Oleh Frans Sarong
Ketua Tim Pemenangan Melki-Johni
JUDUL tulisan ini terinspirasi dari lagu Dewa 19 yang bertema “Hadapi Dengan Senyuman”. Tembang senandung itu adalah lagu hits dari album Laskar Cinta, 2004, yang kemudian masuk dalam album kompilasi The Greatest Hits, 2013.
Cagub NTT nomor urut 02, Melki Laka Lena atau MLL, memang sering menyanyikan lagu itu. Terutama menyusul ujung penggalan kampanye menyangkut serangan berbagai isu miring kepada dirinya bersama Johni – Asadoma.
“Tak perlu marah marah. Ayo… mari kita hadapi semuanya dengan seyuman,” begitu kata MLL sambil mengajak massa sama sama menyanyikan “Hadapi Dengan Senyuman”.
Melki Laka Lena tidak menyanyikannya hingga tuntas. Amat sering hanya melantunkan bait pertama. Memang pesannya utuh dan sampai. Namun pertanyaannya, mengapa lagu itu jadi pilihan MLL di tengah kontestasi Pilgub yang kian sengit menyerempet?
Atmosfer Pilgub Khas NTT
Hari pencoblosan, Rabu, 27 Nov 2024, sudah di depan mata. Mungkin agak berdeda dengan provinsi lain. Di NTT, kian dekat waktu pencoblosan, semakin kencang atmosfer politik “pilgub rasa pilpres”.
Admosfer khas di Pilgub NTT memang terus mengencang. Sentimen itu dimungkinkan karena pilgub NTT punya kemiripan dengan gelaran Pilpres sembilan bulan lalu. Kemiripan itu terilhat melalui jumlah pasangan calon (paslon) yang sama sama tiga paket, juga dari sisi koalisi partai pengusungnya.
Paslon Melki-Johni diusung 11 parpol. Dukungan itu nyaris linear dengan parpol pengusung Prabowo-Gibran dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Bedanya, parpol koalisi pengusung Melki-Johni di Pilgub NTT ada plus-nya. Yaitu, karena ikut gabung Perindo dan PPP. Maka jadilah KIM-Plus.
Sementara paslon Ansy-Jane didukung PDI Perjuangan, Hanura, PBB, dan Partai Buruh. Lalu paslon Siaga didukung PKB, Nasdem dan PKS.
Dari sisi parpol koalisinya, paslon Ansy – Jane seakan turunan dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Lalu paket Siaga seakan mewakili pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Yang berbeda dari kemiripan ini adalah pergeseran nomor urutnya. Ansy – Jane di Pilgub NTT mengantongi nomor urut 01, berbeda dengan pasangan Ganjar-Mahfud bernomor urut 03. Sebaliknya, Siaga yang bernomor urut 03, berbeda dengan paket Anies-Muhaimin yang bernomor urut 01.
Menariknya, entah di Pilpres atau di Pilgub NTT, paslon nomor urut 01 dan paslon 03, seturut atmosfer kontestasinya, sama sama “mengepung” paslon nomor urut 02.
Sentimen kepungan terhadap paslon 02 – entah ke Melki-Johni di Pilgub NTT atau ke Prabowo-Gibran di Pilpres, bukan basa basi. Maka, bagi paket 02 Melki-Johni harus menyikapi sentimen kepungan itu sebagai tantangan tak ringan. Seperti di Pilpres, posisi 02 Melki-Johni persis berada dalam kepungan dua paket lainnya.
Tak jauh beda ketika kontestasi Pilpres, paslon 02 Melki Johni di Pilgub NTT, kini sedang dalam serudukan berbagai isu minor. Bisa sebut beberapa contohnya.Tiba tiba mencuat isu penimbunan beras bulog di Timor Tengah Selatan untuk bansos politik Melki-Johni. Isu lain sebelumnya, disebutkan “ada kiriman berkat” dari Melki Laka Lena kepada warga di Kabupaten Kupang. Masih banyak isu miring lainnya yang dialamatkan kepada Melki-Johni.
Karena tak merasa pernah melakukan berbagai tindakan negatif sebagaimana diisukan, Melki-Johni mengimbau massa pendukung dan simpatisannya agar tidak meresponsnya secara berlebihan. Melki mengimbau kubunya agar menghadapi berbagai tudingan miring cukup dengan seyuman.
Politik Riang Gembira
Boleh dicermati lebih dalam. Pilihan MLL menyanyikan “Hadapi dengan Senyuman” sesungguhnya bagian dari ekspresi karakter politik dirinya yang khas mengedepankan gaya politik riang gembira. Namun lebih dari itu,
sekalian berharap jadi panduan perjuangaan politik bersama gerbongnya.
Boleh kutip lirik bait pertama lagu itu: Hadapi dengan senyuman//Semua yang terjadi biar terjadi//Hadapi dengan tenang jiwa//Semua kan baik-baik saja//
Lagu ini seakan mengokohkan karakter komunikasi politik MLL bersama Johni Asadoma.
Sejauh dicermati, ketika MLL bersama Johni Asadoma harus menghadapi berbagai isu miring, terlihat respons tak hanya dengan sebatas senyuman. Sudah banyak keputusan hebat yang MLL ambil. Nyaris semuanya berujung baik-baik saja. Capaian itu dimungkinkan karena MLL selalu mengawalinya dengan seyuman melalui ketenangan jiwanya.
Inilah poin penting pesan lagu “Hadapi Dengan Senyuman”. Dan, rupanya pesan itu jadi pijakan MLL bersama Joni Asadoma menghadapi berbagai isu miring terutama pada masa jelang pencoblosan 27 November 2024.
“Bahwa sekencang apa pun kampanye gelap yang terus menyeruduk Melki-Johni, ujungnya akan baik baik saja jika disikapi dengan senyuman melalui ketenangan jiwa”. Pesan itu tak berlebihan. Kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres, 14 Februari 2024 lalu adalah salah satu contohnya! (***)