Kata Lusia Lebu Raya, Ternyata Putak Bergizi

oleh -23 Dilihat

Kupang, mediantt.com — Beberapa waktu lalu, tepatnya di bulan Juni 2015,  warga Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan mengkonsumsi putak atau pakan ternak akibat kelaparan yang melanda daerah itu. Namun, dibalik itu semua, putak mengandung zat gizi yang tinggi jika diolah secara modern, sehingga tim penggerak PKK Provinsi NTT memberikan pelatihan bagi kaum ibu di Kota Kupang mengenai tata cara pengolahan putak agar menjadi mata pencaharian.
Selain diolah menjadi aneka macam kue dan dodol, putak juga bisa diolah menjadi makanan tambahan untuk bayi.
“Saya terganggu dengan kabar soal masyarakat Kecamatan Kualin memakan putak atau bahan pakan ternak. Ini merupakan suatu kejadian yang luar biasa yang terjadi di NTT khususnya Kabupaten TTS. Tapi setelah dilakukan pengecekan kandungan gizi putak yang luar biasa seperti karbohidrat, lemak dan protein,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Lusia Adinda Lebu Raya.

Untuk itu, menurut dia, putak yang nantinya akan dikembangkan sebagai bagian dari ketahanan pangan lokal oleh pemerintah daerah, namun membutuhkan waktu untuk disosialisasikan kepada masyarakat, karena harus berhadapan dengan perubahan kultur makanan lokal, dari yang alami dan beranekaragam, ke arah makanan serba kemasan instan maupun monokultur beras.

Salah satu masyarakat Kualin, Marten Luther Tony, mengtakan, masyarakat Kecamatan Kualin bukan menjadikan putak sebagai makanan pokok. Sebab, jagung di Kecamatan Kualin menjadi makan pokok masyarakat Kualin.
“Kami di sini bukan makanan khas, bukan makanan pokok karena makanan pokok kami itu jagung tetapi kebetulan tahun ini cuaca hujan tidak begitu baik jadi masyarakat biasa makan putak, “ katanya.
Menurutnya, memang selama ini putak diolah dengan cara sangat sederhana oleh masyarakat, setelah batang pohonnya dibelah dua, bagian dalam diambil dan dipotong kecil-kecil, lalu dikeringkan sebagai persediaan bahan pakan ternak baik itu sapi maupun babi.
Sementara untuk manusia, tambahnya, potongan tadi ditumbuk halus lalu direndam guna menghilangkan serat-seratnya, lalu hasilnya menjadi sagu yang lembut dan siap untuk diolah menjadi roti tipis ala chapati yang jadi makanan pokok di India.

Warga Kualin lainnya, Koriana Asbanu, ketika dikonfirmasi juga mengatakan, potongan putak itu dijadikan bahan makan ternak babi dan sapi. Namun, putak itu juga dimakan oleh manusia tetapi melalui proses yang panjang dan berbeda sehingga bisa dimakan.

“Potong putak itu untuk kasih makan babi. bisa makan juga tapi kita tidak tau cara olahnya, kalo orang tua dulu ya bisa. mama almahrum saya bisa buat tapi sudah meninggal,“ ujar Asbanu. (che)

Ket Foto : Masyarakat Kualin, TTS, memperlihatkan cara mengerjakan putak sebelum dikonsumsi.