Oleh Lusia H. Humba
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Kupang.
KRISIS kesehatan yang dialami selama pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia bahkan Indonesia untuk mendefinisikan makna hidup. Penyebaran virus corona (COVID-19) yang semakin hari semakin meningkat, menjadi kasus yang sangat serius bagi manusia, dimana kesehatan merupakan faktor penting, sehingga memaksa kita untuk sejenak melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Manusia dipaksa berhenti dari rutinitasnya, untuk memaknai hidup yang sebenarnya.
Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19. Dari berbagai tantangan yang ada, saya terfokus pada aspek upaya Preventif (pencegahan). Pandemi COVID-19 memaksa kita untuk disiplin dalam mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan, yakni social distancing (menjaga jarak), mencuci tangan, menggunakan masker dengan benar, menghindari kerumunan, serta mengurangi bepergian.
Penerapan protokol kesehatan dengan benar dihimbau oleh pemerintah agar dilakukan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Namun dalam pelaksanaannya kurang diindahkan, disebabkan minimnya pengetahuan tentang pentingnya kesehatan dan perilaku seseorang yang tidak bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Ada juga yang beranggapan bahwa virus Corona itu tidak ada. Akibatnya banyak orang atau masyarakat yang tidak menjaga jarak minimal 1 meter bahkan berkumpul di tempat yang ramai, mengadakan pesta dengan tidak disiplin protokol kesehatan yakni tetap bersalaman, berciuman. Selain itu menyepelekan anjuran untuk sering mencuci tangan, tidak menggunakan masker saat sakit dan bepergian, bahkan memakai masker tetapi tidak menutupi area mulut dan hidung dengan benar. Hal ini berdampak pada peningkatan kasus COVID-19.
Penerapan protokol kesehatan dengan benar harusnya mendorong masyarakat untuk berupaya mencegah diri dan keluarganya agar tidak terpapar, bahkan menjadi sumber penyebar virus Corona, yakni dengan cara mentaati protokol kesehatan sehingga dapat menurunnya jumlah kasus COVID-19. Bukan menyepelekan anjuran yang ada sehingga terjadinya peningkatan kasus COVID-19.
Kita bisa melihat kesenjangan jumlah kasus yang ada. Semakin hari kasus COVID-19 semakin menunjukkan tren peningkatan, sedangkan protokol kesehatan juga tidak diterapkan dengan benar dan bertanggung jawab.
Kondisi ini sangat memprihatikan dimana kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan semakin menurun, anjuran pemerintah tidak diterapkan dengan baik, jumlah kasus COVID-19 terus meningkat sehingga kesehatan menjadi hal yang sangat mahal untuk didapatkan.
Semua yang terjadi di dunia ini atas izin Tuhan, tidak ada yang dipersalahkan. Karena itu, jangan menyerah, tetapi bersyukurlah atas kesehatan dan keselamatan yang dinikmati. (***)