Gubernur Melki Patok PAD NTT 2025 Rp 2,8 Triliun, Saatnya Bekerja Luar Biasa!

oleh -226 Dilihat

“Kita terlalu sering merasa seperti ayam, padahal kita Elang. Saatnya kita terbang tinggi dan percaya diri dengan potensi besar yang kita miliki. Kita harus keluar dari pola pikir biasa-biasa saja dan mulai melompat jauh. Ayo Bangun NTT”.

KUPANG, mediantt.com – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mematok target fantastis perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025. Gubernur menargetkan PAD Rp 2,8 triliun dari sebelumnya Rp 1,4 triliun. Dia juga mengingatkan semua OPD untuk memaksimalkan kerja-kerja luar biasa untuk mencapai target tersebut.

Penegasan itu disampaikan Gubernur Melki Laka Lena ketika memimpin pertemuan bersama Sekretaris Daerah NTT, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan Bank NTT, serta sejumlah pimpinan lembaga vertikal. Pertemuan di Aula Rujab Gubernur, Senin (9/6) itu, khusus membahas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam pertemuan tersebut, target PAD NTT tahun ini ditetapkan sebesar Rp2,8 triliun, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1,4 triliun.

Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam arahannya mengatakan, pencapaian target ini harus menjadi komitmen bersama, tidak hanya oleh OPD, tetapi juga melibatkan instansi vertikal dan mitra strategis lainnya.

“Kami minta semua komponen harus bergerak total, tidak lagi pakai cara lama. Ini waktunya kita bangkit, bekerja luar biasa, dan memastikan target Rp2,8 triliun itu tercapai. Kalau tidak, kita tidak akan bisa membangun sesuai kebutuhan,” tegas Gubernur Melki.

Dia menjelaskan, setidaknya ada 25 instansi yang bertanggung jawab dalam upaya menggali potensi PAD, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, hingga Dinas Perikanan dan Kelautan.

“Kami juga mendorong adanya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan lembaga vertikal seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Bank NTT. Kami meminta agar Bank NTT juga menyesuaikan diri dengan arah kebijakan pembangunan daerah. Kalau PDRB kita 30% dari sektor pertanian, kredit sektor pertanian juga harus dominan. Bank NTT harus menyesuaikan, bukan berjalan sendiri,” jelasnya.

Eks Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini juga meminta seluruh pihak, untuk menyusun proyeksi pendapatan per sektor secara detil, menetapkan target spesifik tiap OPD, dan menyelaraskannya dengan potensi lapangan.

“Kalau tiap sektor tahu tugas dan targetnya, serta bekerja dalam semangat kolaborasi, saya yakin Rp2,8 triliun itu bukan mustahil. Kita harus berani target tinggi dan kerja luar biasa,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPP Partai Golkar itu menegaskan, Provinsi NTT sebenarnya punya potensi yang sangat besar kalau dimaksimalkan dengan baik.

“Kadang kita terlalu sering merasa seperti ayam, padahal kita elang. Saatnya kita terbang tinggi dan percaya diri dengan potensi besar yang kita miliki. Kita harus keluar dari pola pikir biasa-biasa saja dan mulai melompat jauh untuk mengejar pembangunan. Ayo Bangun NTT,” tandas Gubernur Melki. (*/jdz)