. Kita harus beri yang terbaik,” harap Lola. (valery/st)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *