Kalabahi, mediantt.com – Fraksi Partai Golkar di DPRD ALor mulai bertindak ‘garang’. Gara-gara pekerjaan proyek asal jadi yang dilakukan PT Pembangunan Alor Sejahtera (PT PAS) milik Enny Anggrek, di Pantar, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Fraksi Golkar dengan tegas meminta agar Enny Anggrek tidak perlu lagi dikadih proyek. Kenapa?
Salah satu indikasinya, proyek ruas jalan Nuhawala-Kakamauta yang baru selesai dikerjakan PT PAS itu, kini dalam kondisi rusak parah. Kuat dugaan, proyek dengan nilai Rp 3 miliar tersebut dikerjakan tidak sesuai bestek dan asal jadi.
Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Alor, Moris Weni, S.Sos kepada mediantt.com di Kalabahi, Jumat (23/4/2015). Menurutnya, ruas jalan Nuhawala-Kakamauta yang dikerjakan Kontraktor Enny Anggrek, sangat tidak berkualitas. Sebab, proyek dengan anggaran Rp 3 milyar lebih itu sudah rusak. Karena itu, ke depan, sebaiknya Kontraktor Enny Anggrek jangan dikasih proyek lagi.
“Saya minta Pemkab Alor, sebaiknya Enny Anggrek diberi catatan khusus. Kira-kira orang itu masih layak dikasih proyek lagi atau tidak. Sebab, hampir semua proyek yang dia kerjakan selalu bermasalah. Mulai dari proyek rumah MBR di Sebanjar, rumah MBR di Wolibang, ruas jalan Beongonong-Baranusa,” tegas mantan wartawan ini.
Ia menyebutkan, sesuai laporan masyarakat, proyek ruas jalan Nuhawala-Kakamauta saat dikerjakan, ada bagian-bagian yang mulai rusak, padahal sudah selesai dikerjakan. Namun, setelah dikoordinasi dengan pihak Dinas PU, katanya sudah diperbaiki ternyata belum juga. Selain itu, upah buruh serta material warga juga belum dibayar. “Panitia ULP sebenarnya mau PHO dia (Enny Anggrek). Dan ketika di PHO, kontraktor tidak bisa cuci tangan tapi harus bertanggungjawab,” tegasnya.
Menariknya, mantan Pemred Ombay News ini menyebutkan, ke depan fisik proyek pekerjaan masa DPRD Alor periode sekarang, akan diawasi. Jangan marah, kalau ketika kami periksa ada proyek yang baru dikerjakan terus ditemukan kejanggalan, akan disuruh bongkar. “Saya tidak tahu teman-teman DPRD yang lain. Tapi saya janji giliran saya turun periksa proyek, jangan marah saya bawa linggis memang,” katanya.
Direktur PT. PAS, Enny Anggrek yang dikonfirmasi wartawan membantah keras tudingan itu. “Hanya orang yang tidak sempurna yang bisa bilang jalan itu rusak. Tapi kalau orang yang sempurna, dia pasti bilang jalan itu ada baik,” tegas Ketua DPC PDIP Kabupaten Alor ini. (joka)