Kesimpulan Senat AS; CIA Brutal

oleh -20 Dilihat

WASHINGTON — Teknik penyiksaan oleh CIA terhadap para tersangka teroris Alqaeda ternyata jauh lebih brutal dibandingkan yang sudah diketahui, tidak menghasilkan data intelijen yang bermanfaat dan dikelola buruk sehingga tak bisa menjejak para tahanan. Demimian kesimpulan laporan Senat AS seperti dikutip AFP.
CIA juga telah menyesatkan Gedung Putih dan Kongres dengan klaim-klaim tidak akurat mengenai kegunaan program dalam mencegah serangan, simpul Komite Intelijen Senat dalam laporan yang menghidupkan kembali debat mengenai taktik interogasi seperti waterboarding (penitisan air ke kepala para tahanan).
Dalam laporan setebal 500 halaman itu disebutkan bahwa Presiden Barack Obama sendiri mengakui bahwa tindakan CIA itu kontraproduktif dan bertentangan dengan nilai-nilai bangsa AS.
Di antara yang diungkap dalam laporan itu adalah seorang agen CIA menggunakan Russian Roulette (menjudikan satu selongsing peluru pada pistol revolver yang ditodongkan kepada tahanan) untuk mengintimidasi tawanan, selain teknik interograsi lain yang tak direkomendasikan seperti menggunakan bor motor.
Para tahanan juga dihinakan dengan menyiksa dari dubur yang salah seorang diantarnya mati akibat hipotermia, sedangkan beberapa lainnya menderita patah tulang.
Direktur CIA John Brennan membela pengadopsian taktik keras yang diambil semasa pemerintahan George W. Bush pasca Serangan 11 September 2001, demikian AFP.

 George Bush Tidak Nyaman

Mantan Presiden AS George W. Bush yang hanya pernah diberi tahu soal rincian teknik penyiksaan CIA empat tahun menjelang program interogasi brutal itu dikenalkan, mengaku tidak nyaman oleh metode penyiksaan tahanan ala CIA.
“Bush mengungkapkan ketidaknyamanannya pada foto seorang tahanan yang dirantai ke langit-langit dengan berpakaian seperti popok dan dipaksa berjalan sendiri ke kamar mandi,” kata laporan Senat AS pada halaman 40 seperti dikutip AFP.
Menurut laporan bertebal 500 halaman yang disusun Komite Intelijen Senat itu, Bush pertama kali dibriefing mengenai teknik interogasi itu pada 8 April 2006.
Sejumlah tahanan, termasuk Abu Zubaydah yang menjadi tangan kanan Osama Bin Laden dan Abd al-Rahim al-Nashiri yang mengepalai operasi Alqaeda di Teluk, disiksa sejak 2002.
Teknik penyiksaan ala CIA tidak pernah diberitahukan kepada Bush antara 2001 dan 2003, demikian AFP.

 Sogok Polandia

Dari Warsawa dilaporkan, Polandia sempat mengancam untuk menghentikan pemindahan para tersangka Alqaeda ke sebuah penjara rahasia CIA di negeri itu 11 tahun lalu, tetapi menjadi lebih fleksibel setelah CIA memberi uang dalam jumlah besar, ungkap laporan Senat seperti dikutip Reuters.
Presiden AS Barack Obama sudah mendiskusikan publikasi laporan Senat ini dalam pembicaraan telepon Senin dengan Perdana Menteri Polandia Ewa Kopacz, kata pemerintah Polandia.
Laporan tebal Senat itu memang tidak menyebut nama Polandia, namun jelas merujuk negeri itu karena rincian seperti nama tiga tahanan dan tanggal mereka dipindahkan cocok dengan dokumen-dokumen lain seperti dari Pengadilan HAM Eropa yang menyebut sebuah “situs hitam” yang dioperasikan CIA di Polandia.
Rincian itu juga sesuai dengan sejumlah wawancara dengan orang yang mengetahui investigasi seorang Polandia atas fasilitas penjara rahasia itu.
CIA menolak mengomentari laporan Senat ini, sedangkan para pejabat Polandia selalu membantah CIA telah mengoperasikan sebuah penjara di Polandia.
Menurut salinan putusan dari Mahkamah Eropa di Strasbourg, antara 2002 dan 2003, CIA mengoperasikan desa Stare Kiejkuty di Polandia, sebagai salah satu jejaring situs di seluruh dunia di mana para tersangka Alqaeda ditahan dan diinterogasi dengan teknik-teknik yang disebut para pembela HAM sebagai penyiksaan, demikian Reuters. (ant/jdz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *