Sesali Kinerja Kades Helangdohi, Aktifis Muda Surati Bupati Alor

by -148 views

Kalabahi, mediantt.com — Karena kesal terhadap kinerja Kepala Desa (Kades) Helangdohi, Dominikus Sali, aktifis muda Helangdohi, Kecamatan Pantar Timur, Antonius Subang,S.Kom, menyurati Bupati Alor. Dalam suratnya tertanggal 2 Mei 2015, yang tembusan diterima juga media ini menegaskan, Kades Helangdohi Dominikus Sali tidak menjalankan program kerjanya, sebagaimana dipaparkan dalam visi misi.

Berikut isi surat yang tembusan diterima juga media ini. “Bersama ini ijinkan saya selaku aktifis muda, yang juga bagian dari warga Helangdohi, mengemukakan beberapa maksud, terkait kinerja Kades Helangdohi. Setelah mengikuti dan mencermati, isue yang berkembang terkait buruknya kinerja Kades Helangdohi, Dominikus Sali sejak dilantik, ternyata Kades Dominikus yang pernah mengaku punya hubungan dekat dengan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, tidak mampu menjalankan visi misinya.

Kades Dominikus Sali, juga tidak lagi menghargai nilai-nilai budaya, yang ditinggalkan leluhur, mengingat Helangdohi adalah kampung tradisi. Karena itu, dengan rasa hormat yang mendalam, saya minta kepada Bupati Alor, Amon Djobo untuk segera mencopot jabatan Kades Helangdohi.

Adapun poin-poin keluhan warga Desa Helangdohi, yang disampaikan kepada Bupati Alor, Amon Djobo untuk diketahui dan ditindaklanjuti.

Pertama, Kades Helangdohi tidak mampu menyelesaikan masalah, baik itu ringan maupun berat dan selalu mengancam masyarakat dengan mengandalkan pihak kepolisian, yakni memproses hukum masyarakat dengan alasan yang tidak wajar. Proses pembagian raskin tidak tepat sasaran, sehingga menimbulkan kecemburuan dan konflik sosial.

Kedua, Kades Helangdohi melakukan pemotongan dana bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 10.000/KK, dengan alasan biaya transportasi untuk Kades, dalam mengurus pencairan dana BLT. Ternyata sampai saat ini, kendaraan yang dipakai (ojek) belum dibayar. Mempersulit proses administrasi pengelolaan dan penerimaan dana anggur merah. Menjalankan tugas pemerintahan tidak selayaknya seorang Kepala Desa (memimpin dengan gaya otoriter). Menunjuk langsung kepengurusan BPD, dengan tidak merujuk ketentuan peraturan yang berlaku.

Ketiga, memberhentikan dengan tidak hormat, Yusup Hibu dari jabatan Ketua BPD, serta mengangkat seorang guru PNS untuk menduduki jabatan Ketua BPD, yang jelas tidak sesuai mekanisme. Tidak mendukung program kerja Pemerintah Daerah yakni Gemma Mandiri Tancap Gas. Tidak pernah bekerja sama dengan pihak pemangku kepentingan di Desa Helangdohi.

Keempat, Kades Helangdohi mengancam dan menyebar isu mutasi terhadap Sekretaris Desa (Sekdes), Therianus Hibu, yang bukan merupakan kewenangannya melainkan Bupati. Kades Dominikus juga membuat kebijakan dengan menjadikan gedung Polindes sebagai rumah jabatan Kepala Desa, dengan alasan gedung tersebut juga aset desa. (joka)

Foto : Ini surat aktifis muda, Antonius Subang,S.Kom yang ditujukan kepada Bupati Alor, Drs. Amon Djobo

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *