Sejumlah Jalan di NTT Terputus

by -139 views

Kupang, mediantt.com – Akibat hujan lebat yang terus terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan sejumlah ruas jalan mengalami kerusakan serta terganggunya arus transportasi antarwilayah di sejumlah kabupaten/kota.

“Sesuai laporan tertulis dan tidak tertulis dari Dinas PU kabupaten kota, ada sejumlah kerusakan ruas jalan sehingga menyebabkan terganggunya arus lalu lintas,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTT, Andre W. Koreh, kepada wartawan akhir pekan lalu.

Luapan air terjadi jalan wilayah Tilong, Kabupaten Kupang. Saluran drainase tidak mampu menampung air di jalan tersebut. Sedangkan di kabupaten Manggarai Timur, jalan kabupaten putus, serta beberapa ruas jalan yang longsor di ruas jalan Mbelaing Mukung. Di kabupaten Ngada, ruas jalan Airamo-Kaburea mengalami kerusakan yang parah dan mengganggu arus lalu lintas.

Untuk Kota Kupang, tanggul penahanan gelombang rusak akibat abrasi. Juga meluapnya air di jalan W.J Lalamentik.

“Laporan kerusakan jalan akibat bencana ini baru disampaikan secara lisan, sedangkan laporan tertulis belum diterima,” kata Andre.

Ia mengaku telah mengirim tim ke lokasi-lokasi bencana itu untuk melakukan pendataan dan memantau langsung kerusakan akibat bencana alam, sehingga bisa diambil tindakan darurat. “Kami akan merekap untuk diserahkan ke Gubernur dan Kementrian PU untuk penanganan darurat,” ujar Andre.

Tujuh Tewas

Secare terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus, mengatakan, bencana alam terjadi di 13 dari 22 kabupaten/kota di NNT sejak 1-16 Januari 2015. Akibatnya 7 orang tewas dan sejumlah infrastruktur rusak.

“Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan abrasi pantai telah makan korban jiwa dan menghancurkan sejumlah rumah penduduk serta infrastruktur umum,” kata Tini Thadeus.

Ketujuh warga meninggal itu tersebar di tiga kabupaten. Mereka terdiri atas, tiga orang tewas akibat banjir di Timor Tengah Utara (TTU), dua orang tewas akibat puting beliung di Sikka (Flores), satu orang tewas akibat banjir di Rote Ndao, dan satu orang tewas tenggelam di Lembata.

Menurutnya, dari 13 kabupaten itu, hanya kabupaten Sumba Timur yang telah melaporkan total kerugiannya yaitu mencapai Rp 1 miliar. “Bencana alam di Sumba Timur adalah banjir dan tanggul jebol,” katanya.

Sedangkan kabupaten lain masih menghitung kerugian. Walaupun belum ada laporan tertulis dari kabupaten lain, namun ia menyebutkan banjir yang melanda 13 kabupaten itu merendam sedikitnya 700 rumah penduduk. Dari jumlah itu, 300 rumah di antaranya rusak parah.

Saat ini, petugas di kabupaten masih melakukan pendataan kerugian akibat banjir itu. Pihaknya akan mengusulkan penanganan darurat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) di Jakarta. “Sementara ini penanganan masih ditangani BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kabupaten/kota,” katanya. (hiro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *