Gambar Maria Yumentri Omenu sedang berada di lahan pertanian holtikultura.
KEFAMENANU, mediantt.com – Kerja keras seorang Maria Yumentri Omenu menaklukan lahan kering jadi tanaman holtikuktura, hingga didapuk menjadi petani milenial Indonesia dari TTU, layak diapresiasi. Dan, sejatinya jadi motivator nyata dan inspirasi bagi kaum muda dan petani di Bumi Biimaffo, juga NTT umumnya.
“Inovasi dan kreatifitas petani milenial dari TTU yang diakui oleh Presiden ini tentu sangat berdampak positif bagi Kabupaten TTU. Di sisi lain menjadi inspirasi dan motivator nyata bagi kaum muda saat ini, terlebih bagi semua petani, khususnya di Kabupaten TTU,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD TTU, Dionisius Ulan, A.Pt, M.Si kepada mediantt.com, Selasa (28/9).
Wakil rakyat termuda ini mengatakan,
upaya menaklukkan lahan kering menjadi kebun tanaman holtikultura dengan menghasilkan omset puluhan juta rupiah dalam sekali panen ini, sangat diapresiasi. Sebab usahanya yang begitu keras hingga masuk dalam salah satu petani terbaik diantara semua petani di Indonesia ini sudah tentu menjadi contoh bagi semua masyarakat se-Indonesia, Khususnya di Kabupaten TTU.
Menurut dia, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) telah menyeleksi dan mengukuhkan 2.000 duta petani milenial atau duta petani andalan tahun 2021, yang pengukuhannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat 6 Agustus 2021 lalu.
“Kita patut bangga karena salah satunya berasal dari Kabupaten TTU,
atas nama Maria Yumentri Omenu, warga Desa Unini, Kecamatan Insana Barat,” kata politisi Golkar yang lebih populer disapa Raider ini.
Raider berharap, ke depan Pemerintah Kabupaten TTU harus lebih memperhatikan masyarakat yang punya inisiatif untuk mengembangkan potensi usaha yang ada, khususnya di bidang pertanian, dengan dukungan konkrit berupa materi maupun penyuluhan dan pelatihan pemberdayaan pertanian secara rutin.
“Saya juga berharap kepada Ibu Maria Yumentri Omenu melalui keberhasilan yang dicapai sebagai duta petani milenial Indonesia, dapat menjadi pelopor atau panutan bagi kaum muda, terlebih pada semua petani yang ada di Kabupaten TTU ini,” imbuh Raider.
Bersyukur
Untuk diketahui, Maria Yumetri Omenu, yang baru saja dikukuh sebagai Duta Petani Milenial (DPM) oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, sukses mengembangkan bisnisnya dalam bidang pertanian hortikultura lahan kering dengan komoditas antara lain melon, pitchay, brokoli, timun, labu, cabai besar, cabai keriting, dan kol.
Maria bersyukur, dari lahan kering ia mencampai omzet antara Rp 30 juta – Rp 40 juta.Pengembangan hortikultura pada lahan kering mulai dilirik karena memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk dikembangkan di masa yang akan datang.
“Faktor yang mempengaruhi usaha tani hortikultura di lahan kering kami bermacam-macam bisa dari faktor fisik dan faktor nonfisik. Faktor fisik antara lain topografi, iklim, cahaya matahari dan temperatur/suhu, tanah. Faktor non fisik juga berpengaruh terhadap pertanian atara lain modal, tenaga kerja, pemasaran, transportasi, teknologi dan komunikasi,” kata Maria.
Ia menambahkan, tantangan dari bisnis hortinya adalah karena kurang sarana pertanian dan transportasi karena akses jalan ke lahan masih sulit. Selain itu pemberlakuan PPKM juga mempengaruhi pemasaran dan pendapatan.
“Kami bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga swasta untuk mengembangkan bisnis kami di antaranya dengan Dinas Petanian TTU, PT. Power Agro , CV Duta Agro Mandiri, Bank NTT, dan Universitas Timor,” jelas wanita lulusan FKIP Biologi Unimor ini. (jdz)