Jelajah Inspirasi Bersama Koalisi KOPI dan Bengkel APPeK untuk Transplantasi Terumbu Karang

oleh -213 Dilihat

Badai Seroja pada April 2021, punya daya rusak yang dahsyat. Terumbu karang di sekitar pesisir Teluk Kupang rusak. Maka lahirlah anak-anak muda pencinta laut. Mereka bergerak dalam spirit tunggal; menyelamatkan kelestarian ekosistem bawah laut. Apa saja yang dilakukan? Bagaimana cara budi daya terumbu karang?

KOMUNITAS Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI) Kupang. Begitu dua anak muda pencinta laut, Fanter Lakapu dan Radit Giantiano, memberi nama komunitas itu. Salah satu gerakan yang masif dilakukan adalah menyekmlamatkan Terumbu Karang yang rusak akibat badai Seroja. Mereka melakukan transplantasi terumbu karang di pesisir Teluk Kupang. Markasnya ada di Tenau, sebagai Poskoh KOPI Kupang. Persisnya area pantai Pelabuhan Pertamina.

Fanter dan Radit (kedua-ketiga) dari kiri sedang memberikan penjelasan.

“Komunitas kami ini (KOPI) berdiri sejak tahun 2021, pasca badai Seroja dengan angggota sekitar 20-an orang. Kami cinta laut dan berjuang melestarikan ekosistem laut yang rusak akibat badai Seroja,” tutur Fanter Lakapu kepada mediantt.com.

Jumat 20 Juni 2025, mediantt.com, ikut dalam kegiatan Jelajah Inspirasi ke markas Komunitas KOPI Kupang, yang konsen melakukan Transplantasi Terumbu Karang di pesisir Teluk Kupang.

Jelajah Inspirasi ini adalah aksi nyata di lapangan dari Temu Inspiratif Local Champion: Aksi Nyata Mitigasi dan Advokasi Iklim Nusantara”, di Hotel Sasando, yang digagas C4Ledger dan Bengkel APPeK NTT, yang didukung SSN melalui program VCA.

Pemasangan kerangka spider web untuk transplantasi terumbu karang ke dasar laut.

Sekitar pukul 10.00 Wita, peserta jelajah inspirasi dari berbagai elemen, terutama para pegiat dan aktifis lingkungan, mendatangi Komunitas KOPI Kupang di Tenau; markas mereka melakukan Transplantasi Terumbu Karang. Ada Febrilia Ekawati, Direktur Eksekutif dari YKWS, Alfa, Dormaringan Hs Napitu, Program Manager SPEAK Indonesia, Suyono dari TRANSFORM NTB, juga Yurgen Nubatonis, Koordinator Koalisi KOPI.

Transplantasi terumbu karang dilakukan sebagai bagian dari program konservasi laut yang telah lama diinisiasi oleh Komunitas KOPI Kupang. Melalui metode penanaman fragmen karang ke media transplantasi dengan teknik spider web, diharapkan ekosistem bawah laut yang rusak dapat pulih secara perlahan.

Selain melakukan transplantasi, peserta juga mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya laut serta dampak perubahan iklim terhadap ekosistem pesisir.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bersama bahwa laut adalah sumber kehidupan yang harus dijaga bersama. Transplantasi karang bukan sekadar aksi simbolik, tetapi bagian dari tanggung jawab kita sebagai generasi muda untuk menjaga ekosistem pesisir akibat perubahan iklim,” kata Fanter Lakpu.

 

Bengkel APPeK sebagai mitra kegiatan memberikan dukungan dalam bentuk fasilitasi, edukasi lingkungan, serta penguatan kapasitas komunitas lokal dalam melakukan konservasi berbasis masyarakat. Kolaborasi ini juga melibatkan sejumlah akademisi, pemerintah daerah, serta kelompok nelayan yang sehari-hari bergantung pada kelestarian ekosistem laut.

“Sinergi antar lembaga dan komunitas menjadi kunci sukses konservasi. Melalui Jelajah Inspirasi kami ingin mempertemukan berbagai pihak untuk berbagi pengetahuan, inspirasi, dan aksi nyata demi lingkungan yang lestari,” jelas Ketua Bengkel APPeK, Vinsen Bureni.

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh nyata upaya kolaboratif dalam menjaga alam, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda di Nusa Tenggara Timur dan Indonesia secara luas.

Setelah penjelasan singkat soal kerja kolaboratif KOPI Kupang dan stakeholder terkait untuk budidaya terumbu karang oleh Fanter dan Radit, lalu dilanjutkan dengan pemasangan transplantasi Terumbu Karang dengan teknik Spider web di Perairan area Teluk Kupang. Persisisnya di Tenau, antara Pelabuhan Pertamina dan Pelabuhan Laut Angkatan Laut (Lanal).

“Setelah pemasangan transplantasi
Terumbu Karang, kita akan lakukan monitoring untuk melihat pertumbuhannya, juga membersihkan jika ada alga yang menganggu,” kata Radit. Fanter menambahkan, “Ke depan perlu ada regulasi yang bisa memastikan lokasi koservasi terumbu karang, dan bisa bersinergi dengan masyarakat di sekitar pesisir, serta penguatan dari mitra lokal”.

Laporan kelompok Jelajah Inspirasi di forum Temu Inspirasi; Local Champion di Hotel Sasando.

Radit dan Fanter pun mengajak para peserta jelajah inspirasi untuk bersama melakukan pemasangan kerangka spider web transplantasi di area yang telah ditentukan. Maka dengan perahu motor, semua perserta, termasuk mediantt.com, menuju area sedalam kurang lebih 300 meter dari darat. (jdz)