KUPANG – Sayembara Menulis Gagasan Konkrit Pencegahan dan Penanganan COVID-19 yang diinisiasi DPD Partai Golkar NTT, telah diumumkan hasilnya, Selasa (2/2/2021). Ada 28 pemenang dari sekitar 822 tuliaan yang masuk. Dan, yang menjadi pemenang adalah Paulinus Harjo, seorang supir angkot di Kota Kupang dengan judul tulisan “Supir Sebagai Garda Terdepan Melawan Covid-19”.
Sayembara Menulis Gagasan Konkrit Pencegahan dan Penanganan COVID-19 yang diinisiasi DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur ini dibuka sejak Sabtu 23 Januari 2021 hingga Sabtu 30 Januari 2021 pukul 23:59 WITA.
Paulinus yang kesehariannya bekerja sebagai supir angkutan umum di Kota Kupang ini berhasil mengalahkan 822 tulisan lain yang masuk ke panitia.
Menurut Libby Sinlaeloe, salah satu dewan juri yang menilai tulisan itu mengaku kagum dengan gagasan yang disampaikan oleh Paulinus dalam tulisannya bahwa ia rela mengurangi pemasukan hariannya sebagai supir angkutan dengan membatasi jumlah penumpang yang naik ke mikroletnya.
“Ini gagasan luar biasa dari seorang supir angkutan umum yang rela merugi untuk membatasi penumpang. Juga Paulinus mengharapkan agar ada regulasi yang dibuat oleh Pemerintah agar mengikat para pengusaha angkutan umum baik di darat, laut dan udara untuk membatasi penumpang di masa pendemi Covid-19,” sebut aktifis perempuan NTT ini kepada wartawan di Kupang, Senin (1/2/2021).
Selain Paulinus, sejumlah nama lain yang menjadi juara dalam sayembara itu diantaranya, Scholastika Konsita Nino seorang tenaga medis di Kabupaten Flores Timur yang meraih juara dua dengan judul tulisan, “Visualisasi gerakan khusus berilustrasi malaikat maut untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat sekitar pada prokes”.
Sedangkan juara ketiga diraih oleh P. Polseno Niron dengan judul tulisan “Apa Yang Harus Dilakukan Dalam Menghadapi Pandemi Seperti Covid-19, Kenali Covid 19 dan Segala Ancamannya, Hindari Dia, Amankan Diri Kita”.
Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, ide awal sayembara itu dalah bagaimana melibatkan masyarakat dalam perang melawan Covid-19, terutama di NTT. “Di tengah pandemi yang semakin menakutkan ini, Partai Golkar ingin melakukan sesuatu. Maka lahirlah gagasan untuk melakukan sayembara ini. Semangat dari sayembara ini adalah mencari praktek cerdas, ide/gagasan cerdas yang bisa diadopsi, ditiru dan diaplikasikan untuk melawan Covid-19,” sebut Melki Laka Lena.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI mengatakan, salah satu syarat dari sayembara adalah naskah hanya 1 halaman. Para jurinya juga datang dari beragam kalangan dengan profesi dan latar belakang pendidikan beragam.
“Ada wakil gubernur NTT, ada anggota DPRD, pegiat Covid-19, ada pensiunan kepala dinas, ada rektor universitas, ada ketua GMIT, ada pastor, ada pendeta, ada jurnalis, ada aktivis LSM. Total juri 37 orang. Mengapa begitu banyak juri, sengaja juri diperbanyak untuk merepresentasikan elemen-elemen masyarakat. Dengan juri yang begitu banyak dan datang dari kalangan profesional yang namanya sudah luas dikenal, Partai Golkar ingin agar sayembara ini elegan, berbobot dan mempunyai manfaat besar untuk melawan Covid,” jelas Melki Laka Lena.
Diuraikan Melki Laka Lena, dari temanya, panitia membagi lagi dalam 13 item tema yang lebih spesifik lagi, dan para peserta bebas memilih 13 tema yang disodorkan. “Para peserta terbanyak dari NTT, tetapi juga orang NTT yang tinggal di luar NTT mengirimkan naskahnya. Para peserta ini juga beragam profesi. Ada ASN, ada jurnalis, ada mahasiswa, ada pelajar, pensiunan, ada supir, bidan, dosen, bahkan ada juga pelajar SMP yang baru berumur 16 tahun. Bagi Partai Golkar, begitu banyak peserta yang mengirim naskahnya memberi makna bahwa Covid-19 menjadi keprihatinan semua pihak, semua kalangan, semua elemen masyarakat,” sebut Melki.
Ia menambahkan, sisi lain dari pandemi Covid-19 adalah mampu melahirkan solididitas dan solidaritas bersama untuk melawan virus ini. “Partai Golkar berharap prakte-praktek cerdas, gagasan-gagasan menarik dan aplikatif ini bisa dipakai untuk melawan Covid-19. Kita akan rangkum semua gagasan yang masuk ini dalam bentuk buku yang nanti dikoordinir oleh Pak Frans sarong dan Tony Kleden,” ujar Melki Laka Lena.
Berikut ini para pemenang sayembara Menulis Gagasan Konkrit Pencegahan dan Penanganan COVID-19 yang diinisiasi DPD Partai Golkar NTT:
1. Paulinus Harjo, “Supir Sebagai Garda Terdepan Melawan Covid-19”
2. Scholastika Konsita Nino, “Visualisasi gerakan khusus berilustrasi malaikat maut untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat sekitar pada prokes”.
3. P. Polseno Niron dengan judul tulisan “Apa Yang Harus Dilakukan Dalam Menghadapi Pandemi Seperti Covid-19, Kenali Covid 19 dan Segala Ancamannya, Hindari Dia, Amankan Diri Kita”.
4. Ni Nyoman Yuliani, Apt, M.Si, “Pola Kampanye Dan Edukasi Yang Tepat Bagi Masyarakat Melibatkan Semua Sektor Agar Mudah Memahami Dan Menjalankan Protokol Kesehatan Baik Untuk Diri Sendiri Keluarga, Lingkungan Dekat”.
5. Cornelius Kulas “Bagaimana Pasangan Manula Survive Di Tengah Pandemi”.
6. Robertus Elyakim Lahok Bau, “Membangun Satgas Keluarga”.
7. Abdul Munir Sara, “Menganjurkan proses mitigasi covid 19 seperti yang dilakukan di kampungnya di Bogor”.
8. Yosephina Kurniawata Mr. “Melindungi Garda Terdepan di Perang Melawan Covid-19”.
9. Paulus Pradatama Raga Come, “Dukungan Pemda, Legislatif, Satgas, dan Swasta dalam Rangka Testing, Tracing, Penelusuran dan Treatment atau Pengobatan Kepada Terduga atau Warga Yang Kena Covid 19”.
10. Boldainus Angga, “Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Anggaran COVID-19”.
11. Damasus Badur, “Memasang “Bendera” Di Rumah Warga Reaktif/Positif Covid 19”.
12. Yoseph Boli Bataona, “Pemanfaatan Pangan Lokal demi Kesehatan Berkualitas di Tengah Pandemi Covid-19”.
13. Agustinus Y.Ola Paon, “SATGAS COVID-19 TINGKAT RT, PERLU DAN MENDESAK”
14. Amirudin Bapang, “Desa Siaga Covid -19 : Sebuah Solusi”
15. Yulius Regang, “Keluarga Jantung Pertahanan di Tengah Pandemi”.
JUARA FAVORIT :
16. Blasius Dao Kapo, “Pengalaman Praktis pencegahan covid di desa”.
17. Daniel Hendrik, “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Pencegahan COVID melalui Kerjasama dengan Pemerintah Kelurahan”.
18. Anselmus Kaise, “Gagasan Konkrit Pencegahan dan Penanganan Covid”.
19. Gerson Molina, “Bagaimana membangun kemampuan semacam Satgas untuk melawan Covid-19 berbasis komunitas RT/RW, Desa/Kampung dalam rangka mencegah dan menangani Covid-19”.
20. Getrudis Rambu Bangi, “Mendorong Masyarakat Untuk Hidup Bersih dan Sehat”.
21. Yosef Christian Teguh Acry, “Manfaat Kunyit Sebagai Antioksidan Melindungi Diri dari Bahaya Covid-19”.
22. Dionisius Mite Kota, “Judul Dor to Dor Ala TNI”.
23. Maria Donatasia Nisri, ““Bagaimana membantu masyarakat sadar dan mau ikut protokol kesehatan baik di rumah atau saat keluar rumah secara sukarela dan penuh kesadaran”.
24. Deviyanti Marlinda Pellokila, “Bagaimana peran pemda dan legislatif daerah serta para tokoh masyarakat (agama, adat, pendidik, pemuda, perempuan, aktivis dan lainnya) rangka penanganan warga yang terpapar Covid”.
25. Yohana Amul, ““Bagaimana Membantu masyarakat sadar dan mau ikut protokol kesehatan baik di rumah atau saat keluar rumah secara sukarela dan penuh kesadaran.”
26. Hildegardis M Kasi, “Gagasan Konkrit Pencegahan dan Penanganan Covid”.
27. Celin. J.M Ratuarat, “Membagikan pengalaman konkrit mengatasi covid saat terpapar pertama”.
28. Petrus Natom, “Judul Tulisan Menggebuk Covid 19 Dari Desa”. (*/jdz)