Ketika Warga Tapal Batas Merindukan Internet Cepat

by -10 Views

Airlangga Hartarto

Adalah seorang Airlangga Hartarto. Menko Perekonomian ini menggulirkan gagasan cerdas; memperkuat sinyal bagi wajah depan Indonesia di tapal batas, dengan program internet cepat. Sudah lama warga tapal batas merindukan internet cepat dengan jaringan yang kuat agar tidak kalah dengan negara tetangga, Timor Leste.

DALAM acara Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang bekerja sama dengan East Ventures, Selasa (23/3/2021), Airlangga berkata, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan pada konektivitas, termasuk internet, terutama di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Karena itu, menurut Ketum Golkar ini, akan diprioritaskan pembangunan akses internet cepat guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital.

Calon Presiden 2024 dari Partai Golkar ini menguraikan, sebagai negara kepulauan, Indonesia memang memiliki tantangan pada konektivitas. Sehingga, menurutnya, hal tersebut harus ditangani secara khusus. “Kita punya daerah yang terdepan dan juga tertinggal, sehingga harus ditangani secara khusus, agar mereka secara digital tidak ketinggalan,” katanya.

Alasan lain, sebut dia, mereka bisa sangat mengikuti negara tetangga. “Nah, pemerintah kita mendorong daerah yang biasa disebut 3T untuk akses internetnya dipercepat,” tegas politisi Golkar ini.

Gagasan brilian ini pun memantik tanggapan positif dari wilayah perbatasan Indonesia dan RDTL; TTU, Belu dan Malaka. Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Belu, Manek Rofinus, berpendapat, ide cerdas Menko Perekonomian ini ternyata sejalan dengan usulan desa-desa di Kabupaten Belu, untuk memperkuat tower di sepanjang perbatasan Belu dan negara Timor Leste. Artinya, menurut dia, program ini sebenarnya sejalan dengan keinginan desa-desa yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

“Ide ini sesuai dengan jaring aspirasi masyarakat (asmara) yang dilakukan DPRD Belu dan sejalan pula dengan usulan desa dalam Musrenbangdes agar perkuat Tower Telkomsel dan operator lainnya di sepanjang perbatasan Belu dan Timor Leste,” tegas Rofinus.

Selain itu, internet cepat ini juga sebagai solusi mengatasi sinyal dan jaringan internet yang hilang muncul di daerah perbatasan, karena terpengaruh oleh kekuatan sinyal dari negara Timor Leste.

Hal senada ditegaskan koleganya Theo Seran Tefa. Ia nenilai, internet cepat ini tepat untuk menjawab harapan warga di perbatasan Belu dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

“Sebagai warga perbatasan, kami mengapresiasi Bapa Menko Airlangga yang mencanangkan sebuah program inovatif dan memberikan perhatian serius kepada masyarakat terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dengan program internet cepat, yang dapat membantu meningkatkan ekonomi secara digital,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Belu, Theo Seran Tefa, Kamis (1/4/2021).

Ketua Komisi II DPRD Belu ini juga mengatakan, program internet cepat dari Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar ini menjawab harapan masyarakat Belu yang selama ini menanti sentuhan pemerintah terhadap akses internet cepat.

TTU juga menyambut baik gagasan internet cepat Menko Airlangga sebagai upaya konkrit menambah daya saing masyarakat di daerah tapal batas, seperti TTU, Belu dan Malaka, untuk meningkatkan taraf hidupnya terutama perekonomian secara digital.

“Pada prinsipnya, sebagai anggota Fraksi Golkar DPRD TTU, kita sambut baik rencana pembangunan akses internet cepat dari Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto. Karena sangat berguna bagi masyarakat di daerah perbatasan,” tutur Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD TTU, Dionisius Ulan, Senin (29/3/2021).

Angota dewan yang baru dilantik menggantikan Amandus Nahas ini mengatakan, pembangunan internet cepat guna mengakses informasi, sangat relevan bagi NTT, khususnya di TTU, Belu dan Malaka, yang adalah wajah depan negara di tapal batas.

Menurut politisi yang biasa disapa Raider ini, wajah Indonesia akan tercermin di tapal batas jika akses internet cepat sudah terpenuhi. “Kalau internet cepat saja tidak dipenuhi di wilayah perbatasan, bagaimana mungkin kita mau tingkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD TTU, Agustinus Tulasi, SH, juga mengapresiasi terobosan Menko Perekonomian yang memprioritaskan pembangunan akses internet cepat di wilayah perbatasan NKRI, termasuk TTU yang berbatasan dengan Timor Leste.

Dia optimis internet bisa merubah pola hidup, cara pandang dan pola pikir masyarakat. Sebab, efek dari internet cepat yang digagas Menko Airlangga adalah pendidikan membaik, pendapatan ekonomi masyarakat juga membaik.

Karena itu, menurut Agus, Fraksi Golkar DPRD TTU akan mendata desa-desa yang perlu dibantu jaringan internet cepat, bekerjasama dengan instansi terkait dalam hal ini Kominfo, guna memastikan validasi data desa yang lelet jaringan internet. “Ini yang nantinya kita tuangkan dalam pemandangan umum fraksi pada sidang pembahasan APBD TTU tahunan selama kepemimpinan pasangan Desa Sejahtera,” tegas mantan aktifis PMKRI Kupang ini.

Agus juga berharap, program internet cepat ini bisa segera direalisasikan. Sebab, di daerah perbatasan jaringan seluler Timor Leste lebih kuat dari jaringan sinyal Indonesia sehingga sering terjadi roaming.

Anggota Fraksi PG DPRD Malaka pun berharap, terobosan dan kebijakan Menko Perekonomian Airlangga ini bisa cepat terlaksana. “Kita apresiasi rencana Menko Perekonomian dan berterima kasih juga karena kita di Malaka, termasuk wilayah terdepan di batas negara. Semoga rencana ini secepatnya terealisasi untuk memudahkan akses internet di daerah perbatasan,” harap anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Malaka, Petrus Nahak, Minggu (28/3).

Ia mengatakan, selama ini masyarakat di wilayah perbatasan selalu kesulitan dalam akses internet, apalagi di daerah yang terkena roaming dari Timor Leste. “Selama ini masyarakat kita banyak mengeluh tentang jaringan internet yang sangat sulit, bahkan tidak ada sama sekali. Jadi kita harap program Pa Menko ini segera terlaksana,” tegas Nahak.

Karena itu, gagasan brilian Menko Perekonomian yang juga Calon Presiden dari Golkar tahun 2024 ini, menjadi jawaban atas keresahan dan kegundahan warga perbatasan dalam mengakses internet cepat. Ini juga sebagai kebijakan negara yang perlu direaliasasikan agar rakyat di beranda depan NKRI, tidak menjadi korban roaming hanya karena jaringan internet negara tetangga lebih kuat.

Indonesia tidak boleh kalah dengan Timor Leste dalam hal kekuatan jaringan internet. Dan, kita tentu mendukung penuh gagasan ini agar wajah NKRI di perbatasan tetap bermartabat dan berdaulat. (josh diaz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *