Dirut Bank NTT Optimis Modal Inti Tahun 2021 Bisa Capai Rp2 Triliun

oleh -38 Dilihat

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menyampaikan keterangan Pers  didampingi para Direktur dan Komisaris.

KUPANG – PT. Bank NTT kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS LB) pada Senin 18 Oktober 2021 untuk membahas lima agenda utama. Direksi optimistis modal inti tahun 2021 bisa mencapai Rp 2 triliun.

RUPS LB yang berlangsung di Kantor Gubernur itu digelar secara offline dan online, yang dihadiri oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku pemegang saham pengendali, para pemegang saham, serta Komisaris dan Direksi Bank NTT.

Rapat umum pemegang saham membahas lima agenda utama, diantaranya perubahan nomenklatur Direksi, disesuaikan dengan POJK Nomor 12 Tahun 2021.

Selain itu, agenda lainnya adalah laporan Direktur Kepatuhan terkait perkembangan pemenuhan modal inti Bank NTT dan usulan perubahan dan penambahan modal dasar saham seri A dan seri B.

RUPS LB juga membahas laporan Ketua KRN terkait hasil fit and proper test Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, dan usulan penambahan persentase jasa produksi pengurus dan karyawan Bank NTT.

Terkait pergantian nomenklatur Direksi, Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menjelaskan, nomenklatur Direktur Pemasaran Dana berubah menjadi Direktur Dana dan Treasury, Direktur Umum menjadi Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Direktur Pemasaran Kredit menjadi Direktur Kredit. Sedangkan nomenklatur Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan tetap atau tidak berubah.

Perubahan nomenklatur ini juga menyebabkan Direktur Pemasaran Dana Bank NTT hasil fit and proper test tidak jadi dilantik, dan Direktur Umum Yohanis Landu Praing digeser untuk mengisi jabatan tersebut.

“Nomenklatur Direktur Pemasaran Dana berganti menjadi Direktur Dana dan Treasury dan dijabat oleh Pak Yohanis Landu Praing. Ada pergeseran,” kata Dirut Alex Riwu Kaho dalam jumpa Pers bersama wartawan usai RUPS LB.

Sedangkan tentang pemenuhan modal inti Bank NTT Rp3 triliun pada tahun 2023, Dirut Alex Riwu Kaho menyebut saat ini sudah mencapai Rp1,9 triliun, dan pihaknya optimis pada akhir tahun 2021 modal inti Bank NTT mencapai Rp2 triliun.

“Kita masih membutuhkan Rp24 miliar, dan dalam RUPS tadi, dalam tiga bulan ke depan ada penambahan Rp47 miliar. Sehingga pada tahun 2021, kita optimis menenuhi ketentuan modal inti minimum Rp2 triliun,” jelas Dirut Alex Riwu Kaho.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank NTT Hilarius Minggu mengatakan, sejauh ini ada sejumlah kabupaten yang sudah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) penyertaan modal inti kepada Bank NTT.

Daerah yang sudah menetapkan Perda penyertaan modal kepada Bank NTT adalah Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor, Sabu Raijua, Kota Kupang dan Rote Ndao.

“Sisa Rp47 miliar akan disetor dari Kabupaten TTU, TTS, Sumba Timur, Sikka, Sumba Tengah, dan Flores Timur,” ucap Hilarius. (kn/st)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *